3. Bond

2.2K 365 121
                                    


Chapter 3

Merupakan hal yang cukup sulit bagi Mile untuk turut bisa merasakan sebuah penderitaan dalam hati selayaknya ia adalah manusia biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Merupakan hal yang cukup sulit bagi Mile untuk turut bisa merasakan sebuah penderitaan dalam hati selayaknya ia adalah manusia biasa. Terbiasa melihat betapa kejamnya figur pria dominan yang ia sebut papa ketika memberikannya pelajaran hidup bagaimana pemimpin dunia hitam bekerja. Mile telah menyerap segalanya dengan teramat baik melebihi manusia berkemampuan wajar pada umumnya. Mengesampingkan empati manusiawi yang seharusnya ada dalam dada dan kelamaan hal itu juga menyebabkan nuraninya mati perlahan.

Jika insan berusia belia yang belum mencapai usia remaja, maka bahaya untuk mereka menyaksikan pembunuhan di depan mata karena dapat menimbulkan trauma. Hebatnya, hal itu tidak berlaku pada Mile. Usianya baru delapan tahun ketika Peter Romsaithong memberinya revolver pertama yang harus ia kuasai mulai detik itu juga. Tidak menunggu dalam waktu lama, dua minggu kemudian, ia berhasil membunuh nyawa tidak berguna penghianat pasukannya.

Orang-orang yang gemuk ilmu kesehatan mental sekaligus pasukan penggaung masa kecil untuk bermain pasti akan murka apabila mereka mengetahui apa yang Mile lakukan di masa kecilnya. Namun tidak untuk keluarganya. Mereka bertepuk tangan meriah seakan Mile berhasil memenangkan olimpiade matematika di sekolah internasional.

Mentalnya sebagai seorang anak sudah rusak sejak Mile dilahirkan. Jangan harap kala ia pertama kali menghirup aroma kekejaman dunia akan mendengar lullaby berkumandang. Suara pertama yang masuk ke gendang telinganya justru bunyi beradunya peluru AK-47.

Tidak heran. Saat itu, keluarganya tengah berada dalam peperangan persaingan kekuasaan dengan mafia Italia yang mendadak banyak tingkah di mansion utama Romsaithong di Scottlandia. Mama yang hamil besar terpaksa melahirkan di dalam bunker bawah tanah dengan peralatan kesehatan seadanya.

Namun, tidak perlu pening memikirkan bagaimana Mile dalam menjalani kehidupan. Tentu tetap baik-baik saja sampai saat ini.

Dengan wajah datar dan santai. Mile menginjak kepala seorang pria yang juga kali ini kembali bermain-main dengan kekuasaannya. Sebelumnya, Mile telah menghabisi anggota keluarga si pria tanpa ampun dengan memisahkan bagian-bagian tubuh mereka di depan mata si pria.

Dan yang lebih mengerikan, Mile tidak memutar revolver selayaknya ia yang biasa. Tanpa ragu, Mile menyingkirkan senjata tembak tersebut dan memilih memanaskan kemampuannya mengayunkan katana karena lokasi pembantaian dari klan Castellano memang berada di teluk Osaka.

Agendanya kali ini adalah menghancurkan Yakuza klan Toho akibat perpecahan kongsi dan keinginan klan Toho mencurangi sistem kesepakatan keuntungan yang mereka lakukan sejak kali pertama memutuskan bekerja sama.

"Tuan, sisanya biar kami yang urus," Kata Ken sesaat setelah Mile selesai memberi sentuhan terakhir pada mayat Wattanabe Kaosha. Mile melemparkan katana berlumuran darah pada Ken dan dengan sigap ditangkap oleh kepala sekretarisnya tersebut. Mile mengusap tangannya yang kotor menggunakan handuk putih yang Ken berikan beberapa menit lalu. Bibir itu tetap tenang dan berkarisma dalam setiap instruksi yang ia berikan.

SAUDADE - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang