CHAPTER 14

439 42 2
                                    

Gyuvin baru saja Kembali dari toilet lalu ia Kembali duduk di kursi samping ranjang rawat Yujin. Gyuvin melihat ke arah Yujin berharap mata indah itu akan terbuka . Gyuvin menggenggam Kembali tangan Yujin dan tangan satunya  merapikan sedikit rambut Yujin yang menetupi matanya, tak terasa rambut Yujin sudah mulai Panjang. Saat Gyuvin merapikan rambut yujin , tanpa sadar Yujin meneteskan air  matanya .

“ adek mimpi apa sampai nangis gini” ucap Gyuvin lirih sambil menghapus air mata Yujin yang menetes di pipinya,

namun saat Gyuvin sedang menghapus air mata Yujin . tangan Yujin membalas genggaman tangan Gyuvin lalu taklama mata indah itu terbuka dengan pelan . Gyuvin yang melihat Yujin sudah sadar memencet tombol yang ada di atas ranjang Yujin.

POV YUJIN

Yujin membuka mata nya dengan pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya , kepala nya sakit  sekali rasanya, tenggorokannya terasa kering sekali. Ia menoleh ke samping mendapati Gyuvin dengan raut wajah yang Bahagia menatapnya.

“ adek, adek ini abang . abang disini , adek ada yang sakit? Bentar lagi dokter kesini . tuhan terimakasih , mama papa terimakasih.” Ucap Gyuvin Bahagia , ia senang sekali Yujin telah sadar dari koma-nya. Yujin yang mendengar kata “ adek” yang  terucap dari mulut  Gyuvin pun tersenyum samar, hampir tidak terihat.

“ a-bang....” ucap Yuin sangat pelan hampir tidak terdengar jika gyuvin tidak mendekatkan telinganya kearah mulut Yujin

“ iya abang disini dek” ucap Gyuvin sambil beberapa kali mengecup tangan Yujin ,taklama doker datang.
Gyuvin yang melihat itu sedikit menyingkir agar dokter bisa memeriksa Yujin dengan lebih leluasa .

Dokter pun memeriksa Yujin, mulai dari tanda vitalnya hingga pernafasannya
“ yujin apa yang kamu rasakan?” tanya dokter pada Yuin sedikit mendekatkan telinganya ke arah mulut Yujin

“ pu-sing” ucap Yujin pelan, Yujin susah berbicara karna ventilatornya masih terpasang dimulutnya

“ oke baik, nafasnya gimana masih sesak?” tanya dokter Kembali

“ sedi-kit” balas Yujin lagi

“ sekarang dokter mau lepas ventilatornya ya, nanti saat dilepas Yujin tarik nafas terus hembuskan dengan pelan ya dan jangan panik" ucap dokter , segera suster membantu memiringan badan Yujin agar lebih mudah untuk melepaskan ventilatornya , sebelum itu Yujin berkata lirih

“ ma-u ab-ang” ucap Yujin pelan , ia melirik ke arah Gyuvin . lalu Gyuvin melihat ke arah dokter meminta izin apakah ia boleh disamping Yujin dokter mengangguk pelan , lalu Gyuvin mendekat berdiri di samping Yujin menggengam tangan Yujin.

“ adek tenang ada abang disini” ucap Gyuvin sambil sedikit menundukkan badannya agar sejajar dengan Yujin.
Segera dokter mulai melepaskan alat alatnya kemudian dengan pelan dokter tarik ventilator yang berada di dalam mulut Yujin keluar , saat ventilatornya di tarik perlahan keluar Yujin menggenggam tangan gyuvin erat .

“ gapapa , adek tarik nafas pelan terus hembuskan  kayak yang di bilang dokter tadi” ucap Gyuvin menenangkan Yujin , setelah berhasil ventilatornya keluar , suster membantu agar Yujin bisa tiduran dengan nyaman

“ nah sudah, sekarang dokter pasangin canula ya biar Yujin enak nafasnya” ucap dokter lalu memasangkan canula di hidung Yujin

“ baik sudah selesai, Yujin hebat bisa lewatin ini . keadaan YUjin sudah lebih baik , semuanya stabil , jangan lupa makan yang banyak biar cepat sembuh ya, dokter permisi dulu “ ucap dokter
“ terimakasih dok” ucap Gyuvin
membungkukkan badan nya

“ iya sama sama” lalu dokter meninggalkan ruangan Yujin 

Lalu Gyuvin mendudukkan Kembali dirinya dikursi, disamping Yujin . Gyuvin mengelus pelan kepala Yujin , Yujin yang menerima perlakuan itu tersenyum tipis , ia bahagia.

“ adek hebat ,hebat banget . terimakasih sudah mau Kembali “ ucap Gyuvin Kembali mengecup tangan Yujin , Yujin hanya diam memerhatikan Gyuvin dengan mata yang sayu.

“ abang juga minta maaf, abang salah ,abang udah jahat banget sama adek, maaf abang belum bisa jadi abang yang baik, maaf abang-“

“ iya abang , adek udah maafin abang” ucap Yujin pelan

“ abang janji, bakal jadi abang yang lebih lebih baik buat adek ,yang sayang sama adek seperti dulu , maaf, maaf , maafin abang” ucap Gyuvin berkali kali mengatakan maaf untuk Yujin ,ia benar benar menyesalinya .

“ iya abang , udah stop adek udah maafin abang sebelum abang minta maaf.” Ucap yujin, lalu Gyuvin bangkit memeluk pelan Yujin mengecup berkali kali pucuk kepala Yujin.

“ terimakasih adek dan maaf” ucap Gyuvin, Yujin mengeratkan pelukannya pada Gyuvin sambil berkata pelan

“ jangan gitu lagi ya abang ,Yujin takut” ucap Yujin pelan didalam dekapan Gyuvin

“ iya abang janji dek” ucap Gyuvin
Akhirnya Yujin memilih untuk Kembali memulai hidup yang baru bersama Gyuvin yang menyayanginya seperti dulu kala.

haloo aku update
terimakasih yang sudah mau baca cerita aku 🤍🤍
jangan lupa vote ya teman teman
tebak ini udah akhir atau belum??

brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang