Dengan berat hati, ana membukan blokiran Raffa agar motornya dikembalikan, bisa dibayangkan gimana kesalnya ana saat ini?
Raffaxa
Anda membuka blokir ini
Hueh rasanya akan ada masalah besar yang menghampirinya
Ana pun menutup kembali handphone nya dan bersiap siap untuk tidur, dan menyiapkan mentar untuk esok hari siapa tau ada banyak hal yang akan terjadi, mungkin
_______________________________
esok pagi nya ia diantarkan ayahnya ke sekolah, dikarenakan motornya belom balik.
"Yah Difta langsung masuk yaa, ayah hati hati jangan ngebutt" pamit ana sambil melangkah kakinya ke dalam sekolah
Ayah yang mendengarkan putrinya yang bawel hanya terkekeh dan pergi dari halaman sekolah anaknya itu
Dengan kaki pincang nya karena masih sakit karena kemarin Ana buru buru masuk ke kelas karena kelas akan mulai 5 menit lagi, tadi pagi ia bangun kesiangan makanya telat n kejebak macet pula, semoga cukup sampai sini sial ana hari ini.
"Wih na tumben telat, ehhh lo kenapa anjir lo jalannya kaya gitu?" Heboh ila teman ana satunya.
" Kesiangan gue anjcrit, oh kaki gue gapapa ko kemaren kecelakaan kecil " jelas ana yang mendapatkan helaan nafas lega kedua temannya.
tringgg
Bel sekolah bunyi tanda akan memulai kelas.
Setelah melewati 4 jam pelajaran istirahat pertama pun tiba, ana dan kawan kawan nya langsung bergegas ke kantin, karena kalau telat 1 detik saja sudah tidak kebagian tempat, tau sendiri kan kantin kalau istirahat rame nya minta ampun.
" Oy ada apantuh di depan multimedia ko rame? " Tanya ila. " Ya mana gue tau coeg, gue aja bareng lo dari tadi" balas kita geram, gemas sekali ila ini sampai ingin di santet
" Lo tau na? " Tanya zaa ke ana, " lo sama aja kaya ila anjir, gue juga dari tadi sama lo berdua " mendengar balasan tidak santai ana, Zeya dan ila hanya terkekeh.
" Udah lah yuk ke kantin keburu rame " ajak ana yang diangguki keduanya.
Saat sedang makan dengan hikmat tiba tiba atmosfer di sekitarnya berubah menjadi rusuh, seperti ada sang dewa yang baru masuk ke kantin sekolah nya.
Kalau mau tau ana itu introvet yahh ia tidak suka keramaian, apalagi ini masih jam 10 an akan habis sosial baterai nya karena mendengarkan kebisingan itu melelahkan kata ana
" Na gue sama ila mau ke WC dulu, mau ikut?" Ajak kiya, " ga ah kalian aja gue tunggu disini, jangan lama lama lo berdua " mendengar itu Zeya dan ila mengangguk dan mengangkat tangannya berbentuk OK.
Selang beberapa menit tiba tiba ada yang menyentuh pundaknya.
" Hai anaa, sendiri aja? " Mendengar ada yang berbicara ana menengok kebelakang dan betapa terkejutnya ana yang dibelakanga itu Raffa, halusinasi kah gue? Masa ada Kamal di sini?, Woy bener gasih? Teriak ana dalam hati.
" Kedip dong segitu kagetnya ya? " Raffa hanya terkekeh melihat ana yang termengu sambil melongo sedikit. Tampar ana jika ini hanya halusinasinya saja.
Setelah beberapa detik terdiam, ana pun sadar dan meraup oksigen sebanyak mungkin.
Raffa terkekeh sambil menempatkan diri disamping ana.
" Kenapa na kaget ya gue disini?, this my surprise, girl" ucap Raffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farsa
Teen Fiction"Dan lo" tunjuk Ana kepada gadis yang 1 meter didepannya itu, "stop dengan rengekan jijik Lo itu" ucap Ana dengan nada yang ia tekan, badannya bergetar, ia tidak suka keributan, tapi sekali kali ia harus melawan. "ANA"