Cerita tentang kerandoman 7 anak ajaib dari asal yang berbeda, keluarga berbeda, dan nasip yang berbeda.
7 cowo bobrok, usil, dan petakilan luar biasa. Terutama haikal yang sudah menjadi jangkrik di circle mereka.
Namun itu tidak menjadi masalah b...
Alarm pagi sudah berbunyi, membangun kan pemuda tampan yang kini sedang meregangkan otot otot nya.
"Hoammmm"
"Udah pagi ternyata"
Pemuda itu membersihkan wajahnya terlebih dahulu lalu berjalan ke arah dapur.
"Bundaaa"
Ujar nya sembari memeluk sang bunda dari belakang
"Ehh jaendra udah bangun, duduk sana ini bunda lagi bikinin sarapan"
Jaendra lalu melepaskan pelukan itu dan duduk di meja makan bersama ayahnya
"Ayah katanya harus berangkat ke kantor pagi pagi buta, kok belum berangkat?"tanya nya pada sang ayah
"Ohh, di undur nak"
"Hemm gituu"
ibunda jaendra berjalan mendatangi mereka dengan membawa sepiring lauk di tangannya.
"Udah jadiii"
"Wahhhh"
"Mau bun"
Bunda lalu menuangkan nasi dan lauk pauk di piring jaendra yang sudah terlihat kelaparan, karna memang pemuda itu belum makan sendari tadi malam.
"Oh ya, abis pulang sekolah jaendra sama yang lain nginep di rumah haikal boleh ga?"
"Tumben tumbenan nih nginep nya rombongan, ada apa?"ujar sang ayah
"Ga ada apa apa sih yah, cuman Rendy sama jovan lagi ada masalah jadi numpang nginap di rumah haikal, jadi sama mama nya haikal di suruh nginep aja rame rame biar ga bosen"
"Ohh gitu, ya udah boleh tapi kamu jangan macam macam ya, jangan lupa sholat"ujar bunda sambil mengelus surai hitam jaendra
"Iya bundaa"
*****
08.13
Pelajaran sudah berlangsung sekarang. namun jaendra dan haikal masih kewalahan mencari keberadaan Rendy dan jovan
"Jaendra, kamu ga liat jovan dan Rendy? Tumben ga bareng ke sekolah" Tanya pak guru
"Saya juga kurang tau pak, nomor nya Rendy ga aktif sedangkan jovan ga baca pesan saya"
"Duhh kemana mereka ini, padahal kita ada kegiatan loh hari ini"
"Saya coba ngechat jovan lagi pak" Ujar nya lalu mulai membuka laman chatan nya dengan jovan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda itu terus mengirim pesan untuk jovan, bahkan dia sudah tak peduli lagi dengan ketikan typonya.
