Nyut

15.9K 1.6K 54
                                    

"Nona, Nona sungguh mengagumkan, Nona hebat." Pelayan Amelia memberikan satu jempol untuk Eleanor. Ia senang majikan mudanya itu menolak dengan tegas.

"Semenjak kapan dia ada di sini?" Tanya Eleanor. "Kenapa kau tidak menghubungi ku? Kalau aku tau aku tidak akan pulang. Aku malas melihat wajahnya."

Pelayan Amelia duduk di tepi ranjang dan menatap Eleanor yang memeluk bantal sambil bersandar di kepala ranjang. "Saya sudah menghubungi Nona, tapi ponsel Nona tidak aktif. Nona, saya mau cerita. Pokoknya saya senang plus-plus."

"Apa?" Tanya Elenor. Ia penasaran sesuatu yang bisa membuat pelayannya itu sangat bahagia. Wajahnya sangat menyilaukan kedua matanya.

"Tadi siang itu ...."

Seorang wanita menganga dengan lebar saat melihat seorang pria dan wanita di sampingnya. Ia langsung menetralkan wajahnya berubah menjadi dingin saat pria itu menghampirinya.

"Dimana Eleanor? Apa dia sedang bekerja?" Tanya Charles Lu.

Dengan bibir berat untuk di gerakkan Pelayan Amelia mengangkat suara. "Nona sudah pasti bekerja. Untuk apa Tuan datang kesini?"

"Kau tidak suka pada Charles? Dia hanya merindukan Eleanor." Wanita di sampingnya dengan tajam menatap pelayan Amelia.

"Saya bertanya bukan mengusir, memangnya saya salah?" Tanya pelayan Amelia. Ingin sekali ia menggigit wanita di depannya.

"Baiklah, kau siapkan kamar ku. Aku akan menginap di sini beberapa hari," ucap Charles Lu.

Kemudian pria itu menoleh pada wanita di sampingnya. "Lucy kau menginaplah di hotel dulu."

Mendadak wajah Lucy terkejut. "Apa?!"

"Kau mengusir ku?" Tanya Lucy tak percaya. Ia tidak menyangka Charles Lu mengusirnya. "Aku ingin di sini, aku ingin bertemy dengan Eleanor." Lucy bersikeukeh ingin menetap. Mana mungkin ia membiarkan tunangan bersama dengan wanita yang hendak merebutnya darinya.

"Maaf Lucy, kau tau sendiri. Aku takut Elea belum menerima mu. Aku datang kesini memperbaiki hubungan ku."

"Tolong dengarkan aku." Charles Lu melembut. Ia berharap Lucy mau mengerti tentang dirinya. Ia tidak bisa memaksa Eleanor menerima Lucy dan akan melakukannya dengan pelan-pelan.

Lucy memalingkan wajahnya. "Aku tidak mau!"

"Lucy!!!" Charles tak kalah meninggikan suaranya dan membuat tubuh Lucy tersentak.

Lucy menggertakkan giginya. Ia langsung berlari keluar dengan wajah merah padam.

Flasback off.

"Begitu Nona, bahkan makan malam itu ya, tuan Charles sendiri yang membuatnya. Katanya khusus buat Nona. Emm, apa Nona lapar?"

"Seharusnya dia tidak perlu repot-repot bertengkar dengan Lucy. Aku tidak masalah kalau dia tinggal di sini."

"Nona suka dengan wanita kentang itu datang kesini? Kalau melihat dia saya ingin menyiramnya dengan air selokan."

Eleanor tersenyum melihat wajah Amelia yang lucu. "Aku pasti baik-baik saja, lagi pula aku sudah tidak mengharpakan Daddy lagi."

Deg
Deg
Deg

Jantung Charles Lu langsung berdenyut nyeri dan sesak. Rasanya tubuhnya sekejap langsung panas. Tangannya mengepal kuat menggenggam sebuah nampan yang berisi sepiring nasi dan segelas air itu. Ia berniat membawakan makan malam untuk Eleanor, tapi siapa sangka dia mendapatkan sebuah tamparan yang menohok di hatinya.

Charles Lu menahan luapan kemarahan di dadanya itu. Ia mengetuk pintu kamar Eleanor, tujuannya datang kesini untuk memperbaiki hubungannya bukan memperkeruh keadaan.

"Elea, ini Daddy."

"Bukalah pintunya, aku tidak apa-apa. Jangan khawatir Bi."

Pelayan Amelia membuka pintu itu kemudian mempersilahkan Charles Lu masuk. "Silahkan Tuan."

"Eleanor kau belum makan. Daddy sudah menyiapkan makan malam untuk mu."

Eleanor melirik nasi yang berisi lauk pauk dan sayuran itu. "Terima kasih Dad."

"Mau Daddy suapi?"

"Tidak perlu aku akan makan sendiri," ucap Eleanor. Ia bersikap biasa saja agar pria itu tidak salah menduga lagi padanya. Bisa saja pria itu berpikir kalau ia masih ada rasa suka.

"O iya, Amelia tadi bilang kalau Daddy membawa tante Lucy. Kenapa tidak menginap di sini? Kalau mau menginap ya sudah, aku tidak akan melarang."

"Daddy takut membebani mu."

Eleanor tertawa renyah. "Justru aku yang takut Dad, aku takut Daddy berpikir aku memiliki perasaan pada Daddy, tapi sebenarnya sudah tidak."

Reinkarnasi Putri Angkat Daddy Yang Kejam (End Di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang