➦ bloodline 12.0

2.3K 329 24
                                    


⚠ : mpreg! blood, slightly hardwords, etc.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Jadi aku sudah bisa pulang kan sekarang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi aku sudah bisa pulang kan sekarang?"

Ben berhenti mengikat tali sepatu Sea saat mendengar pertanyaan itu.

Sea sedang menikmati sarapan paginya yang terlambat, dan sudah berpakaian lengkap. Sebuah hoodie dan celana training yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya.

Seharusnya dua jam yang lalu mereka sudah meninggalkan rumah pondok tersebut dan pergi ke Mountain View untuk bergabung bersama klan Rainhart. Tapi Ben tidak bisa berhenti menyentuh Sea. Bahkan setelah satu ronde lagi setelah Sea bangun tak membuat Ben puas. Apalagi setelah itu mereka memutuskan mandi bersama di bawah air terjun, dan Ben langsung ketagihan melakukannya  disana.

Sepertinya setelah ini mereka akan  menjadikan tempat ini sebagai tempat favorit mereka untuk bercinta. Dan mungkin Travis akan marah saat mengetahui hal tersebut nanti.

Tapi Ben tak peduli. Karena seingatnya, Travis punya banyak tempat favorit yang seperti ini. Apalagi Travis dan David sudah terlalu sering melakukannya disini, jadi mungkin tidak akan ada masalah seandainya Ben minta ijin untuk memakai tempat ini nanti.

Hanya saja pikiran Ben tentang hal itu harus dialihkan karena mendengar  perkataan Sea tentang rumahnya, yang  berkaitan dengan kedua orang tuanya.

Ben masih belum siap memberi tahu Sea tentang kenyataan yang menimpa Selene dan Derren, jadi ia hanya memberi jawaban netral.

"Kita temui Jevin dan Ricky dulu ya."

Apa yang Ben katakan membuat Sea tak berselera makan lagi. Ia meletakkan makannya begitu saja dan mulai melipat tangan di dada. Kakinya ia tarik dari jangkauan Ben. Untuk mempercepat waktu Ben memang menawarkan diri memakaikan sepatu pada kaki Sea. Dan untung saja sepatu yang tadi ia belikan  juga cukup pas di kaki mungilnya.

"Bukankah kita sudah melakukannya?  Seharusnya tidak apa-apa jika aku  berkeliaran di luar sana kan." Balas Sea.

Ben masih memikirkan jawaban yang sesuai, saat ia mulai teringat sesuatu.

Bloodline | Sungsun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang