Bab 15

1.9K 96 5
                                    


Sekarang ini Lio sedang tiduran diatas kasur kesayangannya. Lio sedang memikirkan jadian yang terjadi dikantor polisi pada pagi hari tadi, dimana ada seorang pengacara datang dan membawa uang jaminan untuknya dan dia berhasil mendapatkan jaminan atas dirinya.

"Tuh orang suruhan siapa yah?" tanya Lio entah kepada siapa.

"Kalau kakek engga mungkin, kalau Rose Killer engga mungkin juga, atau tuh pengacara lagi gabut engga tau harus ngapain jadi dia bebasin gwe deh" ucapnya lagi.

" Mungkin sih, opini ketiga sih lebih bisa ditangkap oleh otak" ucap Lio dan mulai duduk bersila.

" Tapi kenapa Raka harus mati? Gara-gara dia mati gwe harus diintrogasi lagi kan" pikir Lio.

" Eh tapi gwe sama bocah prik ini bisa mati itu gimana yah? kok gwe lupa sihh njir" pikir Lio lagi sambil mengingat- ngingat saat kejadian saat dia meninggal.

"Ssstth dahlah gwe pusing njirt mikirnya, sekarang tidur dulu aja nggak sih gwe juga udah lama engga tidur dikasur" ucap Lio yang langsung tidur diatas kasurnya itu.

Siang berganti sore dan sore berganti malam. Pukul 20.00 WIB terlihat seorang laki-laki berjalan memasuki mansion bergaya Eropa. Disana dia disambut beberapa maid dan penjaga yang sedang menunduk hormat.

"SELAMAT DATANG TUAN MUDA KEDUA" ucap mereka bersama.

"Hm"

"Mari tuan muda anda sudah ditunggu diruang makan" ucap Sam dan berjalan menuju ruang makan.

Mereka berjalan kesebuah ruangan yang terdapat pintu berwarna coklat dengan ukiran yang unik.

Ceklek

Pintu itu terbuka menampakan sosok laki-laki yang sedang duduk dikursi sebelah kiri paling ujung.

"Silahkan tuan muda" ucap Sam sambil menunduk dan sedikit membungkukkan badannya.

Bukannya masuk orang tersebut malah diam melihat laki-laki itu dan Sam yang sadar akan tuan muda keduanya yang hanya diam saja akhirnya sedikit mengangkat kepalanya dan terlihat tuan mudanya seperti meminta penjelasan akan situasi tertentu.

"Tuan dan nyonya sedang pergi untuk perjalanan bisnis ke Jepang, mereka baru berangkat tadi sore dan akan kembali seminggu lagi tuan muda" ucap Sam menerangkan.

"Hm" jawabnya dan mulai berjalan kekursi didepan laki-laki itu.

Saat Sam sudah menutup pintu para maid datang dan menata makan diatas meja panjang tersebut. Dua laki-laki tersebutpun mulai acara makan malam tanpa ada kebisingan.

Tak.

Suara garpu dan sendok itu memecah keheningan yang sedari tadi diruangan itu. Para maid yang berjejer rapi dibelakang mereka berduapun ada yang sampai menahan nafas karena takut suara nafas mereka akan mengganggu keduanya.

"Menginaplah Rafael. Besok kau libur" ucap orang itu.

Ya orang yang sedari tadi dipanggil dengan tuan muda kedua adalah Rafael dan yang didepannya ini adalah Alterio Rey Intezar kakaknya.

"Tidak" jawab Rafael yang menatap benci kakaknya itu.

"Ini perintah" ucapnya tegas dan pergi dari sana menuju kamarnya.

.

.

.

.

.

.

Disinilah sekarang Rafael dikamarnya? entahlah Rafael sendiri sudah tidak ingat kapan terakhir kali dia tidur dikamar ini.

°{OKULTISME}°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang