14. Drama pagi

48 3 0
                                    

Hallo
.
.
.
Happy reading yaa jangan lupa vote dan komen.

Bel istirahat pun berbunyi, seluruh murid pun bergegas keluar dari kelas, Arez, Vano, dan Frans pun berjalan beriringan menuju kantin mereka pun mendatangi kelas Nada dan Nara sebelum menuju kantin. Arez pun berjalan masuk kedalam kelas, "Mau bareng?'' Tanya Arez kepada kedua kembarannya.

"ABANGG," pekik Nara dengan kencang, Nada pun segera memukul Nara, "Diem anjing," ucap Nada.

"Sakit tau,'' ucap Nara sembari membalas pukulan sang Kakak.

Plak

"Anjing,'' umpat Nada.

"Ra, bareng?'' Tanya Naren kepada Nara.

"Mauu ayoo," sahut Nara sembari tersenyum.

"Ayo Nad," ucap Arez sembari menarik tangan sang kembaran.

Mereka semua pun berjalan bersama menuju kantin, Reja, Naren, Nara, Nada, Arez, serta Vano dan Frans.

"Liat deh mereka deket sama cogan disini sama anak baru juga deket banget,''

"Sok kecantikan banget,"

"Kalo ada yang ganteng pasti di gebet wkwk,"

"Kirain baik-baik tau nya centil juga deket sama banyak cowo,'' bisik siswa disana.

Nara yang kesal dengan bisik-bisik dari siswa disana pun menghentikan langkahnya, ia pun berjalan ke arah siswa yang berbisik tadi, ia pun berkata, "Ulang kata-kata lo ngomong depan gue,'' ucap Nara dengan tatapan mata penuh amarah.

Siswa itu pun terkejut dengan keberanian Nara yang sekarang pasalnya ia tau Nara selalu diam jika di rundung kecuali itu menyangkut dengan kembarannya.

"Gue kira lo anak baik-baik tau nya centil juga deket sama banyak cowo," ucap siswa itu.

"Nggak mau ngaca lo? Perlu gue beliin?" Tanya Nara kepada siswa itu.

"M-maksud lo apa?'' Tanya siswa itu.

"Beberapa waktu lalu lo jalan sama anak disini, setelah jalan sama dia lo main sama cowo lain kan?" Bisik Nara kepada siswa itu.

"Tau dari mana lo?'' Ucap siswa itu dengan penuh was-was.

"Lain kali ngaca dulu sebelum ngatain gue sama kakak gue, kalo lo nya ternyata yang centil kan malu," ujar Nara sembari tersenyum miring.

"Ra udah anak orang itu,'' ucap Reja.

Siswa itu pun menatap Nara dengan takut pasalnya ia bingung dari mana Nara mengetahui hal itu, Nara pun menatap siswa itu dengan senyum kemenangan karna kartu AS orang itu ada ditangan dirinya.

"Lo salah target sialan," batin Nara.

"Hati-hati lain kali kalo mau ngomong," ucap Vano sembari bersmirk.

"Raa, udah ya? Kita ke kantin sekarang,'' ucap Naren kepada Nara, Nara pun mengangguk dan berjalan lebih dulu ke kantin bersama Naren.

"Jaga omongan lo lain kali,'' ucap Nada sembari mendorong bahu siswa itu.

"Jangan usik sembarangan orang kalo lo gak mau mati, drama lo sampah," ucap Arez sembari menatap tajam siswa itu.

Triplets  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang