CAPTER 9

235 15 5
                                    

Sementara itu, di rumah Sherly, seorang wanita paruh baya yang terbaring lemah, merasakan sesak nafas, hingga nyeri dada, ia tak mampu berkata kata lagi. Ibu Mikha mencoba mengambil teko kaca yang terletak di atas nakas, namun mustahil, teko itu terjatuh lalu pecah, membuat air yang terisi penuh di dalam nya tumpah. Sherly yang sedang menonton tv, kemudian tersentak saat mendengar pecahan kaca, dengan terburu buru ia berlari menuju sumber suara.

Betapa terkejut nya Sherly melihat Ibu Mikha tak sadarkan diri. Sherly pun mendekati ibu Mikha dan menggoyangkan tubuh wanita itu, Sherly melihat jam dinding, waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, kemudian sorot mata nya beralih melihat ibu Mikha.

"Tante Mikha, bangun Tante", ujar Sherly dengan nafas tersengal sengal karena panik.

"Gimana ini, ya tuhan aku harus gimana", ujar Sherly sembari menangis.

Sherly pun mencoba mengecek denyut nadi ibu Mikha, namun nihil, tak berdetak. Sherly pun mencoba menghubungi ketua RT setempat, tak lama mereka datang, Sherly pun menyuruh  tetangga nya dan ketua RT tersebut untuk masuk ke dalam.

"Pak tolong saya pak, ibu Mikha tidak sadarkan diri, tadi saya cek nadi nya nggak ada, ibu Mikha meninggal", ujar Sherly sambil menangis.

Kemudian mereka ramai ramai menggotong tubuh ibu Mikha, termasuk pak RT, tak lupa menyiapkan kain untuk menutupi tubuh ibu Mikha.

🌼🌼🌼

Sementara itu orang tua Sherly pulang seminggu kemudian, ayah Sherly memutuskan untuk tidak melanjutkan urusan bisnis nya sementara, karena ia dan sang istri harus menjaga putri semata wayang mereka, mengingat Sherly yang hingga saat ini masih bersedih lantaran kepergian ibu Mikha.

"Pa, ma, besok Sherly harus kerja, aku nggak bisa ambil cuti lama lama,  boleh kan?", Ujar Sherly yang tengah duduk di ruang keluarga, bersama orang tua nya.

Ayah Sherly mematikan televisi, dan mengelus putri nya.

"Iya, boleh sayang urusan rumah biar mama yang urus rumah, kita kembali seperti awal lagi, Ujar ayah Sherly.

"Iya pa" Imbuh Sherly.

"Kamu makan dulu ya, ini udah siang, kasihan perut kamu kosong nanti sakit", Ujar sang ibu.

"Iya ma" Imbuh Sherly.

Malam pun tiba, tak seperti biasanya, kali ini Sherly tidur sendirian, sejujurnya Sherly merasa kesepian, karena setiap malam Sherly selalu minta ditemani sebelum tidur, ya, Sherly begitu dekat dengan Mikha, bahkan Sherly sudah menganggap Mikha seperti ibu nya sendiri, karena saat orang tua nya sibuk bekerja di luar negeri, wanita yang panggil Tante oleh Sherly itulah menjadi tempat berkeluh kesah.

Hatur tengkyu buat yang udah baca, semoga nggak bosen ya, sama cerita aku, tunggu kelanjutan nya besok. Sekian
🦋🦋🦋














The Story of VINELLA(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang