Chapter 7

237 25 2
                                    

di atas sofa apartemen. Ia merasa sedikit kesal saat mengetahui bahwa nayeon ternyata sedang menelfon Eric, sang manager, Karena sebelum menemukan keberadaan nayeon, Sehun mencoba menghubungi manager itu.

Bahkan ia sampai meminta tolong pada jihyo untuk menghubungi nayeon juga. Namun kedua orang itu malah berada dipanggilan lain, Dan sudah bisa dipastikan jika mereka berdua sedang saling berkomunikasi Bukankah itu adalah hal merepotkan yang sia-sia? Cerutu Sehun dalam pikirannya sendiri.

Tak lama, terdengar getaran dari ponsel Sehun menandakan adanya panggilan Sehun segera menerima panggilan itu sambil beranjak mengarah ke jendela kaca
apartemen.

"Yeobseyo noona?"

"Sehun-a, acaranya dua hari lagi, kau
ingat?" Irene di seberang sana langsung menyampaikan maksud panggilannya.

Membuat Sehun tertawa pelan dengan
kelakuan Irene yang seminggu belakangan selalu mengingatkannya tentang acar perayaan 1 tahun butik Irene.

"Eoh. Bagaimana aku tidak ingat jika
kau terus mengingatkaninu setiap hari,

"Itu karena kau benar-benar harus
datang Sehun, mengerti?"
Sehun memutar bola matanya malas.

Irene pasti sudah mengumbar janji pada teman-teman wanitanya bahwa Sehun akan datang. Lihatlah bagaimana Irene selalu memaksanya setiap kali mereka membicarakan pesta itu.

"Ne, alguesumida."

"Yaksok."

"Ne, ne," jawab Sehun main-main

"Jugule? Katakan dengan benar, Sehun."

Sehun menghela napas sesaat sebelum
kembali menjawab, "Ne, noona Aku akan datang. Aku janji."

"Good boy."Ucap Irene senang.

"Oh ya aku juga ingin mengundang model cantik itu ke pestaku, Im nayeon. Aku ingin dia datang."

"Aku belum pernah bersapa dengannya
secara langsung. Bawa dia bersamam
ya? Siapa tahu dia mau menjadi
ambassador di butikku.tambah Irene
sambil terkekeh.

"Tidak mungkin, naona." Sehun berbalik menatap ke arah nayeon yang masih sibuk membaca dokumen di sofa dengan jarak yang cukup jauh.

"Nayeon milikku."

"Aw mwoya? Kau bicara seolah kalian
berpacaran."

Sehun mendengus geli mendengar
kalimatnya sendiri.

"Ah aku melewatkan sarapanku
pagi tadi dan aku sudah sangat
lapar. Sehun-a, ayo kita makan siang
bersama hari ini. Jigeum eodiya?"

"Di apartemen nayeon"

"Yak Oh Sehun!"

"Ah telingaku." Sehun merintih sesaat.

"Wae?"

"Kalian benar benar berpacaran?!"

"Tentu saja tidak."

"Lalu kenapa kau"

"Ceritanya panjang, noona. Akan
kuceritakan saat makan siang nanti."

"Bagaimana dengan Tzuyu?"

"Noona, sudah kubilang akan kuceritakan nanti. Jadi berhentilah bertanya."

"Nona muda Chou tzuyu masih di
Taiwan?" Tanya Irene lagi, tak menghubris perkataan Sehun barusan.

Sehun hanya bisa menghela napas pelan lalu menjawab singkat. "Eah."

"Aigoo. Apa dia tidak sadar kalau kau
ini mudah sekali merindukannya?"

"Aku tidak akan datang kalau noona terus menggodaku.

Call Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang