Keesokan paginya, ketiga saudara Jung itu sedang berkumpul diruang makan untuk menikmati sarapan mereka. Semenjak mendengar berita kedua orang tua mereka akan pulang besok, Jaehyun jadi lebih banyak diam. Ia masih belum menemukan solusi yang tepat untuk menjelaskan situasi dan kondisinya saat ini.
Meski kedua adiknya terus menenangkan dirinya, tetap saja dirinya merasakan kekhawatiran yang tak terkira. Jaehyun berpikir jika kondisinya terus disembunyikan, itu tak akan berujung baik untuk kedepannya. Tapi, ia juga tak berani memberitahu kepada kedua orang tuanya.
Si kembar yang sedari tadi memperhatikan tingkah kakaknya pun kini mulai angkat suara.
"Jaehyun, kau kenapa?"-Jeno
"Kakak terlihat pucat"-Jaemin
Mendengar kedua adiknya mulai bersuara, pikiran Jaehyun pun menjadi buyar "t-tidak apa apa, kalian segera selesai kan sarapannya nanti telat"
Jeno yang tahu bahwa kakaknya sedang berbohong itu, meletakkan sendoknya menatap tajam ke arahnya. Ingin Jeno memaksa Jaehyun untuk mengatakan yang sejujurnya, tapi mengingat hal itu dapat membuat Jaehyun ketakutan dan akan berpengaruh pada dua janin dalam perutnya, mau tidak mau Jeno harus mengurungkan niatnya.
Jeno menghela nafasnya, bangkit dari posisinya "ya sudah, aku pergi dulu" bersamaan dengan itu, Jeno melangkah pergi meninggalkan Jaemin dan Jaehyun di sana.
"Ada apa dengannya?" gumam Jaemin yang langsung menyusul kembarannya.
Kini tinggallah Jaehyun sendirian di meja makan dengan perasaan yang gundah gulana "haaah~ apa yang harus ku lakukan?"
Sesampainya mobil yang mengantar Jaehyun ke kampus, pria valentine itu perlahan turun dari sana. Dan kedatangannya disambut langsung oleh seorang wanita yang belakangan ini ia hindari. Wanita itu memeluk tubuh Jaehyun secara tiba tiba, dan Jaehyun yang mendapat serangan mendadak hanya bisa terdiam pada posisinya sekarang ini.
"Jaehyuuun!!! Apa kabar mu?? Sudah lama kau tak menghubungi ku. Aku merindukan mu, tahu?!" ujar wanita itu dengan nada semangatnya sembari mempererat pelukannya.
Jaehyun mulai merasa sesak dengan pelukan yang di berikan wanita ini, ia berusaha untuk melepaskan dirinya tapi, kekuatannya tak cukup hanya untuk mendorong tubuh wanita yang dulu pernah ia anggap kekasih.
Untungnya, sahabat Jaehyun, Kim Doyoung datang tepat waktu. Doyoung melihat Jaehyun yang terlihat begitu kesusahan dari kejauhan dan langsung datang menghampiri, menarik pundak wanita yang memeluk sahabat nya.
"Hey, Kang Seulgi!"
Dengan sekali tarikan pada pundak wanita yang bernama Seulgi itu, pelukan mereka pun terlepas dan hal itu membuat Jaehyun dapat bernafas lega.
"Seulgi, bisa tidak satu hari saja kau tak mengganggu Jaehyun?! Kau tidak lihat wajahnya tadi yang terlihat seperti orang dicekik lehernya?!!" seru pria dengan marga Kim itu tepat di wajah Seulgi.
Sedangkan wanita yang sedang mendapatkan omelan pagi pagi hanya merotasi kan kedua bola matanya sambil menutup telinganya.
"Tck! Hey Kim Doyoung, memangnya kau ibuku?! Pakai segala mengomel lagi!!" sahutnya, yang lalu kembali menurunkan kedua tangannya seperti semula.
Seulgi kembali menatap ke arah Jaehyun yang sejak tadi diam memperhatikan "ngomong-ngomong Jaehyun, apa berat badan mu bertambah? Tadi saat aku memeluk mu, aku dapat merasakan perutmu...sedikit membuncit"
Mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Seulgi, seluruh sekujur tubuh Jaehyun terasa seperti disambar petir. Begitupun dengan Doyoung yang lebih tahu dengan kondisi sahabatnya saat ini, dan hal itu membuatnya jadi teringat dengan kondisi adiknya.
"Se-Seulgi, apa k-kau tidak ada kelas pagi ini?" tanya Jaehyun, mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan. Dan berkat itu, Seulgi menjentikkan jarinya dan langsung teringat dengan jadwalnya hari ini.
"Ah! Kau benar!" seru wanita dengan zodiak aquarius itu. Lalu ia dengan tiba tiba memberi kecupan di pipi gembul Jaehyun dan setelahnya mengulas senyuman manisnya "terimakasih sayang sudah mengingat kan. Kalau begitu, aku pergi dulu ya, byeee!"
Setelah berpamitan dengan Jaehyun, Seulgi pergi meninggalkan tempatnya dan langsung lari menuju gedung dimana kelasnya berada. Dan sekarang tinggal Doyoung dan Jaehyun saja.
"Huft, yang tadi itu hampir saja" ucap Jaehyun, dengan menghembuskan nafas leganya. Pun dengan Doyoung.
"Kau baik baik saja?" tanya pria bermarga Kim itu.
Jaehyun mengangguk, dengan mengukir senyuman di wajahnya "iya, aku tidak apa apa"
"Kalau begitu, kita langsung ke kelas?"
"Hm!"
Lalu, kedua sahabat itu pergi menuju kelas mereka. Mengikuti perkuliahan yang begitu membosankan bagi mereka juga bagi para mahasiswa lainnya.
Sedangkan itu, ditempat lain. Di mana Jeno dan Jaemin berada. Di kelas yang lumayan ramai sebab guru yang belum hadir, Jeno memasang earphone di telinganya guna mendengarkan kegiatan kakaknya hari ini. Dan Jaemin, ia sibuk bermain main dengan ponselnya, mencari cari perlengkapan bayi yang cocok menurutnya.
Fokus mereka tiba tiba teralihkan dengan kehadiran sosok Renjun yang baru saja memasuki kelas dan diikuti oleh Haechan di belakangnya. Jaemin mengamati Renjun lamat lamat, ia merasa ada yang berbeda dari pria mungil itu. Sedangkan Jeno, ia nampak tak acuh dengan kehadiran dua orang itu. Pemuda itu kembali pada ponselnya.
Renjun dan Haechan langsung duduk di tempatnya, pria tan bermarga Lee itu memundurkan kursinya lalu mempersilahkan pria mungilnya untuk duduk. Haechan pun menuntun pria mungilnya untuk duduk dengan hati hati, mengingat Renjun kini tengah berbadan dua dan hal itu hanya di ketahui oleh mereka berdua saja.
Dari pihak keluarga Renjun, mungkin mereka telah memberikan lampu hijau pada Haechan dan membiarkan pria tan itu mengambil tanggung jawabnya atas Renjun. Namun, kemungkinan besar tidak dengan pihak keluarganya sendiri. Haechan bisa saja akan dibunuh oleh ayahnya jika mengetahui hal ini, tapi ia akan bersikeras untuk tetap bersama pria mungilnya.
Haechan selalu menaruh perhatian pada Renjun, dan akan melakukan apapun untuk pria mungilnya. Kemesraan yang dilakukan terhadap Renjun, mengundang perhatian seisi kelas. Banyak dari mereka yang iri dengan kedekatan dua sejoli itu, ada juga yang menatap tak suka. Termasuk Jaemin. Ia memberikan tatapan membunuh terhadap Haechan, terlebih terhadap Renjun yang kini sedang mengembangkan senyuman untuk Haechan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung (End)✔️
Fanfic"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"