***
Jovan membanting diri nya ke kasur lalu memejamkan matanya.
Lelah, jujur jovan sangat lelah dengan ini semua terutama dengan ayah yang selalu merendahkannya.
Jika sudah seperti ini jovan merasa jika dia hanya punya teman dan kakak perempuannya di dunia ini.
Bahkan orang tua nya pun seperti menghilang seketika.
Jovan mengambil handphone nya dan membuka grub chat.
Jovan pun menaruh kembali handphone nya sambil tersenyum.
Tapi, senyuman itu ternyata tidak bertahan lama karna jovan kembali teringat dengan teriakan kencang ayahnya.
Sedih dan marah menjadi satu, jovan bingung harus bagaimana lagi sekarang.
Terlebih lagi ketika mendengar suara kegaduhan di ruang bawah.
Suara saling adu mulut yang jovan yakini adalah suara ayah dan kakak perempuan nya.
"AYAH SUDAH TIDAK TAHAN DENGAN KELAKUAN NYA!"
"JANGAN PERNAH NYALAHIN JOVAN! JOVAN GA SALAH! JOVAN GA TAU APA APA!"
"KENAPA KAMU MALAH NGEBELA JOVAN?!"
"KARNA INI SEMUA MEMANG SALAH AYAH! AYAH YANG GA BISA NGEBAGI KASIH SAYANG KE KAMI SEMUA!"
"AYAH CUMAN SAYANG KE GABRIEL KARNA CUMAN GABRIEL YANG BISA JADI MANAGER!"
"AYAH GA MIKIR, SESUSAH APA JOVAN BERUSAHA TENANG SEDANGKAN AYAH SELALU NGERENDAHIN DIA!"
Kira kira seperti itu lah suara kegaduhan yang di dengar jovan dari lantai dua.
Jovan menaruh bantal di wajah nya dan menangis, jovan bukan anak lemah jovan juga bukan anak yang gampang menangis.
Tapi entah mengapa setelah mendengar suara kakak nya jovan merasa dirinya benar benar bodoh.
Diri nya benar benar pengecut.
Tokk tokk tokk...
Jovan di buat panik ketika terdengar suara ketukan dari pintu kamar nya.
"Jovan ini kakak, kakak masuk ya..."
Ternyata dia adalah nara, kakak perempuan Jovan.
Nara berjalan pelan lalu mengelus rambut jovan. Sedangkan jovan hanya bisa menahan suara tangis nya dengan bantal.
"Jovan....jovan yang sabar ya"
"Ini bukan salah jovan kok, memang ayah yang salah" Ujar nya yang juga sedang menangis.
Jovan tidak bisa menahan air mata nya lagi, dia melepas bantal dari wajah nya lalu memeluk Nara dan menangis sejadi jadi nya.
Jovan sudah biasa memeluk Nara saat menangis, karna sendari kecil hanya Nara yang menenangkan Jovan ketika menangis.
"Jovan cape kak..."
"Jovan harus tetep semangat, adek kakak kan kuat" Ujar Nara sambil mengelus pelan rambut Jovan.
Jovan terus memeluk nara, terus seperti itu hingga akhirnya jovan tertidur di pelukan kakak nya.
******
Haikal sekarang sedang berada di ruang tamu bersama adik adiknya Nanda dan chania.
Haikal asik menonton TV sambil memakan sisa singkong goreng tadi.
"A, tadi teh kak Rendy sama kak jovan kenapa? Kok kayak sedih gitu?" Tanya chania sambil ikut memakan singkong.
"Ohh, biasalah anak brokenhome, orang tua nya ga ada yang peduli sama mereka"
"Kasian ya" Balas chania dengan wajah sedih.
"Iya, makanya kamu harus bersyukur ya karna punya orang tua yang baik" Ujar haikal sambil menepuk pundak chania
"Iya, chania bersyukur banget punya mama, abah sama A'A" Ujar chania yang langsung di balas senyuman oleh haikal
"Nanda ga di anggep nih?" Protes Nanda
"Kamu siapa" Balas chania
"Teteh mah ih"ujar Nanda sambil memasang wajah cemberut.
Sedangkan haikal hanya bisa tertawa melihat tingkah kedua adiknya itu.
Tbc~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle bobrok | DREAMIES √
FanfictionCerita tentang kerandoman 7 anak ajaib dari asal yang berbeda, keluarga berbeda, dan nasip yang berbeda. 7 cowo bobrok, usil, dan petakilan luar biasa. Terutama haikal yang sudah menjadi jangkrik di circle mereka. Namun itu tidak menjadi masalah b...