[15] ALTHARAZKA

149 8 0
                                    

Satu pekan telah berlalu dan Cleonefa kembali bersekolah. Kini pertama kalinya dirinya menginjakkan kakinya di tempat itu. Kedatangannya langsung disambut hangat oleh keempat temannya yang berada di depan gerbang utama. Merdeka saling berpelukan untuk melampiaskan rasa rindu.

"Ekhm___ cuma Cleo yang dipeluk?" Kafeel menginterupsi dan langsung mendapat tatapan tajam dari keempat gadis didepannya.

"Kamu tuh gak diajak, mending pergi aja deh sana jauh-jauh" sinis ucapannya setajam silet udah pasti Amora yang komplain.

"Yeee udah-udah ayo masuk udah bunyi bell tuh nanti dihukumi lagi" tegur Kafeel melangkah masuk terlebih dahulu dan diikuti oleh kelima gadis-gadis dibelakangnya.

Kini mereka telah berada dikelas masing-masing Cleonefa dengan keempat kawannya sementara Kafeel berada di kelas sebelah yang berisi anak-anak cerdas dan jenis. Kecuali Kafeel menurut Cleonefa karena menurutnya Kafeel hanya lelaki menyebalkan yang ia kenal semenjak kecil.

🖤
🖤
🖤

"Kenapa sekarang aku seperti supir pribadi untukmu?"

"Kenapa kau mengeluh seperti itu, jika tidak mau mengantarku, ya sudah turunkan aku"

Altharazka tidak menghiraukan adiknya, ia tetap melanjutkan mobilnya hingga sampai di sekolah sang adik. Setelah Altaf turun dan pergi ia hendak pergi namun ada sesuatu yang membuatnya mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia melihat sosok yang sudah lama ia cari-cari, dan sekarang sosok itu tengah berjalan dengan seorang lelaki yang mengikutinya dan berjalan disampingnya.

"Tunggu apakah itu pacarnya? Mereka tampak dekat" gumamnya sendiri dengan mata yang masih menatap dengan teliti.

Kemudian sosok tersebut tengah berpelukan dengan teman-teman perempuannya sebelum mereka semua masuk ke dalam. Setelah ia melihat Cleonefa masuk ia pergi meninggalkan area sekolah. Di perjalanan ia masih penasaran siapa lelaki yang berjalan bersama dengan gadis itu? apa hubungan mereka? Kenapa mereka bisa bersama? Dan masih banyak pertanyaan yang ingin ia ketahui.

"Persetan__untuk apa aku sekepo ini!" Geramnya sendiri didalam mobil. Tetapi sesungguhnya ia memang penasaran akan hal itu.

Kini ia telah sampai di sebuah perusahaan yang ia dirikan sendiri. Seperti biasa ia langsung mendapat sambutan dari para pegawainya dan seperti biasa pula tidak ia pedulikan. Kini dirinya tengah memeriksa dokumen yang harus ia tandatangani.

Membuka handphone untuk mengecek notifikasi yang ada di dalamnya. Membaca sebuah pesan dari seseorang, tidak peduli ia langsung membuang pesan itu dan kembali beralih pada dokumen yang ada di atas mejanya.

Dilain tempat Cleonefa tengah berada di taman kantin sekolah bersama dengan keempat kawannya. Mereka tengah duduk sembari berbincang-bincang mengenai berbagai hal random.

"Kira-kira kalau udah lulus, kita masih berteman gak ya?"

"Yeee__ kaya lulus aja kamu" tegur Elsaki menjawab pertanyaan Fazinda.

"Pastinya dong, kita bakal berteman sampai tua nanti" Cleonefa turut andil dan diangguki Amora serta Chika.

"Btw kalian pada mau lanjut kemana nih?" Tanya Amora.

"Lanjut ke pelaminan" jawab Amora seketika membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak.

"Eh iya. Waktu Cleo gak berangkat ada yang nyariin tau" Elsaki

"Iya waktu Cleo ngurung diri di kamar itu kan" Chika

"Iya-iya orangnya cakep banget lagi" Fazinda

"Ya elah orang cabul kaya gitu kok cakep" Amora

"Cabul mbahmu! Orang cakep-cakep gitu dibilang cabul" Fazinda

"Siapa si Cle spil namanya lahh" Elsaki

Cleonefa nampak bingung, ia berfikir keras kira-kira siapa lelaki yang diceritakan oleh kawannya ini. Dan kenapa lelaki itu mencarinya.

"Cle___ Cleo!"

"Eh__i-iya ada apa?"

Tiba-tiba tangan kekar merangkul bahu Amora dan Chika yang duduk bersebelahan.

"Apa yang lagi kalian omongin? Omongin orang cakep, pasti lagi omongin Kafeel yang ganteng ini kan?"

"Ih najis, amit-amit, mending kita muji-muji kera ketimbang lu" julid Amora.

"Yeee sok jual mahal, padahal aslinya juga udah klepek-klepek gue rangkul gitu kan"

Plak

Tamparan itu mendarat dengan tepat dipipi Kafeel, walau Amora tidak menamparnya dengan keras namun tetap saja pipinya terasa cenat cenut.

"Yeee garang amat ni kucing betina" keluh Kafeel.

"Biarin" Amora

🖤
🖤
🖤





























Cuma sedikit ya?
Maaf karena ini lagi gak konsen buat mikir, soalnya selama dua Minggu ini author lagi full ulangan harian disekolah. So cuman segitu aja dulu yang bisa author kasih. 😘😘😘

To be continued

See you again🖤🖤🖤

ALTHARAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang