15. Bond (2)

1.9K 252 123
                                    


Chapter 15

Terkisahlah pemuda cantik istimewa mengais informasi valid dari bibir pria dominan di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkisahlah pemuda cantik istimewa mengais informasi valid dari bibir pria dominan di hadapannya. Paska lamaran kedua itu, Natta merasa tenggelam pada rasa bingung dan bimbang dalam hatinya. Persoalan ini sudah bukan lagi sebuah ajakan kencan ringan berkeliling kota Athena, namun pada komitmen terikat seumur hidup.

Sudah gila tuan bernama Mile Phakphum Romsaithong ini. Natta membeku tidak berani bercuap sepatah kata bahkan sampai mereka turun dan menikmati sarapan penuh privasi-hanya berdua ditambah satu pelayan. Natta sempat akan langsung menjawab; 'bersedia, ayo nikahi aku, bawa aku dalam gairah cinta dan aku siap melahirkan anak-anak hebat untukmu," namun tentu ada ingatan tentang Gina dan bagaimana gaya hidup Mile selama ini yang menghalang-halangi frasa ketersedian Natta menjadi seorang istri sekaligus menantu untuk keluarga Romsaithong.

Natta harus mendapat titik kepastian dulu mengenai perpisahan Mile dengan Gina serta Mile dengan kehidupan ala pria bebasnya.

"Mau tambahan sirup maple?" tawaran manis Mile jatuhkan pada Natta yang belum juga menghabiskan pancakenya. Natta melirik sepintas, masih ingin memberi ruam merajuk pada Mile hingga pria itu sadar bahwa akhir-akhir ini sudah lebih dari keterlaluan dalam memperlakukannya.

"Thanks, tapi nggak perlu." Kata Natta masih berbakti dengan memberi sepintas jawaban agar tidak membangkitkan kemarahan Mile. Jangan salah paham dulu, ia hanya waspada karena sekelebat sudut matanya menangkap bayangan ketika Mile memasang revolver dalam tingkat siaga satu di lekuk pinggangnya selepas mandi tadi.

Apakah Mile harus selalu membawa senjata di setiap hembusan napasnya? Jujur, itu menakuti Natta.

Ngomong-ngomong, sudah ada tiga kali peningkatan dalam hubungan mereka. Pertama, mereka tidur berdua. Kedua, mereka berpelukan. Ketiga, Natta melihat tubuh telanjang Mile meski tidak sepenuhnya. Otak pemuda cantik itu berpasir sedikit menyaksikan gurat persegi tegas di perut pria yang telah memarahinya beberapa kali itu.

Natta spontan meraba perutnya yang tidak pernah berhasil mencetak otot keras. Selalu ada gembulan meski sedikit terutama di perut bagian bawahnya. Tampak tidak sehat dan penuh lemak. Belum lagi ada bekas kecil berupa sayatan berbentuk horizontal tipis yang Natta sendiri lupa pernah terluka di bagian itu.

"Hari ini aku telah menyiapkan beberapa tempat untuk kita kunjungi bersama," Mile menyambung lidahnya pada Natta yang sejak kemarin lebih banyak diam tanpa suara seakan yang dia temani adalah patung.

"Terserah Anda saja, tuan. Saya hanya orang yang berkewajiban untuk menerima perintah." Natta merendahkan sudut posisinya yang berhasil mengubah raut wajah Mile seketika. Natta menegak ludahnya kepayahan, lagi-lagi dia tidak mampu mengontrol perkataan. Ekspresi wajah Mile yang tajam sangat mampu menaikan denyut jantung Natta.

"Natta, phi mohon," Mengejutkan. Bagaimana pria keras yang Natta sangka akan menggebrak meja kala Natta tak acuh akan permintaan 'memanggil Mile dengan lebih akrab' kini bisa bertutur halus dan lumat?

SAUDADE - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang