Part 8

67 8 0
                                    

“Dira.” Panggil Nita.

“Kenapa mah?” Dira melihat kearah Nita.

“Mending kamu tidur udah malam ini. Kamu kalau mau tau cerita sebenernya mending tanya Antara, mama harap kamu terima semua keputusan Antara ya. Nita tau suaminya itu pasti akan menjahilin anaknya lagi, jadi ia mencoba untuk menghentikan drama ayah anak ini.

“Ya kan mah, Dira kepo kenapa kak Tar... ” Belum selesai Dira berbicara sudah kepotong duluan oleh Hadi.

“Bener itu yang dibilang mama kamu tidur sana huss huss huss.” Hadi menganggukkan kepalanya sambil mengusir Dira.

“Iiiihh papa ini yauda deh Dira tidur, good night mah pah.” Dira pun berjalan kekamarnya.

****

Pagi ini keberuntung berpihak pada Dira karna seluruh guru sedang mengadakan rapat pagi ini. Dira langsung lari kewarung belakang sekolah tempat baru Antara dan teman-temannya berkumpul.

“Kak Tara.” Panggilnya saat melihat Antara.

Antara pun menghampiri Dira. “Kenapa?” Tanyanya.

“Boleh ngomong sebentar gak eh enggak deh lama.”

“Berdua doang?” Tanya Antara.

“Bawa temen kakak satu, tapi disuruh agak jauhan ya.”

“Dav ikut gw.” Antara memanggil Davin untuk mengikutinya. “Gw cabut.” Lanjut Antara lagi kepada teman-temannya.

Antara, Dira dan Davin telah sampai ditaman belakang sekolah. Davin berada 5 meter dari Antara dan Dira.

“Mau ngomong apa?” Tanya Antara saat sudah sampai taman belakang sekolah.

“Gw mau lo jujur sama gw kak.”

Antara menaikkan sebelah alisnya, ia bingung dengan gadis didepannya ini.“Jujur soal apa?”

“Lo minggu depan mau tunangan?” Antara terkejut mendengar pertanyaan Dira.

“Gw bisa jelasin.”

“Gw kasih waktu 10 menit buat jelasin.”

Flasback on


“Maksud kamu apa ha? Aku udah kerja mati-matian demi kamu sama anak-anak tapi kenapa kamu gak pernah hargai perjuangan aku.” Angga emosi kepada istrinya yang hanya bisa memojokkannya saja.

“Kalau kamu emang kerja kenapa kantor kamu bangkrut? Terus kedepannya mau gimana? Mau makan apa?” Syifa pun marah terhadap suaminya yang membuatnya diujung kemiskinan ini, sebenarnya bukan itu alasan ia marah tapi karna memang akhir-akhir ini mereka selalu ribut walaupun itu hanya alasan sepele.

“Pah mah udah, gak capek apa ribut terus, udah 2 minggu ini kalian ribut terus.” Antara mencoba menengahi pertengkaran kedua orang tuannya.

“Kamu masih kecil gak usah ikut-ikutan.” Bentak Angga.

Brakkk

Antara melempar handphonenya didepan orang tuanya, pasalnya ia pun stress dengan hpnya yang terus menerus berbunyi apakah sipenelpon tidak tau bahwa Antara sedang tidak ingin diganggu. Antara pergi kekamarnya ia merasa pusing dengan ini semua.

Beberapa jam kemudian Syifa masuk kekamarnya.

“Antara mama mau ngomong.”

“Mau ngomong apa mah?” Tanya Antara.

“Mama sama papa mau pisah, kamu mau ikut mama sama Arta atau sama papa.”

“Kenapa mesti pisah sih mah?” tanya lagi.

“Ini yang terbaik buat mama sama papa, mama kasih waktu kamu sampai besok semoga kamu mau ikut mama ya nak.” Bagaimana pun juga Syifa tak ingin berpisah dengan anak sulungnya itu.

Syifa keluar dari kamar Antara, Antara pun semakin bingung dengan tingkah laku orang tuanya. Bagaimana bisa ia memilih antara mama dan papanya, ia hanya ingin keluarganya tetap utuh apalagi dengan adiknya yang masih terlalu kecil untuk  mengerti semua ini .

Bagaimana caranya ia bisa menghentikan perceraian orang tuanya. Antara pun merebahkan tubuhnya kekasur ia berharap semoga besok pagi ia bisa mendapat kabar baik dari ini semua.









Hai ketemu lagi sama Author
Berhubung kemarin Author sibuk gak sempat up jadi hari Author bakal up 3 part yaa
Stay tuned guys

Your Return (Syaqeel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang