[06] ALTHARAZKA

159 10 0
                                    

Dilain tempat tepatnya di dalam kantin sekolah.

"Kamu kemarin kemana? Pulang duluan?" Tanya Amora disela-sela mereka tengah menikmati makanannya masing-masing.

"Eeee..." Ia bingung harus menjawab apa. "Iya a-aku pulang duluan" lanjutnya terbata-bata.

"Tapi motor kamu masih ada diparkiran kemarin malam?" Lanjut Elsaki mempertanyakan hal yang membuat Cleonefa semakin keringat dingin karena harus menjawab pertanyaannya.

"I-itu... Aku minta dijemput Kafeel" entahlah hanya itu yang ada dipikirannya.

"Ohh ku kira kamu dibawa sama om-om" gumam Fazinda yang membuat Cleonefa tersedak saat tengah menikmati ramennya.

"Minum dulu!" Gumam Chika yang berada disampingnya memberikan segelas air putih serta mengelus-elus punggung atas Cleonefa.

"Enak aja dibawa om-om, yang ada nanti om-omnya pulang tinggal nama" gumam Amora.

Cleonefa tetap diam ia tidak ingin mengucapkan apapun. Tentang dibawa om-om ia memang dibawa om-om kemarin malam, malah udah tidur bareng pula tetapi ia tidak mengingat apapun. Tetapi ia yakin ia tidak melakukan apapun karena ia terbangun dengan keadaan rapi.

Hingga sekolah sudah bubar, namun mereka heran dengan sikap Cleonefa yang seharian ini diam tidak banyak bicara seperti biasanya. Cleonefa juga pulang dijemput oleh supir Papahnya, biasanya ia senggang kalau harus menaiki mobil tetapi sekarang ini ia tidak bisa mengendarai mobil. Saat diperjalanan Cleonefa pun hanya diam melamun memandang ke arah jendela melihat jalanan dengan pikiran kosong. Hingga ia teringat dan rindu dengan mamanya yang bahkan tidak pernah ia temui sosoknya.

Saat di sekolah tadi saat Altharazka tengah menjemput adiknya ia melihat gadis yang kemarin bersamanya tengah berjalan menuju sebuah mobil dengan keadaan lesu.

Hingga sang adik datang dan memasuki mobilnya tanpa disadari.

"Kak aku mendapatkan kabar bahwa ternyata Aydin Abayomi memiliki seorang putri" gumamnya yang berhasil membuat Altharazka menoleh ke arahnya.

"Kau yakin? Bukankah ia hanya mempunyai satu putra?" Tanya Altharazka yang masih tidak percaya dengan ucapan sang adik.

"Itu putra tiri dari istri keduanya, istri pertamanya telah meninggal dunia saat melahirkan putrinya" gumam Altaf lagi yang membuat Altharazka pusing seribu pikiran.

Sesampainya Altharazka di apartemennya setelah mengantar sang adik pulang ia masih memikirkan banyak hal. "Dimana ia menyembunyikan putrinya?" Gumamnya sendiri.

🖤
🖤
🖤


Sesampainya Cleonefa dirumahnya ia langsung beranjak pergi ke kamarnya dan mengurung diri sendiri hingga malam datang.

Tok... Tok... Tok...

"Nona Cleo saatnya makan malam" teriak maid dari depan pintu kamarnya yang terkunci. Kemudian ia langsung membuka pintu dan turun ke bawah.

Sesampainya Cleonefa dimeja makan.
"Sini nak, ada yang ingin papah bicarakan ke kamu" gumam Aydin kepada Cleonefa. Dan tanpa menunggu lama Cleonefa langsung duduk tepat di samping kursi Papahnya, kemudian Aydin mengelus surai sang putri. "Papah gak bisa tinggal lama disini" ucapnya sontak membuat Cleonefa terkejut dan sedih.

"Kenapa pah?" Tanyanya sambil terisak pasalnya ia masih sangat merindukan Papahnya. Karena hanya Papahnya yang bisa mengobati rasa rindu terhadap mamanya.

"Karena ada bisnis yang papah jalani disana dan gak boleh papah tinggal begitu saja" jelasnya untuk menenangkan sang putri.

Cleonefa memang tidak masalah jika harus ditinggal pergi, tetapi tidak sekarang saat kondisinya sedang sedih dan rindu akan kasih sayang orang tua.

"Hhh... Cleo ngerti pah" jawabnya frustasi.

"Nahh gitu baru anak papah yang cantik dan pemberani" gumam Aydin lagi yang membuat istri serta anak tirinya mengumpat dalam hatinya masing-masing.

Dan keesokan hari tiba tepat dipagi hari Aydin sudah bersiap untuk pergi ke bandara dan Cleonefa izin tidak masuk sekolah karena ingin mengantarkan ayahnya kebandara. Sesampainya di bandara ia masih saja memeluk papahnya dengan erat seolah-olah enggan untuk melepaskannya, hingga akhirnya terpaksa ia lepas karena pesawat akan segera lepas landas.

Setelah selesai dengan urusannya di bandara ia enggan untuk pulang ke rumah, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke sebuah taman dipinggir jalan raya.

🖤
🖤
🖤


Altharazka masih mengantarkan adiknya kesekolah karena motor sang adik masih diperbaiki sebab ternyata tidak hanya ban yang bocor melainkan mesin-mesinnya harus diganti.

Sesampainya ia di sekolah ia tidak bisa menemukan gadis yang biasanya berada  didepan untuk menjahili murid-murid lain. Jadi ia langsung bergegas pergi dari sana.

Ditengah perjalanan menuju kantor barunya ia melihat sosok gadis yang nampak familiar baginya tengah duduk sendirian ditengah-tengah taman kecil. Ternyata itu gadis yang ia cari-cari di sekolah tadi, hingga ia memutuskan untuk berhenti dan menghampirinya.

"Mah... Hiks Cleo kangen mama" gumamnya terisak sembari menundukkan kepalanya. Tanpa ia sadari ada yang berdiri di belakangnya.

Altharazka yang mendengarkannya langsung menghampiri dan duduk di sampingnya. Namun tidak dihiraukan oleh Cleonefa karena ia masih menundukan diri dan menahan tangisnya.

Altharazka masih memperhatikan gadis disampingnya yang nampak menahan air mata. "Kalo mau nangis nangis aja gak pa-pa" gumamnya yang berhasil membuat Cleonefa menoleh ke arahnya dan terkejut.

"K-kamu!" Gumam Cleonefa terbata-bata.

"Kamu ngapain disini? Gak sekolah?" Gumam Altharazka menanyakan balik kepada gadis yang berada di sampingnya. "Jangan-jangan bolos sekolah ya?" Lanjutnya menuduh tanpa bukti.

"Enak aja bolos" jawab Cleonefa tidak terima dikatakan bolos sekolah.

"Terus ngapain disini?" Tanyanya lagi.

"Abis nganter papah kebandara" jawabnya sewot.

"Ooo"

Kemudian Cleonefa kembali bersedih.

"Kenapa sedih" tanya Altharazka lagi yang membuat Cleonefa geram dengan sosok laki-laki yang banyak tanya tersebut, mereka bahkan belum kenal walau sudah beberapa kali bertemu. Author juga bingung padahal karakternya itu dingin kenapa disini tengil banget ya huhu.

"Ihhh kepo banget siih" jawab Cleonefa geram dan langsung beranjak dari duduknya untuk pergi.

Altharazka yang bingung pun ikut beranjak dari duduknya dan mengikuti gadis yang tengah jalan memimpin didepannya. "Ehh tunggu!" Teriaknya.

"Apaan sih kita tuh gak saling kenal" gumam Cleonefa setelah langkahnya berhasil dicegat oleh Altharazka.

"Ya udah ayo kenalan, nama aku Altharazka. Altharazka Alexander" gumamnya sembari menyodorkan tangan.

"Cleonefa" sahutnya membalas jabatan tangan dan Altharazka. "Udahkan yaudah aku pergi, jangan ngikutin kalau ngikutin aku teriak loh" lanjutnya dan langsung lari meninggalkan Altharazka yang berdiri mematung di tepi jalan memandang kepergiannya.

"Lucu" gumamnya sendiri lalu kembali ke dalam mobilnya untuk pergi.

Setibanya di kantor ia langsung mendapat sambutan dari para staf kantor yang berdiri menundukkan kepala. Karena sejujurnya yang mereka tahu tentang bossnya adalah sosok laki-laki yang dingin dan irit bicara.

"Pagi tuan" ucap Prima sang sekertaris yang tengah merapikan berkas-berkas dimejanya. "Sekitar pukul sebelas nanti anda ada meeting tuan" lanjutnya mengingatkan sang atasan.

"Baik, kamu boleh keluar" perintahnya.






























To be continued

See you again🖤🖤🖤

ALTHARAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang