12. Menace

1.8K 251 117
                                    

Visual video of Saudade:



Chapter 11 pt 2

Manakala otak sudah menyerah bekerja, maka hati yang harus berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Manakala otak sudah menyerah bekerja, maka hati yang harus berbicara. Sepantasnya hal semacam ini sudah tepat dijadikan pedoman dalam penentuan arah keputusan. Namun sampai detik ini, Natta tidak benar-benar tahu kemampuan mana yang selama ini berjalan secara dominan untuknya. Apakah otak? Tidak juga karena Natta cukup sering mengikuti insting. Lalu apakah sepenuhnya hati? Kurang tepat karena di saat-saat tertentu logikanya masih sefrekuensi dengan dunia nyata.

Atu mungkin keduanya beriringan dengan selaras sehingga timbul keputusan paling mutakhir. Seperti halnya yang ia lakukan kini. Natta sempat berpikir bahwa perjalanan pertama kalinya ke negara Yunani akan menuliskan kesan yang cukup menyenangkan. Belum pernah ke negara yang dikenal akan bebatuan ini, membuat rasa semangat Natta terpahat di relung jiwanya sehingga tanpa sadar, ia pun 'memaksa' Mix untuk mendukung alasan kepergiannya di hadapan Earth.

Ditambah lagi informasi bahwa perjalanan Mile tanpa siapa-siapa yang merujuk pada orang-orang yang berhubungan secara darah maupun perasaan pada pria itu membuat Natta cukup bersemangat. Setidaknya ada waktu dirinya merasakan kedekatan tanpa gangguan dengan tuan Mile yang menawan meski agak menakutkan.

Jangan salah sangka dulu, Natta sudah menghindar sebisanya sebab tertawan ketakutan akibat: hubungan Mile dengan Gina, hubungan Mile dengan gundiknya, hubungan Mile dengan tuan Kunakorn dan yang paling utama; Mile ternyata insan pemilik tangan kejam yang tak segan melarutkan nyawa orang di udara. Alasan itu cukup membuat Natta untuk mundur tegas meski sampai kini ia masih diputari perasaan dan hasrat mendamba di hati untuk Mile.

Kata penyair, mencintai orang cukup melihatnya beraut bahagia maka sudah mampu menaikkan pahala dan juga rasa senang dalam perasaan. Lagipula, tidak semua cinta harus saling memiliki. Begitu keinginan logikanya.

Namun, Natta lupa bahwa setiap pergerakan di palung hati, tidak boleh hanya ditekan oleh akal. Mereka harus dijalankan dengan perasaan dan insting karena asal cinta bukanlah dari ilmu pengetahuan. Ia tumbuh dalam titik kecil dalam nyawa, ia tumbuh tanpa diminta dan ia pun tidak bisa dihitung dengan angka.

Bisa saja ia lakukan, andaikan saja Natta tidak meramu hangatnya deep conversation bersama pria itu selama di mobil, mungkin saja sampai kini Natta akan teguh akan otaknya untuk tidak lagi-lagi berurusan dengan Mile.

Natta mengusak kencang rambutnya dengan gestur putus asa. Segala ilmu logika dan pikiran cerdas tidak ada apa-apanya sekarang karena Natta lebih senang disibukkan oleh patah hati mengingat hal terkutuk yang Mile lakukan sebanyak dua kali di depan matanya.

SAUDADE - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang