Aku terbangun dan ku lihat Wendy masih terlelap di sisiku, aku melihat jam di ponselku dan ternyata sudah cukup siang. Untunglah tidak ada kuliah pagi ini, kuliah akan dimulai pada sore hari.
Sejenak aku memandang wajah Wendy yang masih tidur, mata yang sembab dan pipi yang memerah. Aku bersyukur bahwa dia bisa tidur dengan lelap setelah mengalami hari yang berat menurutku, walaupun aku masih menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.
Ponselku berbunyi tanda notifikasi pesan masuk, ku lihat nama nyonya Son di layar ponsel.
"gawat, dia pasti menyadari bahwa aku tidak ada di rumah" aku bicara sendiri.
Aku langsung bangkit dari ranjang, mencuci muka kemudian mengambil hoodie dan memakainya. Sekali lagi aku tatap wajah Wendy yang belum juga terbangun sebelum pergi.
"aku tidak bisa pergi begitu saja" ucapku yang kemudian langsung mengambil sebuah kertas dan pensil yang tersedia di meja.
Setelah menuliskan pesan, aku menaruhnya di atas meja yang ada di sisi ranjang. Aku tidak ingin membangunkannya, aku ingin dia beristirahat dan menikmati waktunya. Aku kemudian keluar dari kamar dengan perlahan dan pulang ke rumah.
Aku masuk ke dalam rumah menaiki tangga dan mendapati tuan dan nyonya Son sedang menikmati sarapan. Ku lihat Patricia keluar dari kamar dan melambaikan tangan ke arahku.
"kamu dari mana?" tanya Patricia dengan raut wajah bingung yang kemudian duduk di samping nyonya Son.
"aku rasa akhir-akhir ini perlu berolahraga, jadi aku mencoba untuk lari pagi" ucapku tersenyum canggung.
Untunglah aku tidak kehabisan akal memberi alasan dan berharap mereka percaya bahwa sebenarnya aku tidak tidur di rumah, pakaian yang ku kenakan pun cukup memperkuat alibiku.
"kuliah membuatmu stres?" tanya tuan Son tersenyum padaku.
"aku rasa begitu" jawabku seadanya sembari tersenyum.
"mari sarapan dulu" ajak nyonya Son.
Aku pun tak enak untuk menolak dan ikut sarapan bersama mereka.
==========
Wendy Point of View
Aku terbangun dan merasakan sakit di kepalaku, sembari membuka mata aku tidak melihat Irene di sisiku. Aku melihat ke sekeliling kamar yang tidak begitu besar dan mendapati sebuah kertas di atas meja.
"ke mana dia pergi?" aku bertanya-tanya sembari meraih kertas dari atas meja.
Sambil berbaring aku membuka lipatan kertas tersebut, tulisan yang begitu rapi dan pesan yang cukup panjang membuat mataku terbuka.
"hey, maaf aku harus pergi, sebenarnya tidak ada kuliah pagi ini namun aku harus kembali ke rumah. Aku hanya tidak ingin orang rumah tahu bahwa semalam aku pergi untuk menyusulmu, jadi aku akan memikirkan alasan jika mereka menyadari bahwa semalam aku tidak ada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angels Like You
FanfictionKetika semua harus dipaksa untuk mengerti dengan keadaan