13 | Sedikit Happy
Lena dan Tante Lunar sama sekali gak berani bicara dengan Katya yang kini sedang sibuk syuting video klip lagu galau di dalam mobil. Tante Lunar mengajak mereka berjalan-jalan ke mall—setelah tahu apa yang terjadi dengan Katya tentunya—dan Lena yang berpikir kalau Katya akan menolaknya justru terkaget-kaget melihat gadis itu dengan cepat langsung berganti baju dan dandan secepat kilat. Mood Katya terlihat lumayan membaik ketika dia mulai merias dirinya sendiri di depan kaca, tapi langsung galau lagi begitu sampai di dalam mobil.
"Dandanannya emang cocok buat ngegalau sih," komen Tante Lunar sambil nyengir, dilihatnya Katya yang sedang menyenderkan kepala di kaca mobil sambil memakai headset dan memasang ekspresi sedih. "Tante sebenarnya kasihan sama dia, tapi...." Tante Lunar menarik napas kemudian menghembuskannya dengan berat. "Bukan hak tante buat jelasin semuanya...."
Lena mengangguk paham, wajahnya juga cemberut, tapi gak segalau Katya. Entah kenapa dia merasa ada yang salah dengan berita perceraian kedua orangtuanya, tapi dia sendiri tidak bisa menjelaskannya. Seperti... kayak gak mungkin mereka cerai... tapi kenyataannya....
Yah, pokoknya Lena merasa, kalau dia mengutarakan pikirannya ke Katya, mungkin dia bakal langsung dimaki-maki sama Katya karena gak peka dengan perasaan bunda yang pasti tersakiti dengan perselingkuhan ayah. Dia pastilah lagi-lagi terdengar tidak mau menerima kenyataan yang secara jelas ada di depan matanya.
"Kamu gak sedih?" Tante Lunar bertanya lagi, sempat memalingkan wajahnya sekilas sebelum akhirnya kembali fokus ke jalanan. "Tante udah dengar ceritanya dari ayah kamu. Yah, wajar sih Katya jadi sesedih itu, biar gimanapun... Katya tuh deket banget kan sama ayah kalian." Lena mengangguk.
"Sedih sih, tapi...." Lena berhenti sebentar, kemudian menoleh untuk memastikan Katya tidak mendengarnya. "Tapi aku gak tahu juga. Kayak... aku bingung sama semuanya. Aku gak percaya kalau ayah selingkuh, tapi aku lihat sendiri pakai mata aku. Tapi aku masih belum yakin. Kayak... gak tahu sih, mungkin aku cuman bingung aja."
Tante Lunar tidak menjawabnya, hanya tersenyum sebagai jawaban.
***
"Kita main di Timezone dulu yuk? Yuk, Katya yuk!" Lena menarik-narik tangan Katya dengan penuh semangat, sementara Katya cuman menatap tempat yang Lena tunjuk tanpa minat.
"Ya...," jawabnya malas.
Tante Lunar menatap keduanya sambil tersenyum canggung. "Oke, tapi jam satu udah harus selesai ya? Kita makan siang di... eh, Katya bawa obatnya gak?" Katya menggeleng, kelihatan jelas gara-gara galau dia gak memikirkan apapun lagi. "Eh, ya ampun, Tante lupa ingetin, maaf ya?" ujar Tante Lunar lagi dengan nada tidak enak.
"Ya, gak apa-apa. Tapi kata ayah, kita udah dipesenin catering tiap hari sampai ayah pulang nanti. Apa kita makan di rumah aja?" kata Lena masih memegangi tangan Katya seperti takut kalau kakaknya itu akan melakukan tindakan ekstrem jika dilepaskan.
Tante Lunar terlihat berpikir lagi. "Hmm... iya sih. Tapi kalau mau main dulu, terus belanja... sempet gak ya jam satu udah sampe rumah lagi? Kalian jangan sampai telat lho makannya." Lena menoleh ke arah Katya, berharap Katya yang akan memberikan jawaban.
"Makan di sini aja, makanan catering-nya gak enak. Kok bisa orang pede banget buka catering padahal rasa makanannya gak enak begitu? Padahal kalau bunda yang bikin rasanya enak!" Kalimat panjang pertama Katya yang dia ucapkan setelah kedatangan Tante Lunar bikin Lena jadi gak enak sendiri. Kayak... Katya mengomel gitu, sementara Tante Lunar....
KAMU SEDANG MEMBACA
Katya & Lena's Secret Mission [COMPLETED]
General FictionKatya dan Lena emang gak akur, tapi kehidupan mereka baik-baik saja, keduanya tumbuh besar melihat kedua orangtua mereka saling mencintai. Namun suatu hari, hal tidak terduga terjadi. Lena terbangun di tengah malam dan mendengar rencana perceraian k...