Sakura Haruno. Siswi pindahan dari Jepang bersekolah di sekolah bergengsi milik Korea Selatan berkat rekomendasi kepala sekolahnya di Jepang.
Siapa sangka jika dia bersekolah di sana malah membuat dia di pertemukan dengan 5 pemuda kaya seperti mere...
" Jumin. Kau memasukan Sakura ke Grup kita? " Tanya Saeyoung sesampai di kelas.
Saeran, Yooung, Zen, terakhir masuk kelas. Mereka meletakan tas di meja masing - masing dan masih mendengar pembicaraan Saeyoung dan Jumin.
" Ya, kenapa." Jawab singkat Jumin.
" Tidak. Semalam aku chat dengannya."
Jumin jadi tertarik, dia menatap menelisik Saeyoung.
" Kau chat dengannya? Semalam? Buat apa? " Tanya berurut.
Saeyoung garuk pipi dengan jari telunjuk. " Yahh. Aku lihat akun Sakura aktif jadi coba - coba chat, tidak masalah kan." Kalau aku bilang minjam CD game di tempat dia bekerja, pasti bakal kasih alamat ke jumin kan, dan disini ada Zen, kalau bertemu di tempat Game itu, takutnya mereka ribut. Aku yakin sih mereka tidak mungkin ribut kayak di drama, tapi apa salahnya jaga jaga kan? Batin Saeyoung lain beda dari ucapannya sekarang.
Jumin menatap tajam menelisik apakah temannya ini bohong atau tidak. Dan tidak ada kebohongan, Jumin kembali menyadarkan badan ke kursi.
Saeyoung bernafas lega begitu pelan, Yooung melihat gelatannya itu. Menepuk tangan dua kali dan itu menarik perhatian mereka.
" Ini kan masih pagi. Bagaimana kita jalan keluar lihat kelas, siapa tahu kita bertemu Sakura." Ucapan Yooung berefek untuk Zen, Jumin dan Saeran cuma tubuhnya begetar sedikit.
Zen langsung berdiri keluar kelas.
Jumin yang lihat menyusul.
Saeyoung dan Yooung keluar, baru Saeran terakhir, keluar dengan tenang dan kedua tangan masuk ke saku celana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatapan mata Sakura terfokus pada HP nya. Sinar mata yang agak redup terlihat lelah. Tapi tatapan itu jadi sebuah tekad. Mengambil tas dan memakainya.
Keluar kamar. Menutup pintu.
........
Jumin dkk turun dari tangga lantai tiga. Semua mata siswi tertuju pada mereka, dan itu hal biasa.