suatu saat akan mekar

34 19 9
                                    

Semua rasa sakit yang Ana terima saat masih bersama Raffa pun belum juga bersih dari pikiran Ana saat ini, trauma yang membekan membuat Ana enggan untuk memulai sebuah cinta yang baru baginya.

Raffa Kamalaxsa terlalu antagonis untuk ana jadikan peran utama.

__________________________________________

Saat ini ana hanya berguling guling dari kasurnya sambil scroll reels ig, tidak ada kegiatan produktif bagi ana saat ini, ia bosan teman temanya pasti sedang pada sibuk dengan kegiatannya masing masing.

Tiba tiba

Raffaxa
Anaaa...

Sebenarnya ana malas menanggapi si Raffa Raffa itu, tapi karna ana gabut yaudah lah ya sekali kali.

?

kosong?

apanya?

waktunya?

sibuk

pliss naa sekalii sajaaa 30 menit aja

Jelaskan apa yang mengharuskan
gue untuk iya in lo?

Gue mau ngomong

Penting?

Banget

Jujur ana malas sekali, tetapi ia juga kepo apa sih yang mau di omongin so penting banget lo laxsaa.

20 menit

30 naaa ayolahhh

Oke 15

Right 20, gue jemput sekarang

Gausah, ketemuan aja, dimana?

Sudut temu biasa

Ok gue kesana lo harus udah sampe,
Jangan ngaret.

Ana dengan enggan Bagun dari tempat tidurnya, bersiap siap untuk menemui sang mantan terindah sekaligus terbrengsek nya.


Ana pun menjalankan motor nya menuju tempat yang Raffa janjikan, sudut temu tepat yang selalu ia dan Raffa datangi 2 tahun lalu, tempat ini sangat amat penuh kenangan manis yang Raffa berikan kepada ana.

20 menit perjalanan dari rumah menuju cafe tersebut, tanpa pikir panjang ana langsung memarkirkan motornya dan masuk kedalam, Yap Raffa sudah duduk manis di pojok dengan handphone landscape nya.

"Mau bilang apa, waktu lo di mulai dari sekarang" tidak menyapa, tanpa basa basi ana langsung menusuk Raffa dengan pernyataan yang ia berikan.

"Basa basi dulu ke na" ucap Raffa sambil menaruh handphone nya ke atas meja, ia siap untuk memulai sebuah cerita.

"Waktu lo kebuang 1 menit laxsa" ketus ana.

"Hahaha, kangen gue lo manggil laxsa" kekeh Raffa yang di balas tatapan sinis ana.

"Iya iya, ini gue serius, ana Difta syifana lo tau gue sangat amat nyesel ninggalin lo saat itu na lo har---" ucapan Raffa dipotong perkataan menohok dari ana.

"Kalo lo mau bahas itu, gue ga Sudi mending gue pulang" ana pun mengambil tasnya sambil berdiri namun tangan nya di cekal oleh Raffa.

"Waktu gue masih 15 menit lagi ana, tepati janji lo, kalaupun setelah ini lo mau pulang silahkan but plis Hear me for now" tegas Raffa yang membuat ana meluluh dan duduk kembali di kursinya.

FarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang