Your Return (Syaqeel)

Part 4

Hari ini Dira akan pergi bersama Nadi, Davin dan Haqi. Mereka berempat akan kesupermaket  mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue dan nasi goreng.

Davin berada dikelas dua belas ips satu maka dari itu tugas mereka berbeda dengan kelas Haqi hanya saja sama diharuskan dengan adik kelas.

Setelah berkeliling mencari bahan makanan mereka berempat pun memutuskan untuk makan disalah satu restauran terdekat.

“Antara.” Panggil Davin saat melihat teman lamanya yang sedang makan ditempat tersebut.

“Apa kabar bro? Kemana aja lo selama ini ha?” tanya Davin sambil memeluk temannya itu.

“Alhamdulillah baik, sorry ada urusan mendadak jadi gak sempet ngabarin lo.” Jawab Antara saat Davin telah melepaskan pelukan sesaat mereka.

“Gw mau pulang duluan ya sorry.” Dira langsung lari dari tempat tersebut, sungguh dia masih belum sanggup untuk bertatap muka dengan Antara. Hatinya sangat sesak rasanya melihat pria yang telah meninggalkannya dua tahun lalu.

“Dira tunggu gw, kak Davin gw duluan jangan dikejar biar gw sama Dira berdua aja.” Nadi langsung mengejar Dira dan masuk taxi yang sudah dicegat Dira.

“Udah gak papa kalau lo mau nangis, lo pasti kaget bangetkan.” Nadi memeluk tubuh Dira yang gemetar menahan tangis.

“Dia balik Nad, gw harus bersikap kayak mana kedia hiks gw bingung banget tadi hiks harus nyapa atau apa hiks makanya gw lari hiks gw salah ya Nad.” Dira menangis dipelukkan Nadi dan menceritakan apa yang dia rasakan.

“Lo gak salah kok Dir, udah ya gak usah terlalu dipikirin ya. Jangan nangisin dia terus dong, gak capek apa dia mulu yang ditangisin.”

“Kalau mau nangisin lo nunggu lo meninggal dulu.” Bisa-bisanya Dira bercanda padahal dia lagi mewek.

“Dih mau lo gw meninggoy.”

“Kagak dah baperan amat lo.”

“Makanya kalau mewek mewek aja sok-sokan becanda sih lo.”

****

Disisi lain tempat dimana Antara berada, pria itu hanya diam saja padahal Davin sedang bertanya padanya. Haqi juga sudah pulang sejak Dira pergi.

“Tar lo denger gw ngomong gak sih diem mulu perasaan.” Kesal melihat Antara yang diam saja Davin pun berinisiatif untuk menampar pipi Antara.

“Sakit goblok.” Lamunan Antara pun buyar dan menatap sengit Davin.

“Gw kira lo kerasukan patung diem mulu gw ajak ngomong.”

“Gw mau nanya sama lo, sejak kapan Adira pake hijab?” Antara awalnya tak sadar akan kehadiran Dira karna terakhir kali mereka bertemu Dira dia lebih pendek dan selalu mengerai rambutnya.

“Masih inget lo sama Dira rupanya, dia pake hijab sejak lo pergi dari kehidupannya. Asal lo tau ya Tar Dira itu berubah banyak sejak lo tinggal, dia jadi takut kenalan sama cowok, gak seceria dulu bahkan nih ya dia jadi radak pendiem. Jahat lo sumpah sama dia ngilang gitu aja.” Davin dan Nadi adalah orang yang disamping Dira saat Dira ditinggal Antara yang ntah kemana.

“Gw juga gak niat kali Dav buat kayak gitu, itu semua mendadak.” Jujur Antara tak ada niat sedikit pun membuat  Dira seperti itu, tapi kondisi waktu itu memang membuat Antara tak bisa berkutik dan hanya bisa mengikuti kemauan orang tuanya.

“Jadi lo sekarang mau gimana sama Dira.” Davin merasa kasian pada temannya apalagi saat melihat muka Antara merasa bersalah.

“Gw pengen ngejelasin sama dia semua, tapi nunggu waktu yang tepat kayaknya Adira masih gak mau ketemu gw.”

“Tenang aja bro gw pasti bantu lo kok.” Davin berusaha menyemangati.

“Thank’s bro.”

Malam pun tiba Antara pulang kerumahnya setelah bertukar cerita dengan Davin. Ia tak pernah menyangka akan bertemu dengan Dira setelah sekian lama tak bertemu.

“Lo makin cantik Dir, gw masih sayang banget sama lo tapi ngeliat lo yang sekarang bikin gw gak bisa ngerayu lo biar mau sama gw lagi. Kali ini gw harus merayu Tuhan lo biar ngizini gw berada dihati lo.” Monolog Antara

Antara melihat bintang dari balkon kamarnya, dia masih memikirkan gadis yang tak pernah ia lupakan sedikit pun walaupun berjauhan dan tanpa memberi kabar.

Gimana pendapat kalian tentang Antara dan Adira??

-DIRGANTARA SOEKARNA-

-ADIRA KHAIRUNISA-