“Antara papa mau nanya sama kamu?”
“Soal Antara harus pilih mama atau papa? Gak bisa apa kalau mama sama papa gak cerai?” Antara masih berharap ada jalan lain dari perceraian orang tuanya.
“Bisa aja tapi kamu harus mau nikah sama anak temen papa.”
“Maksud papa apa? Kenapa harus nikah?” Tanyanya tak mengerti maksud Angga.
“Kemarin papa keluar untuk menenangkan pikiran, Papa duduk disalah satu restoran dekat kantor papa terus papa ketemu temen lama papa. Lalu dia tanya papa kenapa dan akhirnya papa cerita sama dia soal papa yang bangkrut, dia pun menawarkan bantuan.” Jelas Angga.
“Terus apa hubungannya Antara nikah sama anaknya temen papa?”
“Dulu papa sama temen papa punya kesepakatan kalau kalian berdua sudah cukup umur maka akan kami nikahkan, tapi beberapa tahun belakangan ini kami berdua lost kontak dan akhirnya semalam kami ketemu lagi. Kalau kamu memang mau papa sama mama gak jadi cerai, kamu harus mau menikah sama anak dari temen papa. Gimana pun juga dia yang bakal bantu papa untuk sukses lagi” Jelas Angga lagi.
Antara pun bingung harus memilih yang mana, satu sisi dia senang orang tuanya batal cerai tapi disisi lain ia harus mengorbankan perasaannya.
“Tapi nikahnya gak sekarang kan pah?” Yang Antara pikirkan saat ini adalah Dira. Bagaimana perasaan gadis itu ketika tau bahwa ia sudah dijodohkan oleh orang tuanya, tapi apalah daya Antara sekarang ia tidak bisa egois, adiknya masih butuh keluarga yang utuh.
“Enggak, nanti kalau kalian udah tamat SMA baru nikah.” Mungkin masih ada solusi untuk membatalkan perjodohan itu pikir Antara.
“Yauda Antara setuju, mama setuju juga kan?”
“Mama juga udah setuju, sekarang kamu siap-siap jam 4 nanti jadwal penerbangan kita. Kita sekeluarga bakal pindah ke London dan memulai semuanya disana.”
“Tapi besok kelulusan Antara pah.”
“Semua udah papa urus, kamu siap-siap waktu kita gak banyak.”
Antara yang tak bisa menolak pun pasrah dengan keadaan. Tak bisakah ia bertemu dengan Dira sebentar saja, ia ingin menjelaskan semuanya dan pamit terlebih dahulu pada Dira sebelum meninggalkan gadis itu.
Flasback off
“Gw kira perjodohan itu bakalan batal, gw juga udah berusaha sebisa mungkin buat batalin perjodohan itu tapi gak bisa. Gw gak bisa liat papa mama gw pisah Dir.” Antara menunduk, ia takut gadis disampingnya ini kecewa lagi padanya atau mungkin semakin kecewa.
“Kakak tau siapa ceweknya?” Dira mencoba menahan sesak didadanya, ia akan mencoba untuk ikhlas melepas Antara lagi.
“Gw gak tau, minggu besok gw baru ketemu dia.”
“Sekalian tunangan?”
“Ha?” Antara kaget karna ia tak tau soal tunangan itu. “Gw gak tau soal tunangan.”
“Kata papa lo mau tunangan minggu depan, papa diundang juga jadi dia tau kalau lo mau tunangan kak.”
“Gw bakal batalin itu semua Dir, gw bakal buktiin kalau gw sayangnya sama lo.”
“Terus orang tua lo bakal cerai? Emang lo bisa liat orang tua lo cerai kak? Udah lah kak mungkin kita emang gak jodoh.” Hati Dira amat sakit mengucapkan kata itu, ia tak mengira mencintai akan sesakit ini.
“Dira gak boleh ngomong gitu.” Suara yang rendah dengan mata yang sayu saat melihat Dira itu membuat Dira menangis saat itu juga. “Gw gak mau omongan lo didengar Tuhan, gw maunya sama lo. Udah jangan nangis, cukup temenin gw aja disini. Kita hadapin bareng-bareng ya.”
“Gw mau pergi kak hikss.”
“Kemana? Lo mau ninggalin gw disini.”
“Iya, gw mau pulang, lo disini aja.”
“Gw anterin ya?” Dira berpikir kalau iya pulang sendirian ini masih jam sekolah, pasti dikira bolos padahal iya.
“Yauda.”
“Tas lo dititipin Nadi aja ya, kayaknya guru-guru udah selesai rapat.” Dira hanya mengangguk dan mengikuti Antara berjalan kearah parkiran belakang sekolah.
Jangan lupa vote dan komen guys
Komen kalian penyemangat author
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Return (Syaqeel)
Teen FictionDira, terimakasih. Sama-sama Kak :) Ikuti terus cerita author ya <3 Follow author untuk dapat notifikasi terbaru Terima kasih semua :)