9. Keajaiban

56 6 0
                                    

Hallo
.
.
.
Happy Reading yaa Jangan lupa.

''Sus catat tanggal dan jamnya," ucap Dokter kepada  suster.

''Baik Dok," sahut Suster.

Dokter pun keluar dari ruang rawat Nara dan memberi tahukan kabar mengenai Nara kepada keluarganya.

''Bagaimana keadaan Anak saya?" Tanya Karina kepada Dokter.

''Kami turut berduka cita atas meninggalnya anak Tuan dan Nyonya, kami sudah berusaha untuk menyelamatkan putri anda namun pengaruh dari obat itu sangat kuat dan tidak bisa untuk diselamatkan lagi," ucap sang Dokter.

''Nggak mungkin kan? Bercandakan??" Ucap Nada.

''Lo bohong kan? Adek gua masih hidup gak mungkin  ninggalin kita semua disini,'' ucap Arez kepada Dokter.

''Nggak nggak," ucap Karina ia pun pingsan didalam dekapan sang suami.

''Mama," ucap Arez ia pun segera membantu sang Papa untuk membawa ke ruangan.

Dion, Langit, Sagara, Juan terdiam mendengar ucapan dokter.

''Kamu bilang mau beli boneka bareng Abang tapi kenapa kamu pergi?" Batin Dion tak terasa setetes air mata pun jatuh.

''Kenapa secepat ini? Kita mau jalan beli ice cream bareng kamu lupa Nara?" Batin Langit air mata Langit pun berhasil jatuh.

Nada pun tiada hentinya menangis didalam dekapan Reja.

''Tenang Nad tenang," ucap Reja sembari mengusap lembut surai rambut Nada.

''Nara gak pergi kan?" Tanya Nada.

''Ra lo bilang mau jalan bareng sama gue, mau berenang bareng gue, tapi kenapa lo pergi?" Batin Nada.

Reja pun terdiam mendengar pertanyaan Nada ia pun ikut merasakan sakit melihat Nada yang seperti ini walaupun ia baru saja mengenal Nada.

''Ra kenapa? Ayo bangun gue yakin lo bisa, jangan pergi," batin Naren.

Ditaman yang indah Nara pun berlarian disana mengejar kupu-kupu yang cantik, dan ia pun terhenti melihat sebuah cahaya dan ia melihat disana seluruh keluarganya menangis.

''Kenapa? Mama kenapa nangis? Kakak??" Ucap Nara ia pun ikut menangis melihat itu.

''Kembali kesana cucu Kakek belum saatnya kamu ada disini,'' ucap Kakek Nara.

''Kakek? Nara kangen,'' ucap Nara sembari memeluk sang Kakek.

''Kakek juga merindukan mu dan yang lain, kembali kesana Kakek menjaga mu dari sini," ucap Kakek.

''Tapi Kakek sendiri disini," ucap Nara.

''Tak apa kembali kesana cucu Kakek jadi gadis yang hebat ya nanti, jaga dirimu baik-baik," ucap sang Kakek kepada Nara.

Triplets  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang