Nayeon's Apartement, 01.50 KST.
Nayeon membuka pintu kamarnya perlahan Berusaha keras untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun Begitu juga saat in menutup pintu kamar itu. Menjaga agar sana dan jihyo tetap tenang dalam tidur mereka di dalam sana.
Kakinya kemudian melangkah menuju ruang tengah Berjalan pelan sambil berjinjit mendekati jendela kaca yang berada cukup jauh dari sofa dan televisi, tempat dimana para lelaki
tertidur.la menempelkan ponsel ke telinganya lagi lalu berbisik
"Daddy?"
"Nayeon! Are you alright, sweety? We're so worried about you."
Mendengar suara ayahnya membuat mata nayeon memanas, rasa rindu pada ayah dan ibunya yang berada jauh di Madrid, yah memang kedua orang tua nayeon itu tinggal di madrid walau mereka itu orang korea asli.
Nayeon merasa dadanya terasa nyeri Belum lagi nada khawatir penuh kasih ayahnya yang menujukkan betapa ia peduli pada keselamatan nayeon.
Dan nayeon tidak bisa membuatnya menjadi lebih khawatir dari ini
"Im fine. Daily I've told you that you can't trust Momo too much, right? She in drama quenn"
"But still my dear, she was right. It's dangerous for you to live there alone. That intruder had no doubt to do violence." Argh astaga, apa sih yang dikatakan Momo hingga ayahnya sendiri diselimuti rasa cemas berlebihan seperti ini
Nayeon menghela napas pelan sambil menyingkap tirai dan masuk ke dalamnya Sehingga sekarang posisinya seolah sedang bersembunyi dibalik tirai, Nayeon menghadap kaca jendela memandangi keadaan di luar apartemen.
"Dad, I'm safe okay sana and jihyo are here with me the police are still monitoring this area, and even my boss sent a dozen guards to protect me I do have a lot of knights, you know?"
Nayeon agak terkikik untuk menghibur
ayahnya, memberi tanda bahwa ia sungguh baik baik saja.Ayahnya terdiam sesaat. "We're taking
you home.""Noooo, Daddy Please."
Tidak, Tidak lagi Kedua orang tua nayeon sebenarnya dari dulu tidak rela bila nayeon memulai hidup baru sendirian tanpa mereka berdua. Mereka Terlalu menyayangi nayeon dan tidak mau kehilangan dia.
"I'm gonna be fine, Trust me dad"
"Nayeon"
"Mom, Dad, I know you guys are worried about me but I'm really fine. Besides. I have a big responsibility in my job here. For my agency for Eric, and you too, I don't want to disappoint all of you. I want to make you proud Every job every dream indeed has its own risks, doesn't it? And I'm gonna take all of those risks for my dream no matter what. Don't you think you need to support this brave girl?"
"..."
"Dad?"
"My brave little girl"
Nayeon tertawa pelan, Merasa lega karena tahu ayahnya mulai mengerti keadaan dan akan tetap membiarkan nayeon menjalani mimpinya sebagai model.
"You win, But if this happens again,
we'll take you home. You got it?""Aye aye, Captain"
Nayeon dapat mendengar ayahnya yang menghela napas dalam.
"How's Eric?"
"I haven't seen him, but his wife just told me that he had been conscious and stable feel a bit relieved."
"That's a good news"
Terdapat sedikit jeda sebelum ayahnya kembali berucap
"Anyway, why are you whispering?"