One : Tentang pernikahan

1.8K 180 38
                                    

2015 ,

Pernikahan, urusan seumur hidup, janji sakral dihadapan tuhan. Ekspetasi tentang sebuah pernikahan itu layaknya musim semi, indah dan wangi. Sora pikir, dengan menerima lamaran Juna, dirinya akan keluar dari kehidupan yang monoton dan mulai hidup baru sebagai seorang istri yang bahagia. Karena orang bilang, pernikahan itu adalah sebuah perbedaan, proses yang menyenangkan dari bagian pendewasaan diri. Penuh cinta dan penuh tawa, katanya.

Sora salah, semuanya salah, ekspetasinya cuma sekedar halusinasi dan pembodohan. Menuruti keinginan muda yang gak berdasar dan termakan omongan orang jelas membawanya ke dalam penderitaan. Sora cuma seorang istri, yang segalanya harus sesuai aturan suami. Karena itu lah, Sora merasa jauh lebih menderita.

Ini adalah bulan ketiga setelah Sora melahirkan putra kembarnya, dan realita menyakitkan ada di depan mata. Iya, Juna, suaminya, terang-terang memanjakan orang lain yang bisa Sora sebut sebagai selingkuhan. Lantas Sora bisa apa? Berusaha marah sekuat tenaga, memprotes semua kejadian itu dan berakhir nihil, Sora berakhir lebam dan berdarah. Membiarkan dua putranya, Sadam dan Sadik nangis keras karena Sora terlalu kesakitan buat sekedar menimang mereka.

Bukannya pernikahan itu sakral? Dimana Sora gak bisa semudah itu lepas, terlalu malu buat putar arah dan pulang ke rumah hangatnya.

Juna yang dia kenal baik, sekarang berubah bak brengsek yang lagi penasaran sama kecurangan-kecurangan duniawi.

2016,

Memaafkan adalah kewajiban setiap manusia, Sora bukan tuhan. Sementara tuhan maha pemaaf, lantas kenapa Sora harus menumpuk rasa sakit dan menjadikannya dendam alih-alih memaafkan suaminya? Karena pemikiran alami seorang istri, Sora pun selalu memaafkan Juna dan menerima kepulangan Juna dengan hati yang lapang.

Sadam dan Sadik tumbuh dengan baik di tangan Sora, tapi sampai di hari ulang tahun pertama mereka, sikembar yang manis ini gak pernah sekalipun merasakan digendong Ayah mereka. Sora di usia 23 tahun, seorang Sarjana Pertanian lulusan terbaik setelah menempuh pendidikan di jurusan Agroteknologi, gak bisa memanfaatkan kemampuannya sedikitpun karena seluruh waktunya habis untuk kedua putranya.

Bukan, bukan tentang Sora yang menyesali kelahiran Sadam dan Sadik. Cuma sekali aja, Sora berharap Juna bisa ikut memantau pertumbuhan putra mereka dan sedikit membantu Sora. Kalau berat dalam urusan biaya, biarkan Sora kerja dan terapkan sistem teamwork dalam mengurus anak. Tapi Juna gak pernah melakukan salah satunya, apalagi keduanya. Jujur, Sora sakit hati, tapi Juna suaminya.

Ketika Sora melayangkan protes hasilnya masih sama, Sora berakhir penuh lebam, berdarah dan lemah.

Kekerasan dalam rumah tangga, masih jadi penyakit utama di dalam pernikahan dan Sora adalah korbannya.

"Jun, waktu luang kamu sampe jam delapan kan sebelum shif malem? Boleh minta tolong tidurin Sadam? Sadik lagi rewel, badannya panas,"

Juna noleh sekilas. "Kamu tau kan aku gak bisa gendong bayi? Kamu juga harusnya bisa liat aku lagi ngapain," Juna nunjukin Handphone-nya, ngasih tau Sora kalo dirinya cukup sibuk.

"Aku gak liat kamu ngecek kerjaan kamu Jun, kamu stay di roomchat seseorang entah siapa. Aku gak peduli kamu lagi ngapain, tapi aku cuma minta tolong dikit, kamu bisa tepuk-tepuk Sadam karena dia gak akan rewel, dia anak yang baik,"

Cuma beberapa kalimat permintaan tolong, tapi Juna tersulut emosi dan berakhir lempar handphone-nya mengenai kepala Sora. Sekuat tenaganya Sora berusaha melindungi Sadik digendongannya, gak peduli, meskipun darah mengucur cukup banyak.

2017,

Sora percaya, dunia itu sulit ditebak, takdir yang digariskan buat dirinya juga kadang baik kadang buruk. Tapi Sora gak tau ini baik atau buruk buat dirinya, di akhir tahun 2017, tepatnya di bulan oktober ketika hujan lagi lebat-lebatnya dan hati Sora lagi gelap-gelapnya, seorang bayi lahir kedunia melalui perutnya.
Iya, Sora melahirkan anak ketiga, dia kasih nama Jonan Malik Affandi. Jonan yang lahir dengan lancar tanpa menyusahkan sedikitpun, seolah ngerti Ibunya lagi dalam masa-masa yang sulit.

Fly Trough The Clouds > Joonghwa < Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang