Bab 5

4.2K 277 5
                                    

  " AAahh aahhh eehhmm Zii aah el ahhh  peell eaahhmmm aan ah pel aaahhh an aaahhh"

Tck

"Diam"

Plak Plak Plak Plak Plak Plak Plak Plak

  Ziel menampar pantat mulus Keegan dengan sangat keras dan membuat pantan tersebut merah berbentuk seperti daun singkong.

"AAAAAHHHhh  SAKIT  AAAHH ZII AAH EEL AAAMM PUUUN ZIII AAAAHHH ELLL EHHMMM" Keegan terus mendesah dan menangis  dibawah kukungan  seorang Aziel Neo Dhamendra

"Ehhmm ahhh aaahh ssttthh aaahhh niik aahh maaat eeegann stth ahhhhhh eeeghhhhh" Ziel terus memacu kecepatannya tanpa mempedulikan Keegan yang sudah lemas dibawahnya.

Skip kalian pasti udah tau  endingnya.

'Kenapa harus dimarkas?' batin seluruh anggota Rose Killer yang mendengar desahan dua insan yang sedang beradu kasih tersebut.

'Aduhh Bayu junior bangun lagi'

'Suara Keegan merdu banget anjirr'

'Boolnya pasti sempit banget tuh'

'Ngilu banget gwe dengernya'

'ehhm pengen kaya kak Keegan'

  Begitulah isi pikiran mereka yang sudah satu jam lebih  mendengar suara dari lantai dua tersebut tanpa ada yang mau menghentikannya.

  Didepan pintu tanpa ada yg menyadari sudah berdiri dua orang yang dari tadi memandangi mereka semua diruang  santai mereka berdua Keenan dan Rafael.

"Pantes gak ada notifikasi penggunaan kartu kreditnya, disini rupanya" ucap Keenan sambil melihat hp nya.

" Ziel Rapat" ucap Rafael yang langsung berjalan masuk kedalam.

"ZIEL TURUN!!!RAPAT!!" teriak Keenan dan mengagetkan seluruh anggota didalam.

"Astagfirullah Tuhan Yesus"

"Anjing"

"Bangsat"

"Kolor ijo"

"Anjing dikejar tikus"

"Ziel ngentotin aku"

Semua orang langsung melihat kearah yang mengeluarkan suara terakhir tersebut. Ditatap tajam ke pelaku yang hanya dibalas cengiran tidak berdosanya itu. Keenan hanya geleng-geleng kepala saat mendengarnya.

"ZIEL TURUN ATAU JABATANMU LENGSER!!!" Teriak Keenan dan langsung menyusul Rafael keruangan rapatnya.

Pov Ziel

  Gwe sekarang lagi menikmati indahnya dunia. Gwe sebenernya disuruh si Keenan buat dihotel aja tapi kalau gwe pikir-pikir lagi sayang duitnya  bisa gwe simpen buat jajan bayi besar gwe. Jadi setelah dari rumah sakit gwe langsung ke markas kenapa? karena lebih deket, apartemen gwe sama Keegan jauh banget jadi gwe tanpa pikir panjang langsung ke markas.

  Hubungan gwe sama Keegan tercipta karena engga sengaja karena gwe mabok sampe akhirnya gwe nambak dia karena si Keegan entah kelewat polos apa tolol mau aja diajak sama om om. Gwe yang liat kesel banget milik gwe disentuh orang lain. Keegan Marvin Mahendra ralat maksud gwe Keegan Marvin Dhamendra hanya milik Aziel Neo Dhamendra dan itu adalah mutlak.

Tanpa sadar gwe memacu kecepatan gerak gwe di bool bayi besar dan sepertinya bayi besar gwe sudah engga ngeluarin suara erotisnya. Gwe liat kebawah dan bener aja bayi besar gwe udah tidur atau pingsan gwe jga engga tau karena gwe udah mau sampe klimaks sebentar lagi dan gwe langsung memacunya.

"AAAHHHH AHHHH AAAH EEEGHHH" gwe dongaking kepala gwe dan gwe tahan pinggang rampingnya saat sperma gwe nyembur masuk ke bool Keegan

'Ahh rasa yang selalu bikin candu' itu yang gwe pikirin saat gwe mendapatkan pelepasan gwe. Saat gwe mau lanjut tiba-tiba.

"ZIEL TURUN!!!RAPAT!!"

"Tck ganggu" ucap gwe yang kesel.

"ZIEL TURUN ATAU JABATANMU LENGSER!!!"

Apa jabatan gwe lengser? engga, nanti gwe gak bisa ketemu lagi sama bayi besar. Gwe pun melepaskan penyatuan gwe sama bayi besar dengan tidak ikhlas dan berbarengan dengan sperma gwe yang ikut keluar.

"Indahnya" gumam gwe saat melihatnya dan langsung mengecup punggung bayi besar dan menyelimutinya.

  Gwe langsung mengambil celana dan baju dilemari entah milik siapa gwe bodo amat dan langsung keluar dengan mengunci pintu terlebih dahulu.

Pov Ziel end

Ziel langsung menuju ruang rapat di lantai satu sambil mengabaikan tatapan di ruang santai yang terdapat anggota gengnya.

  Tanpa permisi Ziel masuk kedalam ruangan tersebut yang berisikan beberapa kursi dan satu meja yang cukup panjang.









°{OKULTISME}°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang