20 | Drama
Ganendra mengendus rambut Bita yang sedang bersandar di dadanya, mencium bau asing di hidungnya. "Kamu ganti shampoo apa gimana?" Kemudian mengendus bagian leher Bita, membuat istrinya itu tertawa geli. "Bau kamu beda!" ujarnya lagi tidak percaya.
"Iyalah, biar baunya gak nempel di baju kamu," kata Bita mengeratkan pelukannya ke pinggang Ganendra. "Seru gak sih? Rasanya kayak lagi backstreet. Tapi aku gak bisa lama-lama di sini, Lena aku tinggal sendirian. Kasihan."
Ganendra mengangguk, kemudian mengecup kening Bita sebelum akhirnya membiarkan wanita itu pergi lagi. "Besok kamu ke sini lagi?" Bita mengangguk, lalu berjinjit mencium pipi Ganendra, sebelum pria itu memegangi kedua pipi Bita dan membawa bibir istrinya itu agar menempel ke bibirnya.
***
"Katya pasti gak betah ya, disuruh tinggal di kamar sekecil itu?" Di perjalanan keduanya untuk melihat progress sejauh mana rumah mereka selesai diperbaiki, Bita berujar, sambil menggelengkan kepalanya dengan prihatin. "Bagus sih, dia harus diajarin napak bumi, biar gak boros, gak manja."
"Biarin aja, masih kecil," jawab Ganendra, membelokkan mobilnya menuju rumah mereka, kemudian mulai bicara dengan kepala kontruksi yang ada di sana.
Bita ikut turun gak lama kemudian, memandang sekeliling rumahnya sambil tersenyum puas. Ganendra memutuskan untuk menambah jumlah pekerja karena tidak ingin memakan lebih banyak waktu lagi. Selain Katya dan Lena, sebenarnya Ganendra dan Bita juga sama-sama gak tahan dengan perpisahan rumah ini.
Ya, gak banyak juga yang harus diperbaiki kan....
***
Setiap tahun, di perayaan tahunan pernikahan keduanya, Labita biasanya menyiapkan makan malam yang istimewa untuk ketiga anggota keluarga yang lainnya. Duduk berkumpul dalam satu meja makan sambil makan besar. Namun sebelum Katya lahir, atau paling enggak waktu Katya masih bayi, biasanya mereka akan menghabiskan waktu berdua seharian. Selama belasan tahun merayakannya bersama anak-anak, keduanya sepakat bahwa tahun ini adalah waktu yang tepat untuk merayakannya berdua saja.
Tapi sayangnya, masalah baru datang....
Bita dan Ganendra memutuskan untuk melakukan perjalanan santai dengan kapal pesiar selama tiga hari, supaya senin nanti tentunya mereka sudah bisa menyelesaikan perjalanannya dan kembali ke rutinitas biasanya untuk mengurus kedua putrinya yang masih sekolah. Sebelum berangkat, mereka makan di sebuah restoran bintang lima dan Bita menangkap sosok Katya dan Lena yang dia sendiri gak tahu kenapa bisa ada di sana.
"Ada anak-anak." Ganendra belum sempat ngomong apa-apa ketika Bita berdiri, meninggalkan tasnya dan berjalan semakin masuk ke dalam restoran—Ganendra menebaknya, ke kamar mandi.
Terus yah, terjadi deh.
Katya buru-buru memperbaiki ekspresi wajahnya ketika Ganendra memanggilnya, kemudian mendorong Lena ke meja tempatnya duduk dengan gerakan cepat yang membuat Lena gak punya pilihan lain selain berjalan ke arah ayahnya.
"Kalian kenapa ada di sini?" tanya Ganendra yang suaranya mulai lebih santai. Katya mengambil sebuah kursi kosong yang ada secara asal lalu duduk di sebelah Lena dengan ekspresi penuh rasa bersalah. "Katya? Kamu tahu kan, kamu gak boleh makan sembarangan? Dan...." Ganendra menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya dengan pelan. "... gak boleh ketahuan bunda kalau uang jajan kamu gak dipotong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Katya & Lena's Secret Mission [COMPLETED]
General FictionKatya dan Lena emang gak akur, tapi kehidupan mereka baik-baik saja, keduanya tumbuh besar melihat kedua orangtua mereka saling mencintai. Namun suatu hari, hal tidak terduga terjadi. Lena terbangun di tengah malam dan mendengar rencana perceraian k...