Dengan perlahan aku menutup pintu kamarku agar nyonya Son dan Patricia tidak terbangun, aku kembali duduk di kursi meja belajarku sembari memperhatikan Wendy yang sudah berbaring di ranjang.
"kamu sedang apa?" tanya Wendy.
"mengerjakan tugas" jawabku singkat.
"apakah aku mengganggumu?" Wendy bangkit dari ranjang, merasa canggung dan tidak enak.
"tidak, tidur saja" jawabku, aku merasa canggung karena tidak pernah berinteraksi dengan Wendy sebelumnya.
Setelahnya, tidak ada kata terucap antara aku dan Wendy. Aku berusaha menyelesaikan tugasku dan terlihat Wendy masih bermain dengan ponselnya. Setelah hampir 1 jam mengerjakan tugas akhirnya aku menyerah karena mengantuk. Aku masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi lalu kembali ke kamar.
"tidak tidur?" tanyaku pada Wendy sembari merebahkan tubuhku di ranjang, mencoba mengalihkan kecanggungan.
"sebentar lagi, tidur saja duluan" jawab Wendy yang masih fokus dengan layar ponselnya, entah apa yang sedang dia lakukan.
Aku yang sudah sangat mengantuk akhirnya terlelap.
07.00 AM
Aku menggeliat dan mematikan alarm di ponselku yang sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu. Saat aku membuka mata, Wendy sudah tidak ada di kamarku.
"pagi sekali dia bangun" gumamku yang kemudian bangkit dari ranjang.
Sebelum mandi, aku merapikan buku-buku yang ada di meja belajar. Seingatku, semalam bukuku dalam keadaan tertutup tapi beberapa dalam keadaan terbuka sekarang. Aku kemudian menarik kertas tugasku dan membacanya, essay yang semalam belum selesai aku kerjakan sekarang telah terisi penuh dengan jawaban. Mataku teralihkan ketika melihat post-it berwarna pink tertempel di salah satu bukuku.
"SEMANGAT!!! Prof. Jasmine akan memberimu nilai yang bagus! terima kasih sudah mengizinkanku tidur di kamarmu 😊"
Aku tersenyum membacanya dan tercengang ternyata Wendy menyelesaikan tugasku. Dengan segera aku merapikan semua buku dan memasukkannya dalam tas lalu pergi ke kamar mandi.
Aku keluar kamar dan langsung menghampiri nyonya Son dan Patricia yang telah lebih dulu berada di ruang makan. Aku melihat sekeliling mencari keberadaan Wendy, tapi sepertinya dia sudah pergi.
"selamat pagi..." sapaku.
"selamat pagi, Irene" sahut nyonya Son dan Patricia hanya melambaikan tangan sembari mengunyah.
Aku langsung mengambil selembar roti dan mengolesinya dengan peanut butter jam, aku masih bertanya-tanya dalam hati tentang keberadaan Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angels Like You
FanfictionKetika semua harus dipaksa untuk mengerti dengan keadaan