11. Pengakuan Cinta

44 8 1
                                    

Haechan berjalan pulang bersama Pangeran Jeno yang dan mereka berpapasan dengan Heechul.

"Apa kau disini, Yang Mulia?" kata Heechul menunduk memberi salam pada Pangeran Jeno.

"Heechul, aku datang untuk mengunjungi ibu" kata Pangeran Jeno berjalan bersama Haechan mendekati Heechul.

Haechan langsung mengenali Heechul sebagai Ahjussi gelandangan dari zaman modern, Haechan langsung berlari menghampiri Haechan.

"Ahjussi! Kau mengenalku, bukan?" kata Haechan pada Heechul.

"Apa?" kata Heechul tidak mengerti.

"Kau pernah bertemu denganku sebelumnya, kita bahkan minum bersama". kata Haechan yakin.

"Perkataan aneh apa ini?" kata Heechul bingung.

"Haechan, kau sudah pernah bertemu dengan ahli perbintangan, Heechul?" kata Pangeran Jeno bertanya pada Haechan.

"Tentu saja" jawab Haechan yakin.

Heechul menggelengkan kepalanya menyangkal jika ia mengenal Haechan.

Haechan dan Heechul berbicara berdua sedangkan Pangeran Jeno menunggu mereka tidak jauh dari mereka.

"Ahjussi, kau benar-benar tidak ingat aku?" kata Haechan tetap bersikeras dan terus berusaha mengingatkan Heechul.

Heechul tetap menggelengkan kepalanya.

"Aku sedang mencarimu kemana-mana". rengek Haechan sambil menggoyahkan tubuhnya.

"Tapi aku tidak kenal denganmu, Aggashi" kata Heechul menirukan gerakan tubuh Haechan.

"Aku hanya tahu kalau kau sepupu istri Pangeran kedelapan" kata Heechul.

"Waktu itu, penampilanku tidak seperti ini. Bukan di Kwangya. Jadi, sekitar ribuan tahun kedepan. Seribu tahun dari sekarang di danau pinggir taman" kata Haechan.

"Hati-hati" kata Heechul dan seketika sikap Heechul berubah serius.

"Apa?" tanya Haechan.

"Di dalam Istana... ssstt" kata Heechul.

"Kau harus memperhatikan perkataanmu. Ini tempat dimana bicara sembarangan itu berbahaya.. Terutama bicara soal tahta atau keluarga kerajaan. Jika kau akhirnya tinggal disini, kau harus mematuhi norma-norma disini" kata Heechul dengan serius.

"Kehidupanmu tidak akan berubah hanya karena kau menginginkannya" kata Heechul lalu mengakhiri ucapannya dengan mengedip sebelah mata sebelum pamit pergi. Ucapan Heechul sama seperti ucapan Ahjussi gelandangan yang ditemui Haechan di zaman modern sebelum ke Kwangy.

Haechan dan Pangeran Jeno melanjutkan perjalanan pulang dengan melewati hamparan salju yang tebal. Pangeran Jeno berjalan di depan sementara Haechan mengikuti sambil menginjak bekas jejak kaki Pangeran Jeno di salju.

Pangeran Jeno menoleh dan melihat Haechan berjalan diatas bekas jejak kakinya, tanpa diketahui Haechan.

Pangeran Jeno dengan sengaja melebarkan langkah kakinya. Membuat Haechan kesusahan mengikuti jejak kaki Pangeran Jeno. Haechan oleng dan hampir terjatuh, tapi Pangeran Jeno berhasil menangkap tangan Haechan hingga Haechan tidak terjatuh. Mereka menjadi canggung dengan kedekatan mereka dan Haechan langsung menarik tangannya.

"Jadi, kau dan Heechul sudah saling mengenal?" tanya Pangeran Jeno berusaha mengalihkan topik.

"Aku pikir aku mengenalnya tapi ternyata aku salah". jawab Haechan.

"Baiklah" kata Pangeran Jeno.

"Tunggu!" kata Haechan menghentikan langkah Pangeran Jeno.

Haechan memberikan sebuah sabun untuk Pangeran Jeno.

Longue durée, 1523 (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang