Part 6

1.7K 70 2
                                    

Suasana Sarapan yang biasa menjadi pembangkit Semangat pada Awal Hari berubah menjadi suasana yang canggung dan terasa asing di tengah kehangatan yang biasa terpancar oleh keluarga ini.

"Hem kak Cala nanti babeh pikirin dulu yah nakk" ucap Rony yang terasa Ambigu.

"Mihhhh" Syarla yang sedang menatap mamihnya, Salma lah satu-satunya orang yang tempat berbagi pendapat Rony. Syarla Harap di antara pembicaraan orang tuanya, salma mampu membujuk Rony.

Seolah mengerti Salma langsung menundukan kepalanya seakan tidak bisa memberikan bantuan sembari menepuk punggung Sang putri yang sedikit menghilangkan rasa gugup pada Syarla.

Seolah memecah keheningan yang terjadi Nabila Taqiyyah langsung mendekatkan tubuhnya ke sang babeh seolah ingin dipangku"Beh hari ini syuting apa Broo? Jam brp bro Ronayy di rumah"  begitulah Nabila ketika orang memiliki rasa sungkan pada Rony, tidak pada Nabila ia termasuk Putri Rony yang sangat dekat padanya.

"Astagfirullah Nabila panggilannya nak"sambil menggelengkan kepala dengan raut heran Salma tertawa, seolah mengembalikan senyum yang sempat tertahan di ruang makan ini.

Setelah melihat jam pada Tangannya, Rony memutuskan untuk berangkat karena memiliki acara di pagi hari, untuk terhindar dari macet ia langsung mengakhiri Sarapanya sembari mengelus dan mencium wajah kedua putrinya. Kegiatan ini biasanya yang membuat Syarla dan Nabila tertawa pagi hari setelah Sarapan. Namun pagi ini hanya Nabila yang tertawa, seolah tidak ingin menolak babehnya, Syarla tidak menolak untuk dicium dan dipeluk oleh babeh, namun Raut wajahnya sangat jelas terpancar aura kesal dan tidak nyaman pada wajah Syarla.

Nabila kembali memeluk papinya sembari berkata "bro belum jawab tadi Bro" Rony yang mendengar hal itu langsung tertawa dan menjelaskan beberapa jadwalnya hari ini.

Setelah puas melampiaskan Cinta dan Kasih pada Putrinya, rony langsung menjauh dan mengarah ke Salma, untuk kembali mencuri ciuman pada bibir Salma, yang menurut Rony itu adalah pemandangan paling indah di muka bumi ini, "anak siapa sih itu sayang? Satu ngambekan satu kelewat Bar bar" bisikan rony yang langsung di balas pukulan pada lengannya oleh Salma

"Hem gak tau yah beh, saya merasa gak pernah melahirkan nih, apa jangan jangan aku juga anakmu dan mereka adik adik aku" celetukan itu langsung membuat Rony tertawa terbahak-bahak hingga lupa dengan Rasa takutnya terjebak macet pada keriwehan ibu kota di pagi hari.

"Yaudah Syarla, kalau mau buat konten silahkan yah sayang, babeh dukung, mamih jangan lupa nanti siang kita pergi bareng yah ke RCTI, bil jangan main handphone terus yah, papi kerja dulu nakk" titah Rony sembari memakai sepatunya sembari setengah berlari.

Setelah Rony berangkat anak-anak pun kembali dengan kewajiban mereka yaitu bersekolah, namun jadwal mereka hari ini dilaksanakan secara online, yaitu home schooling. Ada kalanya jadwal mereka juga bertatap muka, langsung pada guru dan teman-temannya, agak beda memang yah sekolah anak Sultan Bapak Rony Parulian ini.

—————————————————————————

Syarla yang sedari tadi menatap layar Komputernya seolah memerhatikan sang Guru menjelaskan, padahal kini pikirannya sedang tidak pada pelajaran sekolahnya hari ini. Melainkan, ucapan Rony yang minta ia menunggu apakah di izinkan atau tidak untuk berpergian bersama teman temanya di akhir pekan nanti.

Salma yang sedari tadi mengerti perasaan anaknya, dan merasakan keberadaannya kini sangat di butuhkan oleh putrinya itu. Salma pun menunggu Zoom meating yang dilakukan oleh Syarla selesai, setelah itu Salma langsung masuk dan mengulurkan tangannya untuk mengajak Syarla berbalik badan Sehingga Syarla menghadap pada Tempat Tidurnya, tak lama Salma telah mengambil posisi di pinggir tempat tidur agar mengobrol bersama Syarla dengan Harapan Mata mereka bisa saling sejajar saat mengobrol.

"Nak, Syarla kecewa sama babeh yah? Kan babeh belum kasi jawaban tidak atau iyaa nya sayang" Salma yang sedang berusaha memberikan pemahaman sambil menggegam tangan putrinya.

"Tapi, Syarla udah tebak sih babeh pasti ga izinin mih" Jawab Syarla dengan nada yang sangat lembut.

Melihat raut wajah sang Putri yang sangat sedih Salma berusaha memberikan pemahaman tentang maksud Suaminya yang sangat Protektif itu "sayang, babeh seperti ini karena sayang sama anak-anaknya, Babeh adalah sosok orang yang paling pertama merasa sedih dan sangat sakit ketika terjadi sesuatu sama Syarla maupun Nabila, semenjak kalian hadir babeh menjadi orang yang akan sangat sensitif ketika kalian merasa terganggu. Jadi sekarang kalau babeh sangat berat memberikan izin mamih sangat paham sih pastinya"

Mendengar penjelasan mamih, Syarla langsung bergeser ke samping Salma dan memeluknya, Salma langsung membalas pelukan Syarla dan mengusap lembut kepala sang Putri. Moment ini tak luput dari Air mata Syarla yang sedari tadi menahan diri agar tidak tumpah.

Akhirnya Syarla yang sudah sedikit tenang, lebih memilih berkegiatan membuat Konten bersama Nabila untuk membuat Kue sesuai dengan resep Salma.

Guys kepanjangan ga sih????

Parulian's (family) entertainment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang