Chapter 13Bilamana dilihat dari garis historis maka Joshua merupakan pengganggu yang amat berdosa karena hampir saja menjadi pemisah rumah tangga dua manusia. Pada mulanya, ia datang bak angin segar di hadapan tuan Sunny yang terhormat. Pria itu bercitra cerdas dengan kekayaan setara keluarga Wattanagithipat hingga gestur baik hati yang digaungkan tiap kali memiliki jadwal pertemuan dalam kegiatan kemanusiaan.
Putra kebanggaan keluarga Ishikawa itu luar biasa menawan hingga tuan Sunny tidak ragu menerima pinangannya dengan mengambil anak bungsu kesayangan mereka untuk dijadikan permaisuri dalam rumah megahnya.
Natta hampir terjerembab kontrak seumur hidup sebagai pasangan hidup dari Joshua. Namun Tuhan amat baik terhadap umatnya yang telah jutaan kali menerima rasa sakit sehingga memberi petunjuk bahwa Joshua bukan orang yang tepat bagi Natta meski diputar dulu dalam waktu yang lama. Mungkin saja maksud Sang Pemilik Semesta demikian pada sisi Natta, ataukah sebenarnya Tuhan ingin menyelamatkan 'umatnya' yang lain yang juga tengah tersesat?
Tuhan penuh rahasia, Natta percaya ungkapan demikian. Sehingga membuatnya terkadang sakit kepala dan menangisi segala nasib jelek yang menimpanya bertubi-tubi. Dari; diseret paksa oleh Mile ke Athena, melihat bagaimana Mile berkasih terjadap calon istrinya sampai yang termutakhir yakni bertemu dengan Joshua tanpa sengaja di dekat stasiun lokomotif yang sebenarnya siap mengantarnya untuk kembali ke villa.
Natta memang tidak sendirian. Ia tetap ditemani oleh Yada. Namun rasanya Natta ingin melarikan diri tanpa siapapun yang mengekorinya sekarang. Mengapa ia bisa bertemu pria keparat yang merusak nama baiknya di hadapan kolega-kolega kakak dan ayahnya akibat pesta pernikahan yang gagal?
Semesta seakan tengah menguji sejauh mana Natta dapat menahan segala kesusahan dalam hatinya hingga menjebaknya kini duduk berdua dengan Joshua di pojok salah satu restoran dekat stasiun kereta api Akropoli. Natta bahkan tidak ingat bagaimana ia bisa berakhir ditinggalkan oleh Yada sendirian bersama Joshua.
"Gimana kabarmu, Natta?" tanya Joshua membuka percakapan canggung di antara mereka setelah sekian lama. Terakhir Natta ingat bahwa ia sempat memukul hidung Joshua hingga berdarah sebelum mengatakan pembatalan akad nikah. Natta tidak lekas menanggapi dan diam lurus dengan mata nyalang yang masih menguarkan emosi maha tinggi dan menggetarkan apa saja yang ada di dekatnya.
"Kamu ada rencana pesan apa?" ulas Joshua lagi mencoba menarik perhatian dan lisan Natta agar berkenan berbicara. "Phi nggak perlu seperti ini, untuk apa phi minta Yada pergi? Aku udah nggak ada urusan sama phi apapun itu bentuknya." Sentak Natta galak yang ia maksudkan membela harga sumpahnya yang telah ia semburkan pada Joshua kala memergoki pria itu merengkuh keindahan tubuh seorang perempuan asing di bawah kungkungannya.
Joshua hanya menatap Natta sekilas lalu memanggil waitress agar mendekati meja mereka. Pria itu enggan berbasa-basi pada Natta yang sebanarnya tengah menahan rontaan dalam perut tanda membutuhkan makanan. Bibirnya tetap seperti pertama mereka berkencan berdua dengan menggumamkan tutur lumat sehalus gulungan benang sutra. Tetap saja kecemerlangan dalam beretika sudah larut hanya karena satu kesan; pengkhianat. Terkhusus di mata Natta. "Kebetulan sudah cukup siang, kamu phi pesankan Moussaka. Kamu suka keju dan dagingkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDADE - MILEAPO [COMPLETED]
FanfictionSAUDADE [MILEAPO FANFICTION] Sepenggal kisah hitam pewaris aristokrasi jajaran lembaga eksekutif, memberanikan diri jatuh hati pertama kali kepada beliau calon penguasa organisasi bercitra putih, tanpa tahu bahwa mereka pernah terjerat utas takdir d...