5

2.5K 152 3
                                    

Rumah Sakit Harapan Mulia
Alan Prov
Disinilah aku pagi ini, setelah akhirnya aku tak lagi muntah tapi pusingku tak mau hilang paman Krisna memaksaku ke sini dia bilang dia tak mau jika ayah melihatku dalam keadaan sakit. Ayah dan Aksel belum pulang, karena setelah acara ulangtahun Aksel semalam mereka menginap dihotel tersebut dan akan kembali hari ini. Dokter Ariana tadi memintaku untuk melakukan serangkaian pemeriksaan yg membuatku tak mengerti, bukankah aku hanya pusing seperti sebelumnya dan saat ini paman Krisna tengah mengambil hasil pemeriksaan tersebut dan kemudian kami akan kembali menemui dokter Ariana.
*****

Dokter Ariana terdiam saat melihat hasil pemeriksaan dari Alan, dia sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi meski sudah puluhan kali dia memberitahukan hasil lab kepada pasiennya tapi entah kenapa kali ini dia merasa begitu berat. Saat memeriksa Alan tadi dokter Ariana sempat terkejut saat melihat begitu banyak bekas luka cambukan, pukulan ditubuh pemuda itu tapi pemuda itu seolah tak perduli dengan keadaan dirinya, "apakah itu sakit" tanyanya pada Alan tapi jawaban dari Alan membuat dia terkejut "jika itu yg membuat saya seperti ini lebih baik saya tidak jadi periksa" kata Alan. "Tentu tidak, tapi" katanya terputus saat Alan kembali bicara "kalau begitu lebih baik anda cari penyebab kenapa kepala saya sakit dan tidak usah perdulikan tentang luka itu".

"Bagaimana dok hasilnya?"pertanyaan Krisna, membuat dokter Ariana tersadar dari lamunannya bagaimanapun dia harus mengatakan hal yg jujur kepada pasiennya "maaf pak, berdasar dari hasil lab ini saudara Alan terkena kanker otak" kata dokter Ariana pelan sambil melirik ke arah Alan, dia melihat Alan terdiam dan Krisna yg ia tahu sebagai pamannya justru tak terkendali "itu tak mungkin dok,anda pasti salah" kata Krisna. Dokter Ariana menggeleng pelan, "maaf tapi itu yg harus saya sampaikan pak" kata dokter Ariana. Dokter Ariana melihat Krisna mulai menangis dan lagi-lagi Ariana terpana melihat Alan "paman, tenanglah dokter tak mungkin salah dan bukankah paman yg ingin aku ke dokter dan sekarang kau sudah tau hasilnya" kata Alan. "Tapi lan" perkataan Krisna terpotong saat Alan justru kembali mengejutkan Ariana "kira-kira saya hidup berapa lama lagi dok?" tanya Alan.

"Apa yg kau katakan Lan?Kau pasti akan sembuh" kata Krisna. "Paman, sudahlah semua orang pasti juga akan mati begitu pula aku dan kanker ini hanya akan mempercepatnya" sahut Alan. Sesaat suasana hening dengan perkataan Alan, Ariana kembali kagum dengan pemuda dihadapannya dia begitu berbeda dengan penampilannya yg urakan karena ternyata dia begitu dewasa." Ehm saudara Alan benar pak, dan juga salah menurut saya karena qt tidak pernah tau rencana Tuhan dan kanker anda sudah memasuki stadium 3 jika dilihat dari sisi medis mungkin anda akan bertahan selama 6 bulan namun tentu saja hanya Tuhan yg tau " kata Ariana.

"Apa yg harus kami lakukan dok?" tanya Krisna pada Ariana. "Saya akan berusaha semaksimal mungkin,saya akan memberikan beberapa obat dan sebaiknya saudara Alan menjalani kemoterapi" jawab Ariana. "Silahkan anda dapat menebus resep ini pak dan mohon pastikan Alan meminum obatnya setidaknya itu akan mengurangi rasa pusingnya dan juga saya harap dapat membantu penyebaran kankernya" sambung Ariana sambil menyerahkan resep kepada Krisna, dia melihat orangtua itu mulai terlihat tenang, sedangkan Alan dia tidak dapat mengetahui sebenarnya apa yang dia rasakan.

Im sory DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang