3. Si Anjing Serigala

84 15 0
                                    

Malam harinya Pangeran Minhyung berdiri sendirian diistana, dengan topeng yang masih melekat di wajah kirinya. Pangeran Minhyung menatap istana dan teringat masa kecilnya. Saat ia melihat kedua orang tuanya bertengkar.

-Flashback-

Terdengar teriakan Ratu Soojung dari dalam kamarnya, Ratu Soojung tidak terima keputusan Raja untuk menikah lagi. Raja langsung keluar kamar. Putra Mahkota Taeyong dan Pangeran Minhyung yang masih kecil mengintip dan mendengar pertengkaran Raja Donghae dan Ratu Soojung.

"Yang Mulia!... lebih baik aku mati. Putra sulung kita baru saja meninggal. Mana bisa kau menikah lagi? Mana bisa kau menikah pada saat seperti ini?" Ucap Ratu Soojung.

"Kwangya Selatan berada dalam bahaya. Pernikahan inilah satu-satunya solusi untuk melindungi Kwangya Selatan untuk saat ini" ucap Raja Donghae.

"Sebelum kau jadi Raja, kau adalah ayah dari anak-anakku. Apa kau tidak sedih? Apa hatimu tidak sakit? Apa kau tak ingin berharap kau bisa mati dan menghidupkan anakmu?" Kata Ratu Soojung marah.

"Banyak nyawa yang dipertaruhkan disini" tegas Raja Donghae lalu beranjak pergi tak peduli dengan protes Ratu Soojung.

"Yang Mulia!" Panggil Ratu Soojung, menghentikan langkah Raja. Ratu Soojung menarik pangeran Minhyung kecil dalam pelukannya.

"Apabila hanya itu yang kau pedulikan maka untuk apa kami harus bersusah payah hidup lagi?" Kata Ratu Soojung.

Minhyung memanggil ibunya dengan wajah sedih. Ratu Soojung berlutut dan mengalungkan sebuah belati ke leher pangeran Minhyung kecil.

Raja terperangah melihat itu. Raja tidak menyangka Ratu Soojung akan setega itu.

"Apa kau memilih untuk menikah. Atau kau memilih putramu? Kwangya atau kehidupan putramu?" Ancam Ratu Soojung.

"Letakkan pisau itu. Kau tidak bisa menghentikan pernikahanku dengan berbuat seperti ini" tegas Raja membuat Ratu Soojung kecewa.

"Anda memang berbeda. Jika aku tidak bisa memiliki sepenuhnya hatimu, aku tidak membutuhkan lagi anakku" ucap Ratu Soojung.

Marah, Ratu Soojung langsung mengayunkan belatinya untuk membunuh Pangeran Minhyung kecil. Ratu Soojung tetap bersikukuh ingin membunuh anaknya, Pangeran Minhyung kecil hanya bisa menangis, berada diantara orang tuanya yang sedang berebut belati.

Akhirnya Raja bisa membuat tangan Ratu melepas belatinya, akan tetapi belati itu telah melukai wajah Pangeran Minhyung kecil yang ada diantara Raja dan Ratu Soojung yang berebut belati, jeritan tangis Pangeran Minhyung kecil terdengar sangat keras.

Putra Mahkota Taeyong melihat adiknya yang tergeletak dengan wajah terluka dan penuh darah langsung panik meminta pertolongan.

-Flashback end-

Pangeran Minhyung terdiam menatap istana, alasan dirinya menggunakan topeng karena memiliki bekas luka sayatan diwajahnya.

Raja sedang berjalan bersama dengan Heechul dan juga Haneul, mereka berhenti melihat Pangeran Minhyung yang sedang berdiri sendirian.

"Apakah kau mengundangku ke sini untuk menjadi salah satu pelindung Putra Mahkota?" kata Pangeran Minhyung.

"Aku tidak tahu apakah kau akan menjadi perisai untuk Putra Mahkota...atau pedang yang akan membunuh Putra Mahkota" Ucap Raja.

♡♡♡

Sekarang Donghyuck sudah mulai menyesuaikan diri untuk hidup di kediaman Pangeran Jeno dan menjadi Haechan.

Longue durée, 1523 (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang