Pasangan Serasi

14.6K 1.4K 33
                                    

Tubuh Eleanor terasa sakit, mungkin karena efek begadang yang ia lakukan akhir-akhir ini. Kedua lengannya sangat sakit dan kedua bahunya seperti di beri beban berat.

"Aw.."

"Nona, apa badan Nona sakit?" Tanya pelayan Amelia. Seperti biasa setelah bekerja bagaikan kereta api. Tubuh Eleanor akan sakit.

"Iya,"

"Biar saya yang memijat Nona."

Eleanor mengangguk, dia membuka pakaiannya dan berbaring dalam posisi tengkurap.

Pelayan Amelia mengambil sebuah botol yang khusus untuk pijatan dan memberikan sensasi hangat pada orang yang di pijat.

Dengan perlahan dan lembut Pelayan Amelia memijat bahu dan punggung Eleanor.

Eleanor memejamkan kedua matanya dan merasakan kehangatan dan kelembutan tangan pelayan Amelia.

Tanpa mengetuk pintu Charles Lu masuk dan langsung memalingkan kepalanya melihat punggung mulus dan indah milik Eleanor.

"Eleanor."

Eleanor membuka kedua matanya. "Kenapa Daddy seenaknya masuk tidak mengetuk pintu?"

"Maafkan Daddy." Charles Lu menetralkan wajahnya. Meskipun jantungnya berdebar-debar dengan kencang ia tidak peduli. "Bukankah dulu Daddy sering memandikan mu? Seharusnya kau tidak perlu malu pada Daddy."

"Daddy datang kesini berniat membangunkan mu. Sarapannya sudah siap."

"Ya ... bentar lagi aku kesana," ucap Eleanor.

Charles Lu menggaruk daun telinganya yang tak gatal. "Em, bagaimana kalau aku yang menggantikan memijat mu. Pelayan Ame masih banyak pekerjaan."

Seketika Eleanor menoleh, kedua matanya melihat kanan-kiri dan keningnya berkerut.

"Tuan, saya bisa mengerjakannya nanti."

"Menunda pekerjaan tidak baik Ame," ucap Charles Lu.

"Oke, karena aku tumbuh bersama Daddy." Eleanor menepuk bahunya. "Dad, bahu ku sakit. Daddy bisa memijatnya."

Pelayan Amelia menyerah, ia membiarkan Charles Lu mengambil alih tugasnya memijat Eleanor.

Dengan detak yang kencang bagaikan gendang yang di pukul. Kedua tangan Charles Lu maju mundur.

Kenapa aku bisa melakukan hal sebodoh ini?

Akh, aku tidak bisa memikirkan apapun.

"Daddy jadi tidak, kalau tidak bisa Ame saja yang memijatnya." Eleanor merasa kesal.

"Ba-baiklah." Charles Lu memejamkan kedua matanya. Saat tangannya bersentuhan dengan kulit Eleanor. Ia merasakan sensasi aneh, kulit Elenor sangat lembut, seakan daging Eleanor sangat empuk. Perlahan kedua matanya terbuka, ia memijat dengan lembut dan mencium harum yang sangat memabukkan jiwanya.

Wajahnya mendekat, ingin sekali ia mencium bahu mulus dan putih itu.

Menyadari betapa mesum pikirannya itu, Charles Lu menggeleng dengan cepat dan kembali memijat dengan normal.

Hitungan menit terus maju, Charles Lu mengintip wajah Eleanor. Ternyata gadis kecilnya sudah tidur. Apa seenak itu pijatannya?

"Dasar kelinci kecil. Rupanya kau mau mengerjai ku."

Dengan hati-hati Charles Lu menarik selimut menutupi tubuh Eleanor. Kemudian mendekatkan wajahnya ke kepala Eleanor dan menciumnya.

....

Saat kedua kakinya hendak menuruni anak tangga, Charles Lu melihat seorang pria yang sedang menaiki anak tangga dan berjalan menunduk.

Charles Lu menghadangnya dengan satu lengannya dan membuat pria itu mengangkat wajahnya.

"Kau siapa?" Tanya Charles Lu datar. Ia melihat penampilan pria itu sangat muda dan seumuran dengan Eleanor. Menggunkan celana dan jaket, penampilannya sangat sopan.

"Emm anda siapa?" Tanya Jerol balik. Ia tidak tau kalau di rumah Eleanor ada seorang pria.

"Aku Daddy nya?"

"Daddy?" Tanya Jerol keheranan. Setaunya kedua orang tua Eleanor telah meninggal. "Maksudnya apa? Eleanor tidak memiliki orang tua."

"Hah, aku Daddy angkatnya."

Jerol mengangguk kemudian ingin melangkah ke kamar Eleanor, namun di hadang kembali.

"Kau mau apa?" Tanya Charles Lu.

"Saya ingin bertemu dengan Elea, Om."

"Elea sedang tidur, sebaiknya kau pulang."

Jerol tersenyum, ia sudah biasa membangunkan Eleanor. "Saya akan membangunkannya Om."

"Kau memaksa!" Muncul aura hitam pekat dari tubuh Charles Lu. Ia tidak suka pada pria di depannya yang seenakanya saja masuk ke dalam kamar Eleanor.

"Saya temannya, saya sudah biasa membangunkan Eleanor."

Mendengarkan keributan, pelayan Amelia melihat ke arah tangga. Dia pun menghampirinya dan menaruh alat pel itu.

"Eh tuan Jerol. Nona sedang tidur lagi, katanya hari ini Nona tidak masuk kerja. Badannya sakit-sakit semua." Pelayan Amelia menjelaskannya sambil berkata dengan ramah.

"Oh," Jerol kini mengerti. Dia melirik Charles Lu yang bagaikan kobaran api. "Baiklah nanti aku datang kesini lagi."

Jerol pun pergi dan saat pelayan Amelia ingin kembali turun untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Apa dia sering kesini?"

"Iya, tuan Jerol sangat dekat dengan nona Eleanor. Tuan pasti setuju, tuan Jerol sangat baik. Mereka pasangan serasi."

............

Update cerita baru di Noveltoon ya kak. Sebelumnya minta maaf Istri Kedua Presdir Lumpuh harus di hapus, soalnya editor NT mintak di revisi di 3 bab awalnya. Langsung konflik, NT sekarang lebih suka kobflik awal. Jadi sama aku update cerita lain.

Judul ceritanya : Singel Mom (Reinkarmasi)

Pena : Sayonk

Reinkarnasi Putri Angkat Daddy Yang Kejam (End Di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang