CHAPTER 12

441 42 0
                                    

sekarang sudah lebih dari 1 jam tapi dokter belum juga keluar dari ruang UGD, Gyuvin sejak tadi merapalkan doa berharap Yujin di dalam sana baik baik saja. Gyuvin tidak mau kehilangan lagi untuk ke sekian kalinya.

Tak lama dokter pun keluar dari ruang UGD, dengan raut muka yang lelah, Gyuvin segera menghampiri dokter.

" gimana dok keadaan adek saya? " tanya Gyuvin

" huh.. " dokter menghelah nafas nya berat, Gyuvin yang melihat itu pun langsung bahu nya menyeluruh, sudah pasti ini kabar buruk.

" yujin sempat mengalami henti nafas tapi syukurnya bisa kembali bernafas lagi" ucap dokter, Gyuvin yang mendengarnya sempat syok ia hampir kehilangan lagi tapi syukurlah Yujin bisa kembali bernafas.

" tapi..kondisi Yujin saat ini mengalami koma" ucap dokter

Gyuvin langsung terduduk kaki nya lemas mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh dokter. baru saja Gyuvin merasa lega tadi, tapi kenapa sekarang ia di buat seperti ini.

" kamu jangan berkecil hati, masih ada kemungkinan yujin kembali. jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan, saya permisi" ucap dokter sambil memegang bahu Gyuvin, lalu pergi meninggalkan Gyuvin dengan semua ketakutannya.

Gyuvin kembali menangis, hatinya sungguh sangat sakit mendengar Yujin-adeknya koma, Gyuvin tau Yujin kuat tapi Gyuvin tidak tau kuat nya Yujin sampai kapan. ia takut Yujin memilih untuk menyerah.

" mah.. pah Gyuvin harus apa adek koma karna  Gyuvin... " ucap Gyuvin lirih sambil Menelungkupkan kepalanya dilupakan tangan nya.

saat ini Gyuvin sudah memakai pakaian khusus untuk masuk ke dalam ruang rawat Yujin. Gyuvin memegang gagang pintunya dan mendorongnya pelan lalu menutupnya kembali.

disitu dapat Gyuvin lihat Yujin yang terbaring lemah dengan alat alat yang ada di tubuh nya dan juga selang ventilator yang ada di mulut nya. Gyuvin mendeket ke arah Yujin, menarik kursi yang ada di samping ranjang rawat Yujin dan duduk . sungguh sakit sekali ia melihat keadaan Yujin seperti ini, pasti rasanya tidak nyaman sekali dengan selang ventilator itu.

lalu Gyuvin mengenggam tangan Yujin yang terdapat oximeter di jari telunjuknya.

" adek... abang disini" ucap Gyuvin dengan nada bergetar, matanya berkaca kaca. ia mengecup berkali kali tangan yujin menggumamkan kata maaf terus menerus.

" maaf, maaf, maafin abang udah ngelakuin hal seburuk ini, maaf dek.. " pertahanan Gyuvin runtuh ia tidak bisa lagi menahan air matanya nya ia menangis sesenggukan.

" adek harus kuat ya, adek harus bertahan abang engga mau kehilangan lagi" ucap Gyuvin mengelus pelan surai lembut Yujin,disitu terdapat balutan perban yang mengelilingi kepala Yujin dengan rapi.

lalu Gyuvin mendekatkan mulut nya ke telinga Yujin, lalu berkata...

" abang mohon adek jangan nyerah ya, jangan ikut mama sama papa" ucap Gyuvin berbisik pelan di telinga Yujin lalu mengecup dahi Yujin lama. lalu Gyuvin kembali lagi duduk.

" abang tunggu ya dek, jangan lama lama main sama mama papa nya ya, ada abang disini nungguin adek" ucap Gyuvin lalu menghapus sisa air matanya lalu keluar dari ruang rawat Yujin.

jangan lupa vote ya teman temen, terimakasih 🤍
maaf ya kalau ada yang salah sama alat alat medis nya aku ga terlalu ngerti juga🙏🙏

brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang