Bab 2

43 14 1
                                    

Sudah 3 hari kasih di Rumah Sakit dan kini saatnya dia pulang karena lukanya sudah mulai membaik.

"Suster apa Kasih sudah boleh pulang?"

"Iya Kasih kamu sebentar lagi pulang" ucap suster dengan sedikit mengusap surai Kasih.

"Benarkah? Asik yeeye pulang..pulang.." sambil melumpat-lompat kegirangan.
Dokter dan suster yang sedang membantu melepas perban pun tersenyum gemas melihat tingkah lucu Kasih.

Bima dan Roy datang untuk menjemput Kasih.

"Kakak Roy sudah datang.." bahagia Kasih melihat Roy tiba.

"Iya kamu sudah siapa?" Tanya Roy.

"Siap? Siap apa kak?"
"Om?". menatap Roy dan Bima bergantian.

"Kamu akan ikut om dan kak Roy pulang, kamu mau?" Ucap Bima dengan tersenyum.

"Mau, aku mau" jawab antusias Kasih jangan lupakan lompatan kecil dari tubuh mungil anak ini yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu tertawa.

Bima dan dokter meninggalkan Kasih dan Roy bersama suster.
Sedangkan Dokter spesialis anak membicarakan tetang perkembangan Kasih yabg cukup baik.

"Bagaimana dok?"

"Baik Tuan, setelah kami dalami lagi tidak ada yang serius di tubuh Kasih untuk trauma nya pun cukup baik dia tidak merasakan trauma yang berarti mungkin karena dia sudah menemukan tempat ternyaman yaitu anak anda Tuan,"

"Bagaimana bisa?" Ucap penasaran Bima.

"Iya tuan terkadang anak yang memiliki trauma dan rasa takut memiliki rasa nyaman kepada orang baru bahkan kepada sesama anak-anak."

"Syukurlah kalau memang tidak ada yang serius dok". Ucap Bima.

Setelah selesai berbincang dengan dokter kini tiba saatnya Kasih untuk pulang bersama bima dan Roy tentunya di dampingi dari kepolisian.
.
.
.
.

Setelah selesai berbincang dengan dokter kini tiba saatnya Kasih untuk pulang bersama bima dan Roy tentunya di dampingi dari kepolisian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sederhana milik bima.

"Nah kita sudah sampai" Bima turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk kasih dan Roy.

"Wah...ini rumah om?"

"Iya, kamu suka?"

"Iya aku suka om"

"Kalau kamu suka om minta satu permintaan dari kasih". Bima berjongkok Menyetarakan tubuhnya dengan Kasih.

"Apa?" Tersenyum polos.

"Kakak Roy kan kakak kamu sekarang dan om sekarang juga sudah menjadi Ayah kamu, kamu boleh loh memanggil om dengan sebutan Ayah"

Kasih terdiam sebentar lalu menunduk. Roy yang peka pun mengusap punggung adik angkatnya itu.

"Tidak apa-apa , jangan menangis ya"

"Hiks... aku hanya senang kalian baik kepada ku"

Lalu kasih memeluk Bima.
"Ayah" ucap Kasih lalu bima pun menyambut pelukan Kasih mereka semua saling berpelukan.

Polisi yang sedang berjaga pun ikut merasakan kehangatan dari keluarga ini.
"Baik Tuan kami permisi, jika ada sesuatu langsung hubungi kami" ucap polisi.
"Iya pak terimakasih atas kerja kerasnya."
.
.
.
.
.
.
.
Tidak terasa tahun sudah berlalu kini Roy dan Kasih mulai beranjak remaja.
Dari kecil Roy selalu menjadi kakak yang di banggakan Kasih bagaimana tidak jika ada anak yang berani mengganggu Kasih Roy adalah orang pertama yang menjaga Kasih.
Sampai detik ini Bima tidak mempertanyakan tentang kejadian yang dulu pernah terjadi kepada Kasih. Menurutnya itu tidak penting karena Bima sudah sangat sayang pada Kasih seperti anak sendiri.

Pov Kasih
Hari ini hari pelepasan aku di SMP GALAXI gak terasa aku udah gede hehe...
Dan aku mau sekolah si SMA favorit di jakarta tentunya itu sekolah kakakku.
Semoga aja aku diterima disana.

Pov off

"Kamu gak ikut konfoy nak?" Tanya bima.

Kasih melirik kakaknya yang sedari tadi asik main game di ponselnya.
"Nggak ah nanti ada yang ngomel lagi" sambil melirik lagi kek arah kakaknya dan Bima tahu maksud Kasih.

"Good girl" ucap Roy sambil terus memainkan ponselnya. Berbeda dengan Kasih, mendengar ucapan kakaknya yang terasa mengejeknya Kasih pun memutar bola matanya kesal.

"Ya sudah ayah pergi kerja dulu ya, Roy jaga adikmu! "

"Jangan jahil, oke" sambung bima.

"Hm..iya iya..."

Kasih pun kesal dengan kecuekan kakaknya itu lalu dia dengan sengaja mengambil bantal dan melempar bantal itu tepat di wajah Roy.

"Aaarrhhh...Kaaaassiiihhhh!" Kesal Roy.

"Hahahha rasakan itu weeek"

Kasih pun berlari menuju kamarnya.

"Aarh dasar anak bandel!" Teriak Roy dari bawah karena kamar Kasih berada di lantai dua.

"Aarh dasar anak bandel!" Teriak Roy dari bawah karena kamar Kasih berada di lantai dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima Anggara 45 tahun pengusahawan.

Roy Anggara 18 tahun kelas tiga di SMA BAKTI SENTOSA, pemuda yang pintar cerdas ketua tim basket,Penampilan yang cool dan sifat yang dingin membuat dia menjadi siswa terfavorit di kalangan siswi di sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roy Anggara 18 tahun kelas tiga di SMA BAKTI SENTOSA, pemuda yang pintar cerdas ketua tim basket,
Penampilan yang cool dan sifat yang dingin membuat dia menjadi siswa terfavorit di kalangan siswi di sekolahnya.

Roy Anggara 18 tahun kelas tiga di SMA BAKTI SENTOSA, pemuda yang pintar cerdas ketua tim basket,Penampilan yang cool dan sifat yang dingin membuat dia menjadi siswa terfavorit di kalangan siswi di sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasih Andini anak angkat Bima Anggara.
Umurnya terpaut 2 tahun lebih muda dari Roy kakak angkatnya.
Gadis yang jahil kepada kakaknya dan teman terdekatnya saja. punya pribadi yang baik dan humoris , sopan kepada yang lebih tua. Dia juga sering di kerjai temen sekelasnya.






Bagaimana ceritanya? Maaf ya jika ada typo dan cerita kurang menarik karena aku juga masih belajar.
Beri semangat buatku dengan cara vote dan komen ya kawan😉😘

Hidden Love (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang