CHAPTER 7

373 45 0
                                    

yujin baru saja sampai ia melihat ada motor gyuvin di depan rumah, apakah kakaknya sudah pulang? atau tidak kuliah hari ini? pikir yujin lalu masuk kerumah

" yujin pulang" ucapnya pelan lalu ia berjalan menuju ruang tamu, biasanya gyuvin selalu menonton TV di ruang tamu tapi ini tidak ada, yujin bingung.

lalu yujin naik ke atas ia menatap pintu kamar gyuvin. apa gyuvin dari tadi pagi tidak keluar kamar? pikir yujin lalu ia berjalan masuk ke kamarnya. ia merebahkan badan nya di kasur melelahkan juga kerja kelompok sampai sore, lalu ia mengambil inhaler nya menyemprot kan 1 kali ia merasa sedikit sesak tapi sehabis itu sudah membaik lagi.

yujin bergegas untuk pergi mandi karna badan nya sudah sangat lengket sekali, selesai mandi yujin duduk di kasur, perasaannya tidak enak dari tadi tentang gyuvin. jadi yujin memutuskan untuk ke kamar gyuvin, yujin sudah di depan pintu kamar gyuvin mengetuk 1 kali

" abang? " ucap yujin tapi tidak ada sahutan dari dalam

" abang " ketuk nya lagi tapi sama saja tidak ada jawaban yujin mulai khawatir takut terjadi apa apa pada gyuvin

" abang, yujin masuk ya? " tetap tidak ada jawaban, dengan keberanian yujin membuka pintu kamar gyuvin pelan untung nya tidak di kunci. lalu yujin masuk, yujin lama sekali tidak masuk ke kamar gyuvin ternyata masih sama tidak banyak yang berubah. lalu ia melihat gyuvin tertidur? di kasur dengan selimut yang menyelimuti seluruh tubuhnya, yujin pelan pelan menghampiri dan memegang lengan gyuvin berniat membangunkan nya

" abang? " panggil yujin, tapi tidak ada pergerakan dari gyuvin, ia takut

"abang? " panggil nya sekali lagi, tetap tidak ada respon

" abang, bangun" panggil yujin sambil menggerakan lengan gyuvin, ia segera membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh gyuvin, dan yujin terkejut  melihat wajah gyuvin yang sangat pucat , ia segera membangunkan gyuvin  yujin harap gyuvin tidak pingsan

" abang, abang bangun" yujin menepuk nepuk pipi gyuvin, panas itu yang yujin rasakan

" abang bangun, jangan buat yujin takut " ucap yujin rasanya ingin sekali menangis sangking takutnya,

POV GYUVIN
tak lama gyuvin merespon ia membuka matanya pandangan nya masih kabur , ia memfokuskan pandangan ia melihat ada yujin didepan nya dengan raut wajah khawatir.

" lo ngapain disini?" ucap gyuvin lirih sambil memperbaiki tidur nya, sungguh badannya sakit semua

" yujin takut abang kenapa napa,jadi yujin ke kamar abang" ucap yujin pelan sambil memandang lekat gyuvin, gyuvin hanya diam ia tidak sanggup untuk mengusir yujin kali ini, jadi ia biarkan saja

" abang sakit, yujin buatin bubur ya, abang tidur aja lagi nanti yujin bangunin" ucap yujin langsung keluar dari kamar gyuvin dan kedapur membuat bubur untuk gyuvin

gyuvin terdiam, bersamaan dengan ia memejamkan matanya air mata nya pun turun ia tidak tau mengapa ia menangis bukan karna sakit yang ia rasa, mungkin karna perasaan?? melihat raut muka yujin yang polos dan khawatir seperti tadi membuatnya merasa bersalah. jujur gyuvin sangat merindukan momen bersama yujin tapi ia selalu di tutupi oleh egonya.
POV GYUVIN OFF

tak lama yujin masuk ke kamar gyuvin dengan membawa semangkuk bubur, air putih dan juga obat, yujin menaruhnya dimeja samping kasur gyuvin, yujin melihat gyuvin tertidur?? lalu ia membangunkan gyuvin dengan menggoyangkan pelan lengan gyuvin,

" abang ayo bangun dulu, abang harus makan terus minum obat" ucap yujin, lalu gyuvin membuka matanya dan yujin ingin membantu gyuvin untuk bersandar namun tangan yujin ditepis oleh gyuvin

" gue bisa sendiri " ucap gyuvin, sekarang ia sudah bersandar

" yujin suapin ya abang" ucap yujin sambil menyuapkan sesendok bubur ke arah mulut gyuvin, gyuvin hanya diam ia bingung harus menerima nya atau tidak, ia masih cukup lemas untuk makan sendiri

" ayo abang buka mulutnya " ucap yujin, ia masih menyodorkan sesendok bubur yang belum di lahap oleh gyuvin , akhirnya gyuvin membuka mulutnya dan menerima suapan dari yujin, tidak ada cara lain selain itu

" nah gitu abang harus makan banyak, supaya cepet sembuh" ucap yujin

" engga usah sok nasehatin lo, diem. gue ga mau dengar banyak suara lo" ucap gyuvin pelan tapi menusuk, tak apa yujin sudah biasa ia diam tetap melanjutkan kegiatannya menyuapi gyuvin, taklama

" udah gue udah kenyang" ucap gyuvin, lalu yujin menaruh mangkok yang masih tersisa setengah buburnya, lalu iya mengambil segelas air putih dan obat

" abang minum obat dulu, ini " sambil menyodorkan obat dan air putih lalu gyuvin menerimanya dan langsung meminum obatnya, selesai yujin menaruh kembali air putihnya, yujin terdiam sesaat ia merasa senang karna bisa merawat gyuvin ia tidak pernah selama ini bersama gyuvin karna gyuvin selalu menjauhinnya atau mengusirnya.

" ngapain lo masih disini sana keluar gue mau tidur" ucap gyuvin sambil membenarkan selimutnya

" yaudah abang istirahat ya, supaya cepat sembuh, yujin keluar dulu" yujin berdiri membawa nampannya dah segera menutup pintu kamar gyuvin, tapi..

" thanks" satu kata keluar dari bibir gyuvin , yujin tersenyum senang

" iya sama sama abang" balasnya lalu menutup pintu kamar gyuvin.

teman teman jangan lupa vote ya ❤

brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang