16. Siapa dia?

28 3 2
                                    

Hallo
.
.
.
Happy reading yaa
Jangan lupa vote dan komen

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Arez yang masih berkutat dengan komputer untuk mencari informasi tentang Gerald.

"Gerald sialan, gua benci sama lo," ucap Arez dengan emosi.

Nada yang sedang melintas didepan kamar kembarannya pun akhirnya menoleh dan masuk untuk menanyakan siapa sebenarnya dalang di balik semua teror ini.

"Gerald siapa?" Tanya Nada dengan ketus.

Arez hanya bisa diam dan menunduk, ia bingung harus menjelaskan mulai dari mana kepada Nada, ia tau motif Gerald kembali karena ingin membalas dendam, disisi lain Arez juga tau dendam yang Gerald simpan kepada keluarga nya itu salah.

"Lo gak bisu kan Rez? Gue nanya sama lo bangsat, bisa to the point?" Ucap Nada lagi.

"Dia dendam, tapi dendam dia salah," sahut Arez.

"Maksud lo apa? Jelasin sialan!" Tukas Nada.

Arez pun menjelaskan mulai dari awal kepada kembarannya.

Flashback

5 tahun yang lalu ada kerja sama antara Perusahaan orang tua Gerald dan orang tua Arez, awal pertemuan Arez dengan Gerald pada saat itu mereka masih berusia 12th, mereka selalu bermain bersama ketika ada pertemuan antara kedua belah pihak.

6 bulan setelah itu ada sebuah kejadian orang tua Gerald terbukti melakukan korupsi kepada Perusahaan lain, termasuk Perusahaan orang tua Arez, Gerald yang melihat keberadaan Arez ditempat penangkapan orang tua nya pun ia pun berfikir jika keluarga Arez lah yang melaporkan semuanya.

"Gua benci sama lo, gua pastiin gua akan datang dan balas semua perbuatan keluarga lo sama keluarga gua," ucap Gerald .

"Ini gak seperti yang lo pikir Ald," sahut Arez.

"Cuma lo sama keluarga lo yang ada ditempat ini, lo gak bisa nyangkal ini semua!" Tekan Gerald.

"Nak, kamu salah paham," ucap William.

"Saya akan datang kembali dikemudian hari untuk membalas dendam, Om William yang terhormat," ucap Gerald ia pun segera masuk kedalam mobil Om dan Tante nya karna untuk sementara waktu hanya Om dan Tante nya yang ia punya saat ini.

"Pa, aku takut sama omongan dia," ucap Arez kepada Papa nya.

"Kita tidak salah, jadi jangan takut," sahut William menenangkan sang Putra.

Sesampainya dirumah William pun langsung bercerita kepada istri dan anak laki-lakinya yang lain.

"Dia pasti bakal dateng," ucap Juan.

"Kita harus benar-benar cari bukti kalau keluarga kita ga salah," ucap istri William.

"Bangsat," umpat Nada.

"Gua sama yang lain urus masalah ini, lo tenang aja," ujar Arez.

"KAKAKK AAAA," teriak Nara dengan sangat kencang dari kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Triplets  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang