Charles Menyukai Mu

9.8K 954 20
                                    

"Charles  menyukai mu."

Wajah yang tadinya terlihat santai langsung menegang. Eleanor menatap dalam kedua mata Lucy.

"Kau pasti terkejut," ucap Lucy. Dia baru saja menemukan fakta itu. Jika dulu ia selalu mengelaknya. "Apa kau akan menerima Charles?"

Eleanor menopang dagunya. "Tidak!"

"Kau jangan berbelit-belit Eleanor," ucap Anya tidak percaya. "Selama ini Charles memang mencintai mu, tapi dia membohongi hatinya sendiri."

"Aku tidak memiliki urusan dengan Charles, kita hanya anak dan daddy. Masalah Charles mencintai ku atau tidak itu urusan mu Lucy."

"Bukan hanya urusan ku." Lucy menolak mentah-mentah, tentu saja urusannya dengan Eleanor yang berkaitan dengannya. "Tapi urusan mu juga Elea, yang di sini kau yang di cintai."

"Lalu aku harus berbuat apa?" Tanya Eleanor. "Menikah? Aku tau kau pasti akan merencanakan sesuatu." Sindir Eleanor. Akan tetapi ia tidak akan tinggal diam jika Lucy berulah seperti dulu. Dia tidak akan memikirkan Charles membencinya atau tidak.

"Elea aku ingin kau membujuk Charles untuk melupakan mu," ucap Lucy. Dia tidak ingin Charles Lu melupakannya. Dia tidak bisa memberikan Charles pada siapa pun termasuk sahabatnya.

"Oke." Eleanor mengangguk mantap. Dia bisa melakukannya, sangat menyetujuinya. "Baiklah aku akan melakukannya."

"Aku pegang janji mu." Lucy beranjak dari tempat duduknya. "Jika kau melakukan sesuatu aku tidak akan tinggal diam."

Eleanor pun beranjak, dia sama sekali tidak takut. "Kau mengancam ku. Nasib kehidupan mu ada di tangan ku Lucy, jangan macam-macam dengan ku," ucap Eleanor dengan nada menekan. Jika Lucy bisa melakukan apa saja. Dia juga bisa melakukannya.

"Aku akan tinggal di sini untuk mengawasi mu."

"Silahkan, tapi kau perlu ingat. Pintu rumah ini terbuka lebar dengan kedatangan mu, tapi pintu rumah ini akan terbuka lebar jika aku menendag mu. Bersikap baiklah." Eleanor menepuk bahu Lucy dan berlalu pergi ke dapur.

Eleanor menyilangkan kedua tangannya. "Siapa yang berjanji." Gumamnya mengingat perkataan Lucy.

"Nona." Sapa pelayan Amel. Dia menguping pembicaraan antara Eleanor dan Lucy. "Sebaiknya Nona jangan percaya sama si busuk tuan Charles itu."

"Kau menguping?"

"Tentu saja, aku harus bersiap siaga. Takut Nona di apa-apain sama nenek sihir itu. Kenapa sekalian saja Nona ambil kesempatan membuat nenek sihir itu di benci masalah dulu." Ingatan Lucy yang membuat Eleanor menderita masih membekas di hati dan di pikirannya. "Nona ambil kesempatan ini."

"Tidak, aku tidak akan melakukannya. Sudahlah, biarkan saja urusan mereka. Aku tidak memiliki urusan mereka. Kau siapkan kamar Lucy."

Pelayan Amel memanyunkan bibir bawahnya. "Apa Nona menyetujui nenek lampir itu tinggal di sini?" Tanya pelayan Amel tak percaya.

"Tentu saja, bukankah aku harus mempersatukan mereka?"

"Nona yakin,"

Begitulah sekarang, dia memiliki ide gila. Dia tidak perlu lagi memikirkan hatinya. "Iya, aku ingin lihat apakah benaran cinta atau tidak."

"Masalah tuan Jerol?"

"Aku akan membuat Jerol mengerti." Eleanor mengambil botol air di dalam kulkas dan membawanya ke kamarnya. Dia harus bersiap-siap ke kantor.

"Bi, awasi Lucy. Kalau dia berbuat macam-macam hubungi aku."

"Baik Nona," ucap pelayan Amel. Dia mengantarkan Eleanor sampai memasuki mobilnya dan menghilang di balik gerbang utama.

"Sepertinya kehidupan Elea sangat enak," ucap Lucy. Dia melihat kehidupan Elanor yang tidak kekurangan apapun, apa lagi seorang pria.

"Tentu saja," jawab pelayan Amel ketus. "Kau boleh tinggal di sini, tapi ingat aku bukan pelayan mu. Kau harus melakukannya sendiri." Pelayan Amel langsung meninggal Lucy, berlama-lama dengan Lucy akan membuat kulitnya gatal dan darah rendahnya langsung melunjak menjadi darah tinggi. Sepertinya ia harus menyiapkan obat penurun darah tinggi.

####
Mau promosi cerita di Fizzo, kalau suka tema Reinkarnasi dan TimeTravel bisa baca di Fizzo dengan judul 'Permainan Harem Sang Mafia' gratiiiis ...

Reinkarnasi Putri Angkat Daddy Yang Kejam (End Di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang