Chapter 18 (End)
Selepas peringatan dari bibir Aron, Mile tidak mampu berpikir jernih terutama karena mengkhawatirkan Natta. Ia seharusnya telah paham benar bagaimana papa akan mewujudkan segala rencananya, namun mengapa Mile sampai selengah saat ini?Ban mobil memutar kencang sejalan dengan setir mobil yang Mile kendalikan. Meski nyawa sang tuan muda telah hilang setengah akibat khawatir terhadap pasangan hidupnya, Mile tahu ia harus tetap bertenaga untuk mencari jejak Natta terlebih dahulu.
Peringatan mengenai keselamatan Natta telah ia ledakkan dan pasti akan mengacaukan ketenangan di mansion Wattanagitiphat. Meski tidak sejalan pada prinsipnya, Mile merasa sudah enggan peduli akan aturan dan regulasi yang selama ini ia jadikan pedoman dalam bekerja. Memastikan keselamatan Natta dari cengkraman penyiksaan ayahanda tercinta adalah yang utama. Berkhianat pada pasukan papa juga bukan masalah besar. Mereka hidup dengan asas kegelapan yang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan, setidaknya ini pengajaran dari papa yang akan ia terapkan.
Bibirnya memerintahkan dengan tertata apa saja yang patut Ken lakukan di dalam mobil berkecepatan tinggi yang secara perdana disetir oleh dirinya sendiri. Ken tertangkap sibuk menyusun dan memasang berbagai amunisi di kursi samping selayaknya yang paling ahli di bidang ini. Sementara mobil bodyguard-bodyguard lain menyusul di belakang sebagai pasukan pengaman.
"Phi, bisa cek GPS di kalung Natta?" pinta Mile pada Ken untuk melacak alat yang ia tanamkan pada kalung angsa yang ia hadiahkan pada Natta.
Tanpa pikir panjang, Ken meraih iPad yang tergeletak di kotak peralatannya dan spontan mencari titik keberadaan Natta. GPS terakhir berada dalam jarak empat kilometer dari mansion Romsaithong membuat mobil tangguh tersebut melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi. Selap-selip menedahului kendaraan lain seakan mereka yang membangun meter demi meter aspal yang mengalasi jalan tersebut.
Mile melompat keluar tanpa menghentikan mesin mobil sepenuhnya saat menyaksikan mayat-mayat orang-orang dari pasukan keluarga Joshua dengan darah segar yang mengucur dari tubuh mereka. Lalu arah matanya terfokus pada mobil Natta dalam keadaan menyedihkan dengan pintu yang terbuka lebar seakan mengejek keterlambatan Mile.
Kepalanya menggelap diikuti oleh pandangannya mengedar luas, menganalisis, mencari sisa jejak siapa yang menarik Natta pergi. Tangan pria itu mengepal erat, meski yakin bahwa pelaku yang membawa Natta bukanlah Joshua, namun yang pastinya Joshua juga telah merencanakan sesuatu untuk Natta sehingga perintah neraka lekas ia jatuhkan pada Ken untuk meringkus nyawa sepupunya.
"Phi kita berpisah, kau ke markas Joshua dan bawa kepalanya untukku. Sisanya biarkan aku yang urus." Pinta Mile lalu masuk ke dalam mobil sebelumnya. Ken berlari dan menghadang mobil Mile dari arah depan. Ada setitik informasi yang telah ia rangkum dan harus disampaikan karena mungkin akan berguna bagi tuan mudanya.
"Tuan, saya rasa Anda perlu memeriksa mansion tuan besar di pesisir Pattaya," saran Ken. Mile menurunkan kaca jendela mobilnya dan menatap dalam pada Ken. Mata itu menyorot tajam akibat luka lama yang seakan terbuka dan siap menguarkan magma kemurkaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDADE - MILEAPO [COMPLETED]
FanfictionSAUDADE [MILEAPO FANFICTION] Sepenggal kisah hitam pewaris aristokrasi jajaran lembaga eksekutif, memberanikan diri jatuh hati pertama kali kepada beliau calon penguasa organisasi bercitra putih, tanpa tahu bahwa mereka pernah terjerat utas takdir d...