PART 12

1.4K 63 0
                                    

Pagi Hari di rumah Rony Parullian, terlihat Syarla yang sedang menyantap Sarapan yang disediakan ia terlihat sangat buru-buru, untuk mengejar waktu yang tersisa, karena akan segera berangkat berlibur bersama teman-temannya.
"Pelan-pelan Nak makannya, ga ditinggalin kok lagian kalau cala di tinggal biar di anter nanti" ucap Rony yang sedari tadi pandangannya tidak terlepas pada gerak-gerik putrinya.

"Kak Cala jangan lama-lama loh yah aku gak relaaa" Nabila yang merasa iri dengan kakaknya yang diberi izin oleh Salma dan Rony.
"Kak, nanti kak Paul jemputin di sini bareng teman-teman kakak yang lain?" Sambung nabila sembari bertanya.

Hal itu menjadi Candaan Salma di pagi hari untuk menggoda anak bungsunya "ahhh bawa temen-temen kak cala lagi, bilang aja kak paul nya ke sini gaa nanti....." Salma yang sangat suka menggoda nabila dan sangat puas ketika mendapati wajah nabila yang terlihat lucu dan marah.

"Ga adaa yahh, papi ga bolehin berteman aja ga ada anak-anak Cinta cintaan. Mana orang tuanya paul kocakk bet lagi, entar anak gueee ketularan kocaknya" protes Rony yang sangat Posesif.

Paul dan Nabila memang sangat dekat walaupun ia adalah kakak kelas Nabila di sekolah dan teman seangkatan Syarla. Namun, bukan hanya lingkup sekolah yang membuat mereka dekat tapi lingkungan mereka yang sedari kecil selalu bersama membuat nabila lebih nyaman ketika bersama Paul. Yaaa bagaimana tidak, orang tua mereka selalu bersama-sama mengerjakan suatu Proyek mereka di rumah Rony. Novia dan Neyl adalah orang tua Paul juga sahabat dari Salma dan Rony, bahkan mereka adalah saksi-saksi bagimana Rony dan Salma memutuskan berjanji untuk bersama seumur hidup selamanya.

"Apaan sih santuyy pak, lagian jangan lupa di anggota keluarga ini yang paling kocak siapa!!Nabila dan itu turunan dari kamu" Salma yang berbicara sambil mengupas mangga, untuk dibawa Syarla agar menjadi cemilan di perjalanan nanti.

Terdengar Suara mobil yang berhenti dan terparkir di halaman rumah Rony, tak lama Paul langsung memasuki rumah Rony dan Salma, tidak ada rasa canggung atau sungkan. Karena rumah rony dan salma memang menjadi rumah Non Privasi bagi orang-orang terdekat mereka.

"Assalamualaikumm, om tante, mau jemput Syarlaa" ajak Rony yang menunjukkan rasa ingin berangkat namun bertolak dengan tingkah lakunya yang langsung duduk dan meminta Salma memberikan beberapa Helai Roti yang telah disajikan.

Syarla yang melihat hal itu agak merasa kesal, "apaan sih Powlll katanya ayokkk" kesal Syarla.

"Kakk makan dulu paulnya, mau berangkat juga harus makan dulu, kamu minta pak amin aja dulu masuk-masukin barang kamu di Mobil" ucap Salma yang mengarahkan Syarla agar mengerjakan yang lain sembari menunggu Paul.

"Ngapain mamak mu nak?" Tanya Salma
"Gitulah Tante, belanja online aja Kerjanya ga ada produktif-prosuktifnya keluarga aku mah" jawab Paul yang sering meroasting keluarganya sendiri.

"Ga boleh gitu astagfirullah tante telpon nih Novianya, itu artinya udah kaya banget powl mamak bapak mu. Jadi ga usah kerja lagi hahaha" Salma sambil mendekat ke paul dan menjewer telinga paul dengan manja, yaa mereka memang melihat tumbuh kembang paul sedari kecil, jadi tidak diragukan lagi ketika Salma sering membagi perhatiannya ke Paul anak dari Sahabatnya.

Waktu untuk Syarla dan Paul berangkat telah tiba, terlihat Syarla yang sangat bersemangat berpamita dengan mami dan babehnya.

"Kabarin babeh terus yah nak, hati-hati baca doaa, jangan lupa foto terus kirimin babeh plus lokasinya juga" Rony yang terus menerus berbicara tanpa henti sembari memeluk dan menghujani kecupan di kepala Syarla, seolah putrinya akan pergi selama sebulan. Tidak bisa dipungkiri ini kali pertama Rony berani melepas anak nya untuk bepergian tanpa dirinya.

Salma yang menunggu giliran untuk memeluk Syarla hanya tertawa dan menarik Syarla dari pelukan Rony, Salma mengaanggap sikap suaminya itu sangat berlebihan, namun Salma sangat paham betapa besarnya rasa sayang Rony terhadap anak-anaknya. "Udah ah, anaknya besok juga udah pulang, ya ampun segitunya" Salma yang membawa Syarla kepelukannya dan memberikan kecupan pada Wajah Syarla.

Setelah itu, Nabila yang sedikit manyun ikut serta mengantar kakaknya yang akan berlibur dengan pelukan yang sangat Erat namun sangat singkat. Ia masih tidak enak Hati karena kurang lebih 24 jam dalam seumur hidupnya, ia tidak bersama dengan kakaknya.

Setelah acara pamit-pamitan selesai, Syarla dan Paul beranjak untuk masuk ke mobil sembari melambaikan tangan kepada Salma, Rony dan Nabila yang kini Syarla melihat adiknya itu memeluk Mamihnya entah ia menangis atau sekedar memeluk Salma, tak jelas terlihat oleh Syala. Namun ia yakin adiknya itu sedang bersedih hati.

"Kasian banget sih Nabila, aku jadi kepikiran ga tega ninggalin dia, walaupun dia adik yang suka bikin aku naik darah karena nempel muluuu, tapi aku sukaaa" Ucap Syarla yang menutup kaca mobil dan bersandar dan menyesuaikan Sabuk pemgamannya agar ia merasa nyaman dalam perjalanan.

Setelahnya terlihat paul yang menarik napas panjang "lagian, kenapa ga diikutin aja sih Syar pasti seru deh kalau dia ikut juga" sudah menjadi rahasia publik jika Paul dan Nabila memang saling menaruh perasaan yang lebih dari pertemanan masa kecil. Tapi melihat betapa lucunya keluarga mereka saat berkumpul membuat Paul dan Nabila merasa, hal ini hanya perasaan kagum dan tidak lebih.

—————————————————————————
Rumah Rony Parullian

"Ini mau berdiri disini terus nih? Mamih mau meeting nak sama vendor ulang tahun babeh, nihh anak mu ron, urus" Salma yang memegang Pipi Nabila dan menghapus air matanya, lalu menyerahkan nabila ke Rony dengan sedikit mendorong badan Nabila hingga Rony menerima Nabila dengan Pelukan.

"Ya udah, babeh hari ini anaknya pergi satu, terus yang ini babeh pelukin seharian boleh yah" goda Rony yang ingin menghibur Nabila.

Masih dengan menghadapkan wajahnya ke dada bidang sang babeh, nabila beranjak dan melepas pelukannya "ah apaan sih, nabila ikutin mamih aja deh mau meeting dulu yah Browww" nabila yang meninggalkan Rony dan mengikuti langkah sang mamih sembari memberikan wajah yang sedang menjulurkan lidahnya ke arah sang babeh untuk menggoda babehnya itu.

"Awas yah nabb, eh Sal aku naik dulu ga usah yang gede-gede yah acaranya" teriak Rony yang memperhatikan belakang salma dan putrinya yang mulai menghilang dan memasuki Kantor mereka.

Salma yang menjawab dengan menaikan jempolnya sebagai tanda mengiyakan perkataan Suaminya.

Guyss baru muncul lagi tapi aku janji, semoga aku rajin nulisnya yah, atau aku nulis banyak banyak dulu nih jadi pas di publish draftnya udah ada

Jangan lupa koment yah biar aku bisa ngobrol sama kalian juga.

Parulian's (family) entertainment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang