BAB 6 DEJAVU

62 37 306
                                    

"Baik anak-anak kerjakan soal yang ibu tulis di papan ya, setelah istirahat kumpulkan" ucap guru.

"Baik bu" ucap semua murid.

"Oh iya ada murid pindahan dari Korea akan datang sepertinya.."
Saat ingin menjelaskan pintu kelas di di ketok seorang pemuda.

Guru pun menoleh dan benar saja murid pindahan itu pun sudah di depan pintu kelas.
"Nah ini dia, silahkan masuk." Ucap guru. Lalu siswa itu pun masuk semua yang di sana terkagum akan ketampanan pemuda ini.

"Ya tuhan apakah dia malaikat dalam dongeng?"

"Bukan, dia seperti pangeran"
Ucap semua siswi yang gaduh karena melihat ketampanan siswa baru itu.

Tapi Kasih yang capek dengan tingkah Rangga pun dia tidak menghiraukan adanya siswa baru di hari pertamanya.

"Baiklah perkenalkan namamu" ucap guru.

"Hai semua aku El Pradimas aku pindahan dari Internasional school korea"

"Bu saya mau tanya apa dia asli oppa korea?" Ucap salah satu siswi.

"Ayahku memang orang korea dan ibuku orang surabaya"

"Ow blasteran" celetuk Rangga.
Kasih yang mendengar ucapan Rangga pun menyenggol tubuh Rangga dengan sikunya.

"Diam!"

"Apa sih!" Ucap Rangga.

Setelah memperkenalkan diri Guru menyuruh Dimas untuk duduk. Dimas memilih duduk di sebelah kanan bangku milik Kasih tepat di sebelahnya.
"Kok sepertinya aku pernah ketemu dia tapi di mana ya?" Ucapnya sendiri.
Saat Kasih menoleh dia seakan pernah melihat pemuda ini tapi dia lupa.

Dimas yang sadar dirinya di tatap Kasih pun menoleh ke arah kasih dan menyapanya.
"Hai" dengan senyuman yang membuat semua orang meleleh di buatnya.

"Manis banget" ucap Kasih spontan.
.
.
.
.
.
.
Saat bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan lalu Kasih mengajak Anisti ke kantin.
Saat berada di kantin Anisti memesan makanan dan Kasih menunggu di meja kantin.
Tiba-tiba Roy datang dan duduk di depan Kasih Tanpa memperdulikan semua siswi yang mengaguminya sedang menatap mereka berdua.

"Ikut aku sekarang" ucap Roy sambil menarik lengan Kasih.

"Nggak mau!" Ketus Kasih.

"Kau membantahku!" Roy dengan suara meninggi.
Kasih yang syok mendengar bentakan kakaknya itu. lalu dia melepas paksa genggaman tangan kakaknya itu.

"Jangan dekati aku! Aku benci padamu!!" Marah Kasih.

Lalu dia berlari dengan menangis, Kasih tidak menyangka Kakaknya yang tidak pernah meninggikan suaranya atau kasar kini berbanding terbalik dengan sekarang.

Karena Kasih terus menoleh ke arah belakang dia tidak sengaja menabrak seseorang.

Brugh...

Dengan sigap pemuda yang ditabraknya meraihnya dan mereka terjatuh bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sigap pemuda yang ditabraknya meraihnya dan mereka terjatuh bersamaan.
ternyata pemuda itu adalah Dimas.

Kasih merasakan Dejavu. Dan tiba-tiba Kasih mengingat Dimas adalah orang yang pernah menolongnya saat ia akan terjatuh di Mall.

"aagkh" pekiknya

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Dimas.

"Em, iya ma-kasih ya Dimas" ucap Kasih.

Dimas tersenyum manis kepada Kasih. Kasih pun tersenyum kembali dan mereka menjadi akrab.
"Boleh minta no kamu?" Tanya Kasih.

"Em boleh" ucap Dimas.

Tidak di sangka Roy melihat Kasih bercengkrama dengan Dimas.
"Siapa dia?!"

Dan ternyata Rangga juga melihat kedekatan Dimas dan Kasih membuatnya mengepalkan tangannya.
"Sial!!" Memukul tembok.

Kembali ke kantin
"Loh dimana Kasih?" Tanya Anisti sendiri.
karena di saat dia kembali Kasih sudah tidak ada di meja.

*Emang ya si Kasih tuh ngadi-ngadi masa sahabatnya ditinggal sih🤣*








Jangan lupa untuk vote dan komentar ya beri support buat author dong kawan😉

Hidden Love (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang