10. Puisi Cina Kuno

33 10 0
                                    

Double up

----

Raja Jung Donghae berdoa dan memberi penghormatan kepada para leluhur di kuil.

Kedua Ratu, Putra Mahkota dan Para Pangeran juga ikut menemani Raja.

Para Pangeran menundukkan kepalanya dan Pangeran Minhyung yang tidak mengerti acara ini pun segera menundukkan kepalanya mengikuti saudara-saudaranya. Ini pertama kalinya Pangeran Minhyung mengikuti acara seperti ini.

Sedangkan Pangeran Jaemin tidak dapat menahan kantuknya, ia terantuk-antuk hingga menyandar ke pundak Pangeran Sungchan yang ada disebelahnya. Tidak nyaman disandari adiknya Pangeran Sungchan mendorong kepala Pangeran Jaemin, tapi Pangeran Jaemin kembali bersandar ke pundak Pangeran Sungchan, Pangeran Sungchan kembali mendorongnya hingga Pangeran Jaemin menyeruduk Pangeran Jaehyun yang ada di depannya. Pangeran Jaemin pun kembali sadar dan langsung berdiri menegakkan tubuhnya.

Raja sudah selesai berdoa, ia keluar dari kuil dan saat hendak pergi ia melewati Para Pangeran. Raja berhenti sejenak di depan Pangeran Minhyung dan melirik Pangeran Minhyung yang sudah rapi dengan pakaian pangeran berwarna hitam.

Ratu Soojung menatap dengan tatapan sinis ke arah Pangeran Minhyung. Ratu Soojung sungguh kesal karena putranya yang dianggap pembawa sial itu tinggal di istana. Setelah itu Raja langsung berjalan pergi tanpa sepatah kata.

♡♡♡

Pangeran Minhyung membawa barang-barangnya ke tempat Heechul.

"Kenapa kesini?" tanya Heechul melihat kedatangan Pangeran Minhyung.

Pangeran Minhyung melemparkan barangnya ke Heechul yang ada dibelakangnya.

"Tempat tinggal para Pangeran lebih mewah dan bersih. Kenapa kau memaksa untuk tinggal disini?" kata Heechul.

Pangeran Minhyung membuka pintu kearah balkon dan pergi ke balkon tanpa memperdulikan Heechul yang terus protes.

"Disinilah aku menghabiskan waktuku. Ini adalah tempatku" protes Heechul kesal karena Pangeran Minhyung memilih tinggal di tempatnya.

Dengan santainya Pangeran Minhyung berbaring di balkon.

"Ini istana Raja. Kau bilang ini punyamu". kata Pangeran Minhyung.

"Ahh, bukan itu maksudku." kata Heechul.

"Baguslah kalau begitu" kata Pangeran Minhyung.

"Memaksa masuk rumah orang itu salah. Apa boleh seorang pangeran melakukan itu?" kata Heechul.

"Aku tidak bisa melihat langit dari kamarku. Aku juga tidak bisa melihat bintang yang hanya bersinar di Kwangya" kata Pangeran Minhyung dengan senyum bahagia sambil menatap langit malam yang penuh bintang.

"Bintang yang hanya bersinar di Kwangya? Memang ada yang seperti itu" kata Heechul heran. Heechul ikut melihat kearah langit.

♡♡♡

Keesokan harinya di kediaman Pangeran Jeno.

"Kacang hijau, murbei, umbi-umbian, buttercup, akar trikosanthes, minyak narwastu, galanga, sweetgrass, dupa. Wah lihat semua ini" kata Jeongra melihat banyak sekali tanaman herbal.

Haechan bahagia melihat banyaknya tanaman herbal di hadapannya.

"Pangeran kedelapan yang mengirim semua ini" kata Nyonya Injoon.

"Pangeran?" kata Haechan terkejut.

"Bukankah kau ingin mencari sesuatu yang kau sukai. Dia bilang kau suka dengan tanaman herbal." Kata Nyonya Injoon. Haechan tersenyum mendengarnya.

Longue durée, 1523 (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang