BAB 12

5 0 0
                                    

_Rumah Dimas_

Dimas dan orang tuanya sedang menikmati makan malam, suasana hening hanya suara sendok dan garpu yang terdengar.
Saat Dimas sudah selesai makan dan hendak beranjak dari duduknya tiba tiba ayahnya memanggilnya.
Dimas pun mengurungkan niatnya untuk pergi dan duduk kembali.

"Dimas, bagaimana sekolah baru mu?"

"Em, cukup menyenangkan." Datar Dimas.

"Aku pikir Ayah tidak mencemaskan aku" ucap sinis Dimas.

"Dimas!" Seru Ibunya.

Dimas memang tidak pernah akur dengan Ayahnya karena sedari kecil dia selalu dididik dengan kekerasan.
Hampir setiap hari Dimas selalu di hukum jika melakukan kesalahan walau hanya sekecil debu.

"Lihatlah Surti, anakmu sudah mulai kura ajar pada Ayahnya". Melangkah mendekati Dimas.
Surti tau suaminya itu akan memukul anak kesayangannya dengan cepat Surti menyambar tangan suaminya itu.

"Jangan!.
Jangan suamiku!".Ucapnya sambil berlutut di kaki suaminya dengan harapan suaminya akan memaafkan Dimas.

"Lusa kau harus ikut dengan Ayah ke Korea! Untuk mengurus perusahaan yang ada di sana. Kau harus mulai belajar berbisnis dari sekarang!".
Ucap Ayah Dimas lalu pergi begitu saja.

"Tapi Ayah!" Panggil Dimas.

"Ayah!" Serunya namun Ayahnya tidak menghiraukannya.

"SIAL!" umpatnya.

"Sudah ya nak ikuti saja ucapan ayahmu itu, ini semua demi kebaikan kamu"

"Aahh, sudahlah!" Bantahnya lalu Dimas pun pergi meninggalkan rumahnya.
Dimas mengendarai motornya dengan kecepatan penuh rasanya hatinya hancur karena dia selalu di kekang Ayahnya.

***

Di tempat lain Roy dan Kasih pergi ke mall untuk berbelanja keperluan liburan akhir semester nanti.

"Kak em, sebentar lagi kakak akan lulus kan?" Tanya memecah ke heningan.

"Iya" singkat Roy.

"Em, kakak nanti mau kuliah di mana?"

Roy yang sedari tadi menyetir mendengar pertanyaan adik angkatnya tiba-tiba ia teringat ucapan Ayahnya.
Kalau nanti dia akan kuliah di Korea karena Ayahnya yang menyuruhnya untuk mulai belajar berbisnis disana.
Salah satu perusahaan Ayahnya berkembang baik di sana.

"Kenapa sih? kepo banget deh!" Ketus Roy. Padahal Roy hanya pura pura ketus saja.
Roy juga tidak mampu untuk berkata jujur karena Kasih pasti akan sedih mengingat Kasih sangat menyayangi kakaknya itu.

"Dih galaknya!" Ucap Kasih dengan memanyunkan bibirnya itu.
Roy yang melihatnya tak kuasa membendung senyum nya ia mencubit kecil pipi adiknya itu karena merasa gemas.

"Ih sakiti kak!" Kesal Kasih.
Padahal cubitan Roy tidak sekeras itu hanya saja Kasih memang tidak suka di jahili kakaknya itu.

"Haha, mana ada sakit dek. Kamu ini ada ada saja." Gemas Roy lalu ia mengacak acak rambut Kasih.

Sesampainya di mall Kasih langsung keluar dari mobil sambil melipat kedua tangannya di dada dia berjalan mendahului kakaknya, karena dia masih kesal dengan sikap Roy itu.
Roy yang melihat adiknya pergi lebih dulu hanya menggelengkan kepalanya dia tidak heran dengan pemandangan ini.

Saat Roy berjalan menghampiri Kasih dia melihat kasih yang sudah cukup jauh, Mala berbalik dan berlari ke arahnya.

"Apa? Ada apa?" Tanya Roy panik sambil melihat kanan kiri tidak ada orang yang mencurigakan.

"Itu kak, itu!"

"Apa sih?" Bingung Roy.

Kasih yang ngumpet di balik tubuh kekar kakaknya itu terus saja berbicara tidak jelas. Roy yang frustasi pun menarik lengan adiknya itu agar bisa berada di depannya.

Kini Kasih sudah berada tepat di hadapan Roy. Kasih menatap mata Roy ada rasa khawatir di mata Roy sehingga Kasih melihat mata Roy berkaca-kaca.
Saat Roy bertanya lagi kepadanya Kasih hanya menatapnya dengan lekat, tangannya berusaha menggapai wajah Roy ia ingin menghapus air mata kakaknya itu.

Saat tangan kasih ingin berusaha menghapus air matanya Roy mencegahnya.

"Kau ini kenapa?!" Bentak Roy.

"Kenapa selalu membuat ku cemas seperti ini?!" Sambungannya.

"Kak, ma.. maafkan aku. Aku tidak bermaksud..."
Saat Kasih ingin menjelaskan tiba-tiba dari belakang terlihat orang yang memakai topeng badut mendekatinya.
Kasih yang tadinya berada di hadapan kakak sekarang memeluk Roy dengan erat. Roy bisa merasakan tubuh Kasih yang bergetar hebat.

Tiba-tiba ia mengingat kejadian waktu dulu Kasih di temukannya dia pernah bercerita bahwa dia di culik orang bertopeng. Mungkin ini yang di maksudnya topeng badut.

"Sudah yaa, kamu akan aman bersama kakak" menguatkan pelukannya dan mengajak adiknya pergi dari keramaian.








Bersambung.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidden Love (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang