Fourteen : Luka lama

945 157 29
                                    

Aku biasa nulis 2000 kata, chapter ini  cuma 1800  kata, kurang 200 .

•••

Masuk ke rencana pernikahan yang udah mulai matang, Sora memutuskan buat menikah secara tertutup dan sederhana bahkan tanpa ngundang para petinggi yang merupakan rekan-rekan keluarga Irawan. Hal itu diminta Sora karena dia gak mau keluarga Irawan ngeluarin banyak uang cuma buat menanggung rasa malu. Meskipun sebenernya Mama, Papa dan Hasbi gak masalah tapi Sora tetep pada keputusannya.

Yang lebih menyenangkan adalah, anak-anak manggil Hasbi Daddy sekarang, bukan Om Hasbi lagi. Gak sulit bagi mereka buat nerima Hasbi sebagai bagian dari hidup mereka, karena Hasbi di mata anak-anak udah jadi pahlawan yang sering ngasih uang jajan banyak banget.

Ruko tempat tinggal Sora sebelumnya udah diputus kontrak, dan Hasbi berencana buat membangun lagi toko bunga yang lebih besar dan strategis sementara satu-satunya karyawan yang setia sama Sora udah Hasbi pekerjaan dikantornya. Hasbi gak akan membuang seseorang yang udah berjasa buat Sora dan anak-anak, apalagi dia bisa bertahan dengan gaji yang kecil selama ini.
Sora dan anak-anak udah tinggal di rumah keluarga Irawan karena rumah yang dibangun Hasbi mereka belum 100% selesai. Sesuai harapan, mereka punya kamar masing-masing sekarang. Semuanya emang berubah sejak Hasbi datang. Berawal dari satu buket bunga buat Mama, menjadi perubahan buat hidup Sora dan anak-anaknya.

Malam ini Hasbi, Sora, sikembar dan Jonan makan bareng di rumah dengan menu makanan sederhana yang Sora masak dibantu para juru masak di rumah ini. Iya, Sora lagi pengen banget masak-masak. Sore tadi sepulang rapat dari sekolah mereka langsung belanja keperluan Sadam dan Sadik yang lusa nanti mau berangkat camp. Sedangkan acara pernikahan Sora dan Hasbi akan dilaksanakan setelah sikembar pulang.

"Kalian beli apa aja?" Tanya Hasbi tiba-tiba, ekspresinya gak bersahabat banget sekarang karena emang lagi sedikit kesel sama Sora.

"Maksudnya?"  Sora balik tanya.

"You beli apa aja tadi? Sini give it to me, credit card,"

Sora ngambil sebuah kartu dari dalam dompetnya dan dia kasih ke Hasbi, merasa bersalah juga karena hari ini dia belanja terlalu banyak. "Maaf, Bi," Ucapnya.

Hasbi ngambil kartu kredit miliknya yang seharian ini dipegang Sora,  tapu Hasbi ngasih tiga kartu lain ke Sora. "Personal credit card buat kamu, ini debit card buat kebutuhan pribadi kamu,  ini  debit card  buat kebutuhan anak-anak. Pastiin semuanya habis tiap minggu, karena nanti i bakal transfer setiap hari senin. Lain kali, kalo belanja yang banyak jangan pelit kaya tadi. Kebutuhan anak-anak banyak, apalagi Sadam and Sadik mau camp, Jonan mau masuk sekolah,"

Sora dibuat kaget banget sama ucapan Hasbi yang terkesan enteng banget tanpa beban. "Satu lagi, sayang. Kebutuhan kita misal you pengen custome furniture, kebutuhan rumah, jangan pake your debit atau debitnya anak-anak. Pake credit card, okay? Nanti tagihannya jadi urusan i, pastiin sesuai perintah. Your money, jangan dipake hal lain selain buat kebutuhan you pribadi,"

"Hasbi, tapi ini berlebihan banget,"

"Berlebihan apanya? Itu karena i gak bisa ngatur keuangan, apalagi uang sekolah anak-anak. Uang sekolah i transfer ke debit anak-anak, kamu tolong atur aja ya. Kalo ada kebutuhan lain misal donasi and lain-lain, minta lagi ke i ya Ra. Jangan pelit ke anak-anak ya,"

Sora adalah orang yang gak pernah diperlakukan kaya gini sebelumnya, wajar kalo sekarang Sora nahan tangisannya. Bahkan Juna gak  pernah ngasih uang sepeserpun  selama pernikahan mereka dulu. Tapi Hasbi?  Dia  mikirin kebutuhan anak-anak lebih dari cukup, padahal mereka bukan anak kandungnya.

"Okay Daddy mulai dari Sadam. Sadam pengen kursus apa?" Tanya Hasbi ke Sadam yang lagi sibuk makan kepiting.

"Kursus itu apa?" Sadam yang belum ngerti apapun selain makan enak.

Fly Trough The Clouds > Joonghwa < Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang