10

2.1K 103 1
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~

Pond keluar dari dalam kamar, dia baru saja bangun.

Phuwin tersenyum melihat Pond yang keluar dari dalam kamar, dia tengah menyiapkan makanan untuk Pond.

Hoaaaam!

Pond menguap dan mengulet.

"Pagi sayang" sapa Pond menghampiri Phuwin di meja makan.

"Udah siang Pond" balas Phuwin.

"Hah?!" Pond langsung membelalakkan matanya, dia menoleh kearah jam dinding.

"Shiaa, jam 12 siang?!" Kaget Pond.

Phuwin menggelengkan kepalanya, dia duduk di meja makan tepat di hadapan Pond.

"Kamu kenapa ga bangunin saya Phu? Padahal saya mau jogging tadi pagi" Pond mempout gemas.

"Aku liat kamu begadang main game semalem, jadi aku biarin kamu tidur sampai siang" jelas Phuwin.

"Ohooo, so sweet banget pacar saya. Kenapa kamu ga marahin saya waktu saya nge-game sampai malam hm?"

"Game itu hobi kamu Pond, aku gamau ganggu hobi kamu" Phuwin tersenyum lembut.

"Emang ga salah pilih calon, minggu depan kita nikah ajalah sayang. Udah cocok kamu jadi calon saya" senang Pond.

Phuwin hanya menanggapi dengan kekehan. Dia meraih piring Pond dan menyiapkan makanan untuk kekasihnya itu.

Drrrrttt!

Ponsel Phuwin yang berada di atas meja makan bergetar, layarnya menampilkan panggilan masuk dengan kontak yang di namai 'Papah'.

Pond melirik ponsel Phuwin, sementara sang empunya sedang sibuk menaruh beberapa lauk ke dalam piring Pond.

"Sayang, itu papah kamu telpon" ucap Pond.

Phuwin segera melihat ponselnya, dia menyodorkan makanan yang sudah dia siapkan pada Pond.

"Sebentar, aku jawab telpon papah dulu ya" ucap Phuwin.

Pond mengangguk.

Phuwin segera bangkit, dia meraih ponselnya dan pergi dari hadapan Pond.

"Aih? Kenapa ga angkat telpon disini aja?" Heran Pond.

Tapi Pond tak terlalu mempedulikan soal itu, dia memakan makanannya yang sudah di siapkan oleh Phuwin.





"Pah, tolong ngertiin aku. Aku udah nyaman sama Pond, aku cinta sama dia Pah"

"Papah ga peduli, papah bakal jemput kamu dan bawa kamu ke Amerika"

"Pah, Leo itu kasar sama aku. Lagian aku gapunya perasaan khusus sama dia"

"Papah udah janji sama papahnya Leo, kalau papah ga bawa kamu dan nikahin kamu sama Leo, perusahaan papah Leo bakal cabut kerjasamanya sama papah dan perusahaan papah bakal bangkrut!"

"Selama ini papah cuma peduli sama perusahaan, papah ga pernah peduli sama perasaan Phuwin pah"

"Sudah papah bilang, Jauhi pacarmu itu. Putus dengannya dan kembali bersama Leo. Dia membawa pengaruh buruk padamu"

Tuuut!

Phuwin mematikan sambungan telpon sepihak.

Phuwin mengusap wajahnya frustasi, dia duduk di sofa balkon.

HE'S MINE! (JOONGDUNK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang