15

2K 111 2
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~

1 bulan kemudian....

"Tak akan ada lagi yang menghalangi cinta kalian berdua, tolong saling menjaga satu sama lain ya. Mae Khotot naa... Mae telat sadar kalau Pa mu masih menginginkanmu ikut bersamanya" ucap Moon menatap Pond dan Phuwin bergantian dengan senyum harunya.

Ya, Aroon memilih untuk kembali ke Amerika karna kasusnya dimenangkan oleh Moon. Aroon membayar jaminan agar dia tak masuk ke penjara dengan alasan kekerasan dan pemaksaan pada anaknya. Sementara Leo, dia juga kembali ke Amerika tepatnya kembali di kediaman kedua orangtuanya. Kerjasama keluarga Leo dan Aroon juga sudah di batalkan sesuai perjanjian.

Kini Pond dan Phuwin bisa bernafas karna semuanya kembali seperti semula. Mereka berdua sudah berhasil menjalani rintangan dalam hubungan mereka.

"Mai phen rai na Mae... Kop Khun Mak krab" balas Phuwin tersenyum kearah Moon.

"Kemari nak" Moon merentangkan tangannya.

Phuwin mendekat dan memeluk lembut tubuh Moon. Mungkin dia tak seberuntung yang lain dalam mendapatkan kasih sayang seorang ayah, tapi bagi Phuwin semenjak Moon cerai dengan Aroon, Moon berhasil menjadi dua sosok yang dibutuhkan oleh Phuwin. Moon berhasil menjadi sosok ibu dan ayah sekaligus untuk Phuwin.

Moon tersenyum hangat menatap Pond yang terdiam sambil tersenyum kearah Phuwin dan Moon yang tengah berpelukan.

"Kemarilah Pond" ajak Moon merentangkan satu tangannya kearah Pond.

"A-ah...krab" Pond mengangguk, dia berjalan mendekat kearah Moon dan memeluk tubuh wanita paru baya itu juga.

Mereka bertiga saling berpelukan hangat disana. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang hangat.





Phuwin menghembuskan nafas lega. Dia tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi rapihnya.

"Akhirnya..." Ujarnya.

Pond menoleh kearah Phuwin sambil tersenyum lembut. Tangannya terangkat dan mengelus lembut surai rambut Phuwin.

"Saya berjanji untuk selalu ada di sampingmu Phu, kali ini tak akan saya biarkan seseorang mengambilmu dari saya lagi" ucap Pond lembut.

"Uhm" Phuwin menganggukinya, dia bergerak memeluk Pond.

Cup!

Pond mengecup ujung kepala Phuwin lalu menyamankan posisinya.

"Setelah kita berdua lulus dan memiliki pekerjaan yang tetap, ayo menabung dan menikah di luar negri"  ucap Phuwin mendongak menatap wajah Pond.

"Hm, ayo menikah" setuju Pond balas menatap dalam wajah kekasihnya.

🌠🌠🌠

"Mae, lagi buat apa tuh?"

Dunk memasuki kawasan dapur dan melihat Nan yang tengah memasak bersama Art.

"Mae lagi buat Soup kesukaan kamu sayang" ucap Nan.

"Humm enak banget keliatannya Mae" Dunk menghirup dalam aroma Soup yang sedang Nan masak.

Nan terkekeh kecil, lalu dia lanjut memasak.

"Oh ya... Nak Joong ga kesini hari ini,hm?" Tanya Nan.

Mendengar itu Dunk terdiam sesaat, dia langsung mengeluarkan ponselnya.

Joong

Dunk, kuu Khotot na

Saya lagi gaenak badan hari ini, kemungkinan saya ga kerumahmu

HE'S MINE! (JOONGDUNK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang