02,45 RS Cut Syifa
Setelah mereka keluar dari Ruangan ICU, Rony dan Salma kembali duduk di kursi depan ruangan itu, berharap buah hatinya membuka mata dan memberikan mereka Senyuman pertanda ia baik-baik Saja.
Namun, tak lama mereka duduk terdengar suara langkahan kaki yang sedikit berlari. "Mamihh....." Ucap Nabila yang datang bersama Novia, Neyl dan Paul.
Salma yang mendengar Gelarnya sebagai ibu langsung Refleks menoleh dan melihat Putrinya itu berlari kearahnya. "Loh dek, ngapain kesini nak" belum sempat Salma bertanya lebih lanjut Nabila sudah memeluk Salma begitu erat seakan mengerti apa yang dirasakan Salma saat itu.
"Mamih, kakak gimana mih, nabila takut kehilangan kakak" Nabila yang berbicara bersama tangisannya
"Ngga nak, kakak ga akan kemana mana nanti kakak sembuh bisa ngumpul lagi sama kita yah sayang"Salma yang menenangkan.Itulah seorang ibu, saat ini perasaannya sedang diterjang Badai yang begitu kuat namun ia harus mampu memberikan rasa aman bagi anaknya. Sebelum Novia mendekat kearah mereka, terlihat Rony yang siap-siap mendaratkan Pukulannya ke arah Paul. Sebagai Ayah Neyl langsung sigap menahan amarah Rony dan menyingkirkan Rony dari hadapan putranya, Novia yang ikut membantu dan langsung menarik Paul ke arahnya agar tak terjangkau oleh pukulan Rony.
Salma sangat terkejut pasalnya rony tidak bisa melihat kondisi dimana ia berada, emosinya yang memuncak membuat siapapun disana sangat susah mengontrol emosi Rony.
"Ngga bang, gue mau nanya sama anak lo. Syarla udah gue titipin tapi apa sekarang anak gue udah terbaring di dalam sana, lo liat banggg putri kecil guee anak yang gue jaga gue cintai" Kesal Rony yang masih ditahan oleh Neyl
Novia dan Neyl tidak sepenuhnya marah pada Rony ia memaklumi keadaan ini, karena ia paham betul apa yang Rony rasakan saat ini. "Lo bisa sabar dulu gak, ini rumah sakit lagian kita perlu mendengar penjelasan Paul kan Ron" Jelas Neyl
Rony yang sangat Frustasi mengacak rambutnya dan wajahnya sembari mengambil posisi duduk disamping Nabila, yaaa mungkin Rony juga masih kesal terhadap Salma jadi saat ini duduk di samping Nabila adalah pilihan yang sangat tepat.
"Jadi gini om, seharusnya Syarla pulang sama kami, tapi katanya dia mau cepat-cepat balik biar keburu sama acara ulang tahun om, jadi dia lebih memilih memakai Taksi Online yang syarla pesan sendiri, Syarla juga sudah memberitahu kepada semuanya bahwa kepulangannya yang lebih awal dari jadwal mereka tetap dirahasiakan, karena berniat untuk memberikan kejutan kepada Om"Bela Paul yang kini sedang memegang tangan ibunya yaitu, Novia.
Rony bertambah Frustasi ia berpikir keadaan ini terjadi karena dirinya, alasan Syarla yang pulang lebih awal dan terjadi kecelakaan karena dirinya. Hal itu membuat Rony merasa seperti Ayah yang tidak bisa bertanggung jawab menjaga keluarganya. Seketika Rony memijit kepalanya dan tangan satu nya terlihat mengepal entah amarah atau kesedihan yang ia rasakan.
Rony sangat terkejut ketika kepalan tangannya dilepas secara lembut dan digenggam oleh Nabila, ya dia adalah salah satu penyejuk hati Rony juga tentunya setelah Syarla. "Beh, sabar yah beh kita sama-sama yah beh" bujuk nabila yang di balas pelukan dan tangisan oleh Rony ia merasa saat ini hatinya perlu penyejuk yang berasal dari nabila, memang Syarla dan nabila adalah pengobat Hati Rony setelah menikah dengan Salma.
Salma yang sedari tadi hanya terdiam kini ia menubruk badannya pada kedua Sahabatnya yaitu, Novia dan Neyl.
"Bang anak gue bang, didalam sana, novv anak bayiku Nov ga tega aku" Salma yang selalu menjadi anak kecil ketika mengadu, curhat dan berbicara pada Neyl yang sudah di anggap seperti kakak sendiri oleh Salma."Kalian harus kuat yah, Syarla butuh doa kalian saat ini, kita sama-sama yah Sal" Neyl yang berusaha menenangkan Salma begitu pun dengan Novia yang sesekali menyentuh pundak Rony sebagai usaha mereka untuk menyalurkan kekuatan pada keluarga Rony yang saat ini merasakan kesedihan atas apa yang terjadi pada Syarla.
—————————————————————————
08.30
Masih terlihat Novia yang masih menemani Keluarga Parullian sedang beranjak dari kursi dan berencana untuk mendatangi Salma yang sedang bersandar menatap Syarla melalui kaca pada Ruang ICU "Sal gue balik ke rumah lo yah ambil pakaian kalian, kasian Nabila juga perlu istrahat, lo sama Rony entar gue bawain baju ganti aja yah" Novia yang menepuk punggung Sahabatnya.
"Iya Nov Nabila lo jagain dulu yah, biar dia sama Paul jadi ga bosen-bosen amat dirumah, entar Sore anter lagi ke RS"ucap Salma yang sudah sangat tidak karuan, dengan wajah yang pucat dan tidak tidur semalaman ia masih menggunakan baju Piyama nya beserta Mukena yang ia pakai sejak semalam.
Terlihat Nabila yang berjalan bersama Paul datang dari arah lain, membawa tentengan yang berisi makanan. Mereka paham betul saat ini tidak ada rasa lapar, namun nabila juga paham orang tuanya akan sangat membutuhkan makan untuk tetap kuat dan sehat menemani kakaknya yang saat ini terbaring di ruang ICU.
"Mamih sini dulu duduk" Nabila yang mengambil tangan mamihnya agar duduk bersama dirinya dan juga Rony.
"Kita makan dulu yah mih, babeh juga makan dulu yah" Ajak Nabila
"Kalian aja dulu nak, mamih masih kenyang"Salma yang menolak ajakan nabila.Terlihat Nabila yang menangis membuat Rony panik dan langsung bertanya alasan Nabila menangis. "Babeh sama mamih ga mau makan, kalian mau ikut sakit juga, trus ntar Nabila sendiri di sini."ternyata itu Trik agar Rony dan Salma mau mendengarkannya.
Setelah mereka memakan beberapa suap, Novia lamgsung mengajak Nabila untuk pulang bersama paul dan Neyl. Namun Nabila langsung menolak dan ingin bersama kakak juga orang tuanya, lagi-lagi Salma yang harus ikut membujuk.
"Nab, mamih minta tolong nak packing baju mami sama babeh. Ada beberapa barang juga yang harus nabila urusin dirumah nanti mamih telpon yah nak" Bujuk Salma yang sebenar menjadikan hal itu sebagai peralihan agar Nabila ikut pulang bersama Novia.
Ga nyangka banget jadi Rame, semoga pemilihan kalimat aku bisa masuk dan kalian pahamin yah....
Masih lanjut kahh ini??? Atau minggu depan lagi 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Parulian's (family) entertainment
RandomKeluarga Cemara yang sangat bahagia memiliki dua putri dan Usaha yang sangat Sukses.