Sama seperti Antara, Dira juga sudah kembali ke Indonesia. Hari ia menemani mamanya ke butik untuk membeli baju pernikahan. Kata mama Dira mereka akan kondangan besok ditempat saudaranya tapi kenapa jadi gaun nikah yang dibelikan mamanya untuk Dira.
Sesuai rencana hari ini Dira kondangan bersama kedua orang tuanya, ia disuruh masuk lewat belakang oleh mama dan papanya.
“Mama sama papa ada-ada aja deh, masa iya kondangan lewat belakang mana gw disuruh make-up disini lagi.” Gerutunya.
“Maaf mbak bisa saya mulai make-upnya?” tanya seorang wanita yang memasuki kamar dimana Dira berada.
Setelah make-up dan memakai gaun yang dibeli kemarin, Dira keluar kamar dan berjalan kearah tempat akad karna acara akan dimulai.
“Berasa gw yang nikah uy, mana ngeliatin semua lagi nih tamu undangan.” Monolog Dira yang merasa risih ditatap banyak orang.
“Dira duduk disini ya sayang.” Dira yang sendari tadi berjalan bersama mamanya pun terkejut sana diminta duduk dikursi pengantin.
“Mah yang bener aja dong, masa iya Dira duduk disitu, emang Dira yang mau nikah apa?” protes Dira.
“Ya kan memang kamu yang mau nikah, duduk ya sayang jangan bikin mama papa malu.”
Apa kata mamanya jangan bikin malu, bahkan Dira tak tau jika akan menikah hari ini. Merasa tak bisa mengelak, akhirnya Dira duduk dikursi yang sudah disediakan untuknya.
Tak berapa lama ada dua orang laki-laki yang datang dengan sangat tidak etisnya, dimana seorang ayah menarik paksa anak laki-lakinya untuk duduk di kursi akad.
“Dira.” Panggil pria itu kaget melihat calon istrinya.
“Kak Tara.” Tunjuk Dira kearah Antara.
“Baik apakah pernikahan ini bisa dimulai?” Ujar seorang penghulu yang membuat Dira dan Antara sadar dari keterkejutan mereka.
****
Pernikahan pun berjalan lancar, kini kedua pasturi itu sedang berada dikamar hotel untuk istirahat.
“Sumpah gw gak nyangka kalau gw nikah hari ini.” Antara berucap dengan pandangan yang lurus kedepan.
“Gw juga gak nyangka, mana nikahnya sama lo lagi kak.” Sahut Dira.
“Lo gak seneng nikah sama gw?”
“Bukannya gak seneng tapi lebih kearah capek-capek gw kabur buat move on dari lo eh malah nikah sama lo kak.”
“Lo kabur pas gw kabur juga ya.”
“Hmm. Lo juga kabur kan, kemana?”
“London. Lo kenapa gak bisa gw hubungi?”
“Karna gw ngira lo bakal tunangan sama tuh cewek.”
“Dan ternyata ceweknya lo. Gak habis pikir gw sama jalan pikir orang tua kita.”
“Bener, mana gak dari awal lagi ngasih taunya. Kalau waktu itu gw tau lo bakal tunangan sama gw, gw gak capek harus kabur dari rumah.”
“Jadi lo beneran udah move on dari gw.”
“Mungkin aja sih ya.”
“Kok mungkin sih.”
“Tau ah, dah lah gw mau tidur.” Dira pun merebahkan badannya dan masuk kedalam selimut
“Dira istriku tersayang, masa tidur sih. Ini malam pertama kita loh.” Ujar Antara yang ikut merebahkan diri disamping Dira.
“Alay lo kak, udah lah gw ngantuk mau tidur.”
“Yauda, tapi gw tidur peluk lo ya.” Dira tak menjawab Antara, ia memilih diam dan mencoba tidur walaupun jantungnya sudah mau copot karna Antara memeluknya.
“Jantung lo kaya orang jogging tau gak.”
“Terus jantung lo juga kayak abis kesetrum kak.”
“Hehe, udah ayo tidur. Good night istriku.”
“Good night kak.”
Aduh udah nikah aja nih.
Masih canggung ya DiTar efek ketemu langsung nikah nih.
Dukung author dengan cara like dan komen ya.
Makasih semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Return (Syaqeel)
Teen FictionDira, terimakasih. Sama-sama Kak :) Ikuti terus cerita author ya <3 Follow author untuk dapat notifikasi terbaru Terima kasih semua :)